Tuesday, 30 November 2010

Rasio Ternyata Penyebab Perang Agama

by: Khoirul Taqwim

Sebelum membahas rasio ternyata penyebab perang agama terlebih dahulu bagi para pengagum rasionalitas saya ajak untuk menarik nafas sedalam mungkin, agar dalam menerima tulisan ghaib ini dapat mencermati dengan santai dan mampu mencerna tentang sebenarnya apa yang terjadi tentang perang agama yang sering menelan korban harta maupun jiwa.

Kejadian perang agama mulai dari tingkat daerah yang terjadi di maluku, poso, bahkan sampai di tingkat Internasional antara palestina melawan Israel ternyata tidak lepas dari peran rasio yang menjadi penyebab terbesar terjadinya konflik berdarah ini, lalu yang menjadi pertanyaan terbesar adalah: apakah benar rasio yang menyebabkan terjadinya perang agama?....berangkat dari situlah perlu adanya suatu kajian tentang rasio dalam memaknai beragam persoalan tentang agama.

Perang agama yang tejadi di masa lalu maupun saat ini merupakan bentuk penafsiran rasio dalam memahami agama sesuai dengan nalar teoritis maupun praktis yang di miliki setiap individu maupun kelompok, sehingga memunculkan perbedaan dalam menghasilkan suatu tafsir agama, sehingga dari perbedaan itu terjadi bola liar yang tidak dapat di hindarkan yang membentuk benturan antar keyakinan.

Rasio mempunyai peran sebagai alat dalam memahami suatu permasalahan atas keajadian dalam persoalan kehidupan beragama, sehingga rasio sangat dominan menjadi penentu perang atau tidaknya dalam kehidupan beragama, berangkat dari argumen itulah berarti terjadinya perang agama akhir-akhir ini tidak lepas dari yang namanya rasionalitas.

Pemicu perang agama di karenakan rasio ekstrim dengan ambisi berlomba-lomba merasionalkan agama sebagai cara menunjukkan superioritas dalam diri agama masing-masing baik secara individu maupun kelompok, sehingga memunculkan gesekan sosial yang terus terjadi dalam kehidupan masyarakat, karena dari situlah muncul keinginan sebagai individu maupun kelompok yang paling kuat di antara satu sama yang lain.

Keberadaan rasio manusia dalam memahami beragam persoalan tidak lepas dari yang namanya hukum rimba yang mempunyai ambisi ingin saling mengalahkan satu sama lain, sehingga memunculkan keinginan berkuasa dari kelompok agama satu dengan menguasai kelompok agama lainnya.

Hakikat rasio manusia sebenarnya ingin berkuasa, berangkat dari hakikat rasio itulah segala cara apapun di lakukan sebagai jawaban dalam meraih kemenangan sebagai petarung rasio sejati, sehingga dari hakikat rasio itu dapat di tarik kesimpulan bahwa rasio manusia ingin paling berkuasa di antara yang lain, kalau ini muncul dalam tatanan keberagaman agama, sudah dapat dipastikan yang ada benturan agama yang saling ingin menjatuhkan agama satu sama yang lain.

Melihat dari beberapa gambaran yang sudah di paparkan tadi dapat di kerucut penyebab terjadinya konflik agama disebabkan keberagaman rasio pembenaran diri tanpa melihat pendapat yang lain dengan arif dalam memahami agama dan juga memposisikan suatu agama tetapi keduanya tidak sejalan dalam pemaknaan, sehingga yang terjadi adalah benturan rasio satu sama lain yang tidak terhindarkan disinilah awal benih perang agama yang jauh dari tepa selira (tenggang rasa) dalam kehidupan beragama.

Penyebab perang agama selain argumen di atas, karena di sebabkan adanya benturan dalam rasio teoritis dengan rasio praktis dalam menyikapi agama tidak sejalan, sehingga keduanya gagal dalam menyikapi tepa selira dalam beragama, sehingga dari situlah nanti timbul perang antar agama dalam kehidupan masyarakat.

Kalau kita simpulkan sementara penyebab perang agama karena rasio ekstrim yang menjadikan saling hujat menghujat satu sama lain, berangkat dari situlah terjadi penyakit rasionalitas yang sudah kronis, sehingga penyakit tersebut mewabah dalam kehidupan masyarakat beragama yang di sebabkan kesehatan rasio sudah terganggu dalam kehidupannya.

Maksud dari tulisan di atas hanya sebagai penyeimbang dan kontrol atas rasionalitas, karena penulis sering mendengar tuduhan rasionalitas kalau yang menyebabkan perang agama adalah ajaran yang tidak tepat dalam agama itu sendiri, tetapi penulis memberikan tanggapan yang berbeda bahwa penyebab perang agama di karenakan rasio manusia dalam memahami ajaran agama terlalu dangkal, sehingga perang tidak dapat di hindarkan dalam kehidupan masyarakat beragama.

Rasio Ternyata Penyebab Perang Agama

by: Khoirul Taqwim

Sebelum membahas rasio ternyata penyebab perang agama terlebih dahulu bagi para pengagum rasionalitas saya ajak untuk menarik nafas sedalam mungkin, agar dalam menerima tulisan ghaib ini dapat mencermati dengan santai dan mampu mencerna tentang sebenarnya apa yang terjadi tentang perang agama yang sering menelan korban harta maupun jiwa.

Kejadian perang agama mulai dari tingkat daerah yang terjadi di maluku, poso, bahkan sampai di tingkat Internasional antara palestina melawan Israel ternyata tidak lepas dari peran rasio yang menjadi penyebab terbesar terjadinya konflik berdarah ini, lalu yang menjadi pertanyaan terbesar adalah: apakah benar rasio yang menyebabkan terjadinya perang agama?....berangkat dari situlah perlu adanya suatu kajian tentang rasio dalam memaknai beragam persoalan tentang agama.

Perang agama yang tejadi di masa lalu maupun saat ini merupakan bentuk penafsiran rasio dalam memahami agama sesuai dengan nalar teoritis maupun praktis yang di miliki setiap individu maupun kelompok, sehingga memunculkan perbedaan dalam menghasilkan suatu tafsir agama, sehingga dari perbedaan itu terjadi bola liar yang tidak dapat di hindarkan yang membentuk benturan antar keyakinan.

Rasio mempunyai peran sebagai alat dalam memahami suatu permasalahan atas keajadian dalam persoalan kehidupan beragama, sehingga rasio sangat dominan menjadi penentu perang atau tidaknya dalam kehidupan beragama, berangkat dari argumen itulah berarti terjadinya perang agama akhir-akhir ini tidak lepas dari yang namanya rasionalitas.

Pemicu perang agama di karenakan rasio ekstrim dengan ambisi berlomba-lomba merasionalkan agama sebagai cara menunjukkan superioritas dalam diri agama masing-masing baik secara individu maupun kelompok, sehingga memunculkan gesekan sosial yang terus terjadi dalam kehidupan masyarakat, karena dari situlah muncul keinginan sebagai individu maupun kelompok yang paling kuat di antara satu sama yang lain.

Keberadaan rasio manusia dalam memahami beragam persoalan tidak lepas dari yang namanya hukum rimba yang mempunyai ambisi ingin saling mengalahkan satu sama lain, sehingga memunculkan keinginan berkuasa dari kelompok agama satu dengan menguasai kelompok agama lainnya.

Hakikat rasio manusia sebenarnya ingin berkuasa, berangkat dari hakikat rasio itulah segala cara apapun di lakukan sebagai jawaban dalam meraih kemenangan sebagai petarung rasio sejati, sehingga dari hakikat rasio itu dapat di tarik kesimpulan bahwa rasio manusia ingin paling berkuasa di antara yang lain, kalau ini muncul dalam tatanan keberagaman agama, sudah dapat dipastikan yang ada benturan agama yang saling ingin menjatuhkan agama satu sama yang lain.

Melihat dari beberapa gambaran yang sudah di paparkan tadi dapat di kerucut penyebab terjadinya konflik agama disebabkan keberagaman rasio pembenaran diri tanpa melihat pendapat yang lain dengan arif dalam memahami agama dan juga memposisikan suatu agama tetapi keduanya tidak sejalan dalam pemaknaan, sehingga yang terjadi adalah benturan rasio satu sama lain yang tidak terhindarkan disinilah awal benih perang agama yang jauh dari tepa selira (tenggang rasa) dalam kehidupan beragama.

Penyebab perang agama selain argumen di atas, karena di sebabkan adanya benturan dalam rasio teoritis dengan rasio praktis dalam menyikapi agama tidak sejalan, sehingga keduanya gagal dalam menyikapi tepa selira dalam beragama, sehingga dari situlah nanti timbul perang antar agama dalam kehidupan masyarakat.

Kalau kita simpulkan sementara penyebab perang agama karena rasio ekstrim yang menjadikan saling hujat menghujat satu sama lain, berangkat dari situlah terjadi penyakit rasionalitas yang sudah kronis, sehingga penyakit tersebut mewabah dalam kehidupan masyarakat beragama yang di sebabkan kesehatan rasio sudah terganggu dalam kehidupannya.

Maksud dari tulisan di atas hanya sebagai penyeimbang dan kontrol atas rasionalitas, karena penulis sering mendengar tuduhan rasionalitas kalau yang menyebabkan perang agama adalah ajaran yang tidak tepat dalam agama itu sendiri, tetapi penulis memberikan tanggapan yang berbeda bahwa penyebab perang agama di karenakan rasio manusia dalam memahami ajaran agama terlalu dangkal, sehingga perang tidak dapat di hindarkan dalam kehidupan masyarakat beragama.

Monday, 29 November 2010

Mantra Cinta

by: Khoirul Taqwim

Daku terpanah tepat di jantung
Berdarah air cinta basahi segenap raga
Menoreh kepiluan asrmara yang kian melanda

Bin salabin
Mantra cinta bersenandung
Dengan jompa-jampi menegur rasa batin
Kian rapuh di telan alunan nada fatamorgana

Bin salabin
Komat-kamit mulut ini
Menghias setiap langkah jiwa yang kian hampa

Bin salabin
Dapatkan jantung hatinya
Kan kurengkuh dinda dalam pelukan bulan

Bin salabin
Bergetarlah jiwa masuk separuh sukma
Menghantar kelayang-layang asmara cinta

Bin salabin
Bahasa mantra cinta yang kian jauh dari sebuah makna

Mantra Cinta

by: Khoirul Taqwim

Daku terpanah tepat di jantung
Berdarah air cinta basahi segenap raga
Menoreh kepiluan asrmara yang kian melanda

Bin salabin
Mantra cinta bersenandung
Dengan jompa-jampi menegur rasa batin
Kian rapuh di telan alunan nada fatamorgana

Bin salabin
Komat-kamit mulut ini
Menghias setiap langkah jiwa yang kian hampa

Bin salabin
Dapatkan jantung hatinya
Kan kurengkuh dinda dalam pelukan bulan

Bin salabin
Bergetarlah jiwa masuk separuh sukma
Menghantar kelayang-layang asmara cinta

Bin salabin
Bahasa mantra cinta yang kian jauh dari sebuah makna

Irama Jiwa

by: Khoirul Taqwim

Nada jiwa berdetak kencang
Saat irama mengalun nyaring sepanjang dinding
Indah terasa dalam benak setiap hasrat
Sampai terbawa nada merdu yang kian merasa

Irama jiwa dalam dada
Menggapai panorama alam raya
Terlihat melambai bah ombak di samudra
Memanggil hayalan yang kian menggema
Bersama kilatan datang sebuah irama
Bercampur tentang kisah lautan arwah

Irama jiwa adalah nyata
Terasa mulai menggema sepanjang aura
Saat diri tak tahan aroma rasa

Irama jiwa adalah bait
Bikin daku melayang ke ranah hilang
Sampai tak ketemu irama sudah

Irama Jiwa

by: Khoirul Taqwim

Nada jiwa berdetak kencang
Saat irama mengalun nyaring sepanjang dinding
Indah terasa dalam benak setiap hasrat
Sampai terbawa nada merdu yang kian merasa

Irama jiwa dalam dada
Menggapai panorama alam raya
Terlihat melambai bah ombak di samudra
Memanggil hayalan yang kian menggema
Bersama kilatan datang sebuah irama
Bercampur tentang kisah lautan arwah

Irama jiwa adalah nyata
Terasa mulai menggema sepanjang aura
Saat diri tak tahan aroma rasa

Irama jiwa adalah bait
Bikin daku melayang ke ranah hilang
Sampai tak ketemu irama sudah

Agama Mengkritisi Rasio

by: Khoirul Taqwim

Penulis sering sekali mendengar tentang rasio mengkritisi agama, bagi kelompok yang setuju dengan rasio tentunya itu dianggap sebagai pencerahan. Lalu yang menjadi pertanyaan adalah apakah benar rasio membawa pencerahan?...pertanyaan itulah yang menjadi bola liar untuk di diskusikan, sebab melalui pengamatan penulis kalau kita memahami agama hanya sebatas menggunakan rasio, kemungkinan besar belum lengkap dalam memahaminya.

Berangkat dari pengamatan di atas penulis mencoba memainkan bahasa dengan cara membalikkan, sehingga menjadi bahasa agama mengkritisi rasio, penulis mengangkat judul itu agar terjadi keseimbangan dalam mengamati persoalan, sebab kalau menegasikan keberadaan jiwa tentunya hasil dari pengamatan akan kurang tepat dalam menyikapi suatu permasalahan. Sebenarnya penulis dulu juga salah satu pengagum rasionalitas, tetapi kalau berpikir ulang ternyata terlalu dangkal kalau hanya memahami agama sebatas menggunakan rasio, karena disitu ada jiwa yang harus di ajak urun rembug (musyawarah) dalam memahami suatu persoalan.

Mengamati keberadaan agama akhir-akhir ini sering sekali mendengar agama menjadi kepentingan rasio yang di paksakan, dengan mulai yang paling sederhana sampai yang sulit di analisa kemana arah pembicaraan mengenai alur agama, bahkan yang terjadi cenderung dialog yang mengarah debat kusir (diskusi yang tidak ada ujung) antara satu sama lain dalam mempertahankan argumen yang di anggap sebuah kebenaran.

Sebagian manusia ada yang begitu kuat tentang ke ingin tahuannya yang mendalam mengenai agama, maka mereka ada yang mencari lewat rasionalitas yang dianggap akan menemukan sosok apa yang menjadi mimpi mereka tentang pengetahuan agama tersebut, maka mulailah mengkritik destruktif tentang ayat-ayat suci yang dianggap sebagai dongeng belaka, bahkan nabi adam sebagai orang pertama di dunia dianggap sesuatu kejadian yang belum pasti.

Sebenarnya kalau bicara masalah kritik agama sudah begitu lama otak manusia mengkritik agama secara habis-habisan, sebagian ada yang mengatakan bahwa agama adalah sebuah evolusi dari animisme dan dinamisme, sehingga muncullah agama-agama wahyu yang di anut sebagian besar umat manusia.

Sejarah menunjukkan bahwa sejak dulu kala ada sebagian manusia yang mendeklarasikan diri sebagai paham atheis, karena mereka menganggap bahwa agama tidak dapat menampung apa yang ada dalam rasio yang di pahaminya, sehingga muncul berbagai slogan diantaranya: agama itu sudah mati dan juga ada yang mengatakan agama itu candu, peristiwa itu sungguh memprihatinkan bagi jiwa-jiwa yang sudah meyakini kebenaran agama secara mutlak.

Masyarakat rasional atheis inilah yang nantinya menyerang dan menyudutkan keberadaan agama dengan sesuka otaknya, melihat dari situ dapat di tebak yang ada hanya gudang rasio dalam mencaci agama secara nalar destruktif. karena semua tidak lepas berdasarkan kepentingan rasio dari segelintir orang yang mengatakan diri masih dalam tahap pencarian, sebenarnya sebuah keyakinan kalau tidak di publikasikan secara terbuka yang bersifat menghujat satu sama lain, maka tidak akan menjadi persoalan publik. apabila atas dasar tepa selira (tenggang rasa) yang di angkat sebagai substansinya, tetapi dengan mengatasnamakan liberal (kebebasan) berpendapat seluas-luasnya tanpa menghargai keberadaan pemeluk agama lain, keadaan itulah nanti menjadi benih yang tumbuh dan terus berkembang menjadi sebuah konflk benturan keyakinan.

Kalau melihat dari sudut pandang kerusakan alam saat ini lebih cenderung diakibatkan rasional buta yang mengarah segala sesuatu di halalkan dari situlah kerusakan sebenarnya dalam kehidupan masyarakat, seperti terjadinya perang nuklir, pencemaran udara dan masih banyak lagi yang dihasilkan rasio dalam menciptakan sebuah kerusakan, sehingga penulis sangat menyadari apa yang dimiliki rasio ternyata punya keterbatasan yang begitu besar.

Maksud dari tulisan di atas bahwa segala sesuatu punya habitat sendiri-sendiri, kalau rasio bisa memahami ilmu pengetahuan dan sejenisnya, namun ternyata rasio juga tidak mampu memahami segala di luar alamnya, seperti memahami kehidupan setelah kematian secara tuntas.

Tulisan di atas bukan bermaksud merendahkan rasionalitas, tetapi agar kita selalu sadar bahwa rasio manusia penuh dengan keterbatasan dalam memahami misteri-misteri alam dan misteri yang ada dalam diri kita sendiri, sehingga segala sesuatu di kembalikan pada alam masing-masing dalam memahami segala persoalan yang ada, agar tidak terjadi penghakiman dan merasa bahwa rasio adalah segala-galanya, sebab semua ternyata punya alam masing-masing dalam memahami banyak hal.

Agama Mengkritisi Rasio

by: Khoirul Taqwim

Penulis sering sekali mendengar tentang rasio mengkritisi agama, bagi kelompok yang setuju dengan rasio tentunya itu dianggap sebagai pencerahan. Lalu yang menjadi pertanyaan adalah apakah benar rasio membawa pencerahan?...pertanyaan itulah yang menjadi bola liar untuk di diskusikan, sebab melalui pengamatan penulis kalau kita memahami agama hanya sebatas menggunakan rasio, kemungkinan besar belum lengkap dalam memahaminya.

Berangkat dari pengamatan di atas penulis mencoba memainkan bahasa dengan cara membalikkan, sehingga menjadi bahasa agama mengkritisi rasio, penulis mengangkat judul itu agar terjadi keseimbangan dalam mengamati persoalan, sebab kalau menegasikan keberadaan jiwa tentunya hasil dari pengamatan akan kurang tepat dalam menyikapi suatu permasalahan. Sebenarnya penulis dulu juga salah satu pengagum rasionalitas, tetapi kalau berpikir ulang ternyata terlalu dangkal kalau hanya memahami agama sebatas menggunakan rasio, karena disitu ada jiwa yang harus di ajak urun rembug (musyawarah) dalam memahami suatu persoalan.

Mengamati keberadaan agama akhir-akhir ini sering sekali mendengar agama menjadi kepentingan rasio yang di paksakan, dengan mulai yang paling sederhana sampai yang sulit di analisa kemana arah pembicaraan mengenai alur agama, bahkan yang terjadi cenderung dialog yang mengarah debat kusir (diskusi yang tidak ada ujung) antara satu sama lain dalam mempertahankan argumen yang di anggap sebuah kebenaran.

Sebagian manusia ada yang begitu kuat tentang ke ingin tahuannya yang mendalam mengenai agama, maka mereka ada yang mencari lewat rasionalitas yang dianggap akan menemukan sosok apa yang menjadi mimpi mereka tentang pengetahuan agama tersebut, maka mulailah mengkritik destruktif tentang ayat-ayat suci yang dianggap sebagai dongeng belaka, bahkan nabi adam sebagai orang pertama di dunia dianggap sesuatu kejadian yang belum pasti.

Sebenarnya kalau bicara masalah kritik agama sudah begitu lama otak manusia mengkritik agama secara habis-habisan, sebagian ada yang mengatakan bahwa agama adalah sebuah evolusi dari animisme dan dinamisme, sehingga muncullah agama-agama wahyu yang di anut sebagian besar umat manusia.

Sejarah menunjukkan bahwa sejak dulu kala ada sebagian manusia yang mendeklarasikan diri sebagai paham atheis, karena mereka menganggap bahwa agama tidak dapat menampung apa yang ada dalam rasio yang di pahaminya, sehingga muncul berbagai slogan diantaranya: agama itu sudah mati dan juga ada yang mengatakan agama itu candu, peristiwa itu sungguh memprihatinkan bagi jiwa-jiwa yang sudah meyakini kebenaran agama secara mutlak.

Masyarakat rasional atheis inilah yang nantinya menyerang dan menyudutkan keberadaan agama dengan sesuka otaknya, melihat dari situ dapat di tebak yang ada hanya gudang rasio dalam mencaci agama secara nalar destruktif. karena semua tidak lepas berdasarkan kepentingan rasio dari segelintir orang yang mengatakan diri masih dalam tahap pencarian, sebenarnya sebuah keyakinan kalau tidak di publikasikan secara terbuka yang bersifat menghujat satu sama lain, maka tidak akan menjadi persoalan publik. apabila atas dasar tepa selira (tenggang rasa) yang di angkat sebagai substansinya, tetapi dengan mengatasnamakan liberal (kebebasan) berpendapat seluas-luasnya tanpa menghargai keberadaan pemeluk agama lain, keadaan itulah nanti menjadi benih yang tumbuh dan terus berkembang menjadi sebuah konflk benturan keyakinan.

Kalau melihat dari sudut pandang kerusakan alam saat ini lebih cenderung diakibatkan rasional buta yang mengarah segala sesuatu di halalkan dari situlah kerusakan sebenarnya dalam kehidupan masyarakat, seperti terjadinya perang nuklir, pencemaran udara dan masih banyak lagi yang dihasilkan rasio dalam menciptakan sebuah kerusakan, sehingga penulis sangat menyadari apa yang dimiliki rasio ternyata punya keterbatasan yang begitu besar.

Maksud dari tulisan di atas bahwa segala sesuatu punya habitat sendiri-sendiri, kalau rasio bisa memahami ilmu pengetahuan dan sejenisnya, namun ternyata rasio juga tidak mampu memahami segala di luar alamnya, seperti memahami kehidupan setelah kematian secara tuntas.

Tulisan di atas bukan bermaksud merendahkan rasionalitas, tetapi agar kita selalu sadar bahwa rasio manusia penuh dengan keterbatasan dalam memahami misteri-misteri alam dan misteri yang ada dalam diri kita sendiri, sehingga segala sesuatu di kembalikan pada alam masing-masing dalam memahami segala persoalan yang ada, agar tidak terjadi penghakiman dan merasa bahwa rasio adalah segala-galanya, sebab semua ternyata punya alam masing-masing dalam memahami banyak hal.

Keranda Mayat

by: Khoirul Taqwim

Keranda mayat
Tengah malam berjalan terseok-seok
Menggoda setiap kampung sampai ujung kota
Ingat kan setiap nafas nanti pasti tiada
Karena jasad di tinggal nyawa yang kian jauh melaju

Keranda mayat berpacu dengan waktu
Menuju tempat akhir pemakaman sang insan
Tergeletaklah jasad di antara himpitan bumi
Terkurunglah suasana gelap menyayat
Melayanglah arwah menuju pengasingan alam barzakh

Keranda mayat antar sebingkai jenazah
Sampai kelubang tanah liat hitam mengkilat
Saat manusia terlelap sepanjang masa hayat

Keranda Mayat

by: Khoirul Taqwim

Keranda mayat
Tengah malam berjalan terseok-seok
Menggoda setiap kampung sampai ujung kota
Ingat kan setiap nafas nanti pasti tiada
Karena jasad di tinggal nyawa yang kian jauh melaju

Keranda mayat berpacu dengan waktu
Menuju tempat akhir pemakaman sang insan
Tergeletaklah jasad di antara himpitan bumi
Terkurunglah suasana gelap menyayat
Melayanglah arwah menuju pengasingan alam barzakh

Keranda mayat antar sebingkai jenazah
Sampai kelubang tanah liat hitam mengkilat
Saat manusia terlelap sepanjang masa hayat

Sunday, 28 November 2010

Kereta Senja

by: Khoirul Taqwim

Kereta senja semakin tua
Tergeletak di halaman jiwa yang kian rapuh
Rayap merayap memakan setiap baris kayu
Sampai tak bertulang dahaga

Kereta senja ada di sana
Nampak keriput berwajah gaduh
Saat roda-roda kian mengapit
Hingga nafas tak berfungsi sudah
Karena terhapus usia yang kian menua

Kereta senja dalam jiwa
Kenangan masa silam yang apik terasa
Walau terlena zaman yang makin ramai panorama

Kereta senja
Antar daku dalam mimpi
Saat mata beranjak memukul malam

Kereta Senja

by: Khoirul Taqwim

Kereta senja semakin tua
Tergeletak di halaman jiwa yang kian rapuh
Rayap merayap memakan setiap baris kayu
Sampai tak bertulang dahaga

Kereta senja ada di sana
Nampak keriput berwajah gaduh
Saat roda-roda kian mengapit
Hingga nafas tak berfungsi sudah
Karena terhapus usia yang kian menua

Kereta senja dalam jiwa
Kenangan masa silam yang apik terasa
Walau terlena zaman yang makin ramai panorama

Kereta senja
Antar daku dalam mimpi
Saat mata beranjak memukul malam

Gadis Kecil

by: Khoirul Taqwim

Gadis kecil duduk murung
Mata memandang ke jendela alam
Memakai baju coklat menutup segala maksiat
Kerudung hijau muda bersandar di kepala
Terlihat jelas foto berderet di alam maya

Indah gadis kecil yang lama tak kusapa
Ingin sekali ku berkicau lewat bahasa memukul mimpi
Sebelum penyakit berbahaya merasuk sukma
Kata dokter beralamat rumah sakit jiwa

Demi kesehatanku
Harusnya kukata sederhana
Masalah daku yang selalu merindu tentangnya
Gadis kecil yang mengganggu jiwa dan juga ingatanku

Gadis Kecil

by: Khoirul Taqwim

Gadis kecil duduk murung
Mata memandang ke jendela alam
Memakai baju coklat menutup segala maksiat
Kerudung hijau muda bersandar di kepala
Terlihat jelas foto berderet di alam maya

Indah gadis kecil yang lama tak kusapa
Ingin sekali ku berkicau lewat bahasa memukul mimpi
Sebelum penyakit berbahaya merasuk sukma
Kata dokter beralamat rumah sakit jiwa

Demi kesehatanku
Harusnya kukata sederhana
Masalah daku yang selalu merindu tentangnya
Gadis kecil yang mengganggu jiwa dan juga ingatanku

Desa Melawan Barat

by: Khoirul Taqwim

Mengambil judul desa melawan barat penulis menyadari ini adalah suatu tulisan yang agak terlalu nekat, bagaimana tidak barat adalah sosok raksasa ilmu pengetahuan yang di gandrungi banyak cendekiawan dan para pelajar yang mengedepankan rasionalitas, tetapi saat ini ternyata mau di lawan masyarakat dari desa dengan hanya membawa analisa yang sangat sederhana.

Masyarakat desa sering menjadi kebijakan dari para penggagas liberal barat yang tidak adil dan menjadi penghakiman para pemikir barat yang selalu mengatakan konservatif ( tertutup ), klenik, fanatik buta, fundamentalis tradisi, bahkan lebih ironis lagi masyarakat desa di anggap manusia yang berkepala tidak rasional dan masih banyak lagi anggapan-anggapan miring lainnya, berdasarkan dari beberapa anggapan tadi maka penulis harus berani membantah bahwa itu tidak benar kalau kita mau memahami kehidupan secara universal dan juga memahami ilmu secara menyeluruh, tidak hanya secara sepotong-sepotong dalam menafsiri tentang kehidupan.

Barat sungguh menghebohkan dengan gagasan rasional yang di agungkan sebagai kebenaran absolut dalam menyikapi keberagaman permasalahan sosial, budaya, bahkan agama tak luput dari serangan para pemikir barat, agar di sesuaikan dengan gagasan mereka yang dianggap lebih tepat di banding kehidupan masyarakat desa yang jauh dari kehidupan rasional liberal.

Masuknya paradigma pemikiran barat muncul dari kelompok-kelompok yang mengklaim dirinya sebagai liberal dengan sifat rasional yang di usungnya, sehingga para pemikir barat dan duta-dutanya mempunyai pandangan bahwa segala sesuatu harus di ilmiahkan dan masuk akal tentang kehidupan sosial, budaya, dan agama, tetapi yang menjadi permasalahan mereka tidak menemukan titik terang yang ada dalam kehidupan masyarakat desa dengan kehidupan titen (kebiasaan) dalam menyikapi persoalan, berangkat dari situlah terjadi benturan antara tradisi sehari-hari masyarakat desa dengan pengetahuan liberal barat.

Sebagian para pelajar yang gemar dengan membaca buku-buku pemikiran barat banyak sekali yang terobsesi bahwa barat adalah kebenaran, sedangkan pemikiran selain barat di anggap tidak tepat, karena berangkat dari anggapan itulah mereka selalu menggunakan akal liberal dalam menyikapi permasalahan, walaupun terkadang terkesan di paksakan dalam mengikuti zaman yang terus berubah sesuai dengan pemahaman mereka, sehingga sudah dapat di pastikan dengan semangat rasional yang berlebihan mereka mengusung bahasa penyegaran sosial, budaya, bahkan agama di tafsiri sesuai dengan kepentingan logika mereka tanpa mengetahui gagasan yang berseberangan dan juga tidak melihat fakta di lapangan.

Peristiwa di atas menimbulkan budaya menghujat satu sama lain segera di mulai dengan menyerang pranata sosial yang dianggap kaku dan konservatif, maka mereka berlomba-lomba melakukan gebrakan pemikiran dengan cara pembebasan sosial dalam kehidupan masyarakat desa yang di anggap jauh dari kehidupan rasional liberal, untuk itu mereka mulai bergerilya dengan menyerang karakter budaya kearifan lokal masyarakat desa yang mereka anggap sebagai budaya klenik yang harus di tata sesuai dengan logika barat dan kalau bisa di tiadakan pola kehidupan lokal yang bersifat titen ( kebiasaan) yang jauh dari kehidupan barat yang serba bebas, maka mereka mulai mencari cara mengganti kebiasaan masyarakat desa dengan gagasan liberal yang sesuai dengan akal dan nalarnya.

Lebih parah lagi agama tak luput dari kritik destruktif, sehingga keyakinan yang di anut masyarakat desa harus segera di telanjangi berdasarkan pemikiran liberal mereka, berangkat dari dorongan liberal itulah mereka terus berupaya sebebas-bebasnya melakukan penghakiman masyarakat desa yang di anggap jauh dari sikap para pengusung ide barat dengan liberal dan sejenisnya.

Sasaran utama masyarakat barat adalah para mahasiswa yang berada di campus-campus untuk di ajak kebingkai pemikirannya, agar segala sesuatu di rasionalkan tidak perduli itu masalah surga neraka, bahkan Tuhan sekalipun mereka mencoba mencari lewat akal yang di paksakan, berangkat dari situlah dapat di ketahui hasilnya segala sesuatu apabila di paksakan maka yang ada hanya bersifat destruktif dan tidak mempunyai sifat konstruktif. Sebenarnya kalau pemikirannya untuk diri dan keyakinan yang di jalani tanpa menghakimi yang berbeda, kemungkinan besar tidak akan menjadi masalah publik, tetapi kalau sudah di publikasikan tidak menutup kemungkinan akan terjadi benturan peradaban dan budaya yang tidak dapat di hindarkan.

Pemikiran barat dan duta-dutanya tidak jarang gagasannya selalu mengarah menghujat tentang keberadaan keyakinan masyarakat secara luas, khususnya masyarakat desa yang sering di pandang dengan sebelah mata, berdasarkan dari sikap dan cara pandang itulah yang menimbulkan desa melawan barat.

Desa menolak cara pandang barat yang kaku dan ekstrim dalam menyikapi permasalahan yang cenderung bersifat materialisme yang mengarah imperialisme ekonomi, sosial maupun budaya tak terelakkan, sebab harus di akui manusia tidak hanya bersifat materi jasad, namun materi jiwapun juga ada dalam kehidupan manusia, sehingga semua permasalahan sosial, budaya, bahkan agama tidak semua menggunakan rasionalitas, karena manusia begitu kompleks sesuai dengan alam dan paradigma pemikiran masing-masing dalam memaknai tentang segala persoalan yang muncul.

Catatan yang perlu di ingat buat para pemikir barat dan duta-dutanya, sebenarnya kalau kita mau memahami duduk permasalahan secara bijak dan arif tentang keberadaan masyarakat desa bahwa melihat segala sesuatu tidak harus dengan rasioanal barat, sebab perbedaan alam dan wilayah inilah yang membedakan antara barat dan desa, sehingga budaya liberal yang bersifat menghujat tidak tepat di arahkan dalam kehidupan masyarakat desa.

Kondisi alam membentuk perbedaan cara pandang dan menafsiri kehidupan, sebab masyarakat desa lebih mengangkat dengan bentuk dan karakter tepa selira (tenggang rasa) sebagai salah satu tatanan kehidupan, bukan dengan paradigma pemikiran liberal dan sejenisnya yang cenderung bersifat destruktif apabila di terapkan di tengah-tengah keberadaan masyarakat desa.

Desa Melawan Barat

by: Khoirul Taqwim

Mengambil judul desa melawan barat penulis menyadari ini adalah suatu tulisan yang agak terlalu nekat, bagaimana tidak barat adalah sosok raksasa ilmu pengetahuan yang di gandrungi banyak cendekiawan dan para pelajar yang mengedepankan rasionalitas, tetapi saat ini ternyata mau di lawan masyarakat dari desa dengan hanya membawa analisa yang sangat sederhana.

Masyarakat desa sering menjadi kebijakan dari para penggagas liberal barat yang tidak adil dan menjadi penghakiman para pemikir barat yang selalu mengatakan konservatif ( tertutup ), klenik, fanatik buta, fundamentalis tradisi, bahkan lebih ironis lagi masyarakat desa di anggap manusia yang berkepala tidak rasional dan masih banyak lagi anggapan-anggapan miring lainnya, berdasarkan dari beberapa anggapan tadi maka penulis harus berani membantah bahwa itu tidak benar kalau kita mau memahami kehidupan secara universal dan juga memahami ilmu secara menyeluruh, tidak hanya secara sepotong-sepotong dalam menafsiri tentang kehidupan.

Barat sungguh menghebohkan dengan gagasan rasional yang di agungkan sebagai kebenaran absolut dalam menyikapi keberagaman permasalahan sosial, budaya, bahkan agama tak luput dari serangan para pemikir barat, agar di sesuaikan dengan gagasan mereka yang dianggap lebih tepat di banding kehidupan masyarakat desa yang jauh dari kehidupan rasional liberal.

Masuknya paradigma pemikiran barat muncul dari kelompok-kelompok yang mengklaim dirinya sebagai liberal dengan sifat rasional yang di usungnya, sehingga para pemikir barat dan duta-dutanya mempunyai pandangan bahwa segala sesuatu harus di ilmiahkan dan masuk akal tentang kehidupan sosial, budaya, dan agama, tetapi yang menjadi permasalahan mereka tidak menemukan titik terang yang ada dalam kehidupan masyarakat desa dengan kehidupan titen (kebiasaan) dalam menyikapi persoalan, berangkat dari situlah terjadi benturan antara tradisi sehari-hari masyarakat desa dengan pengetahuan liberal barat.

Sebagian para pelajar yang gemar dengan membaca buku-buku pemikiran barat banyak sekali yang terobsesi bahwa barat adalah kebenaran, sedangkan pemikiran selain barat di anggap tidak tepat, karena berangkat dari anggapan itulah mereka selalu menggunakan akal liberal dalam menyikapi permasalahan, walaupun terkadang terkesan di paksakan dalam mengikuti zaman yang terus berubah sesuai dengan pemahaman mereka, sehingga sudah dapat di pastikan dengan semangat rasional yang berlebihan mereka mengusung bahasa penyegaran sosial, budaya, bahkan agama di tafsiri sesuai dengan kepentingan logika mereka tanpa mengetahui gagasan yang berseberangan dan juga tidak melihat fakta di lapangan.

Peristiwa di atas menimbulkan budaya menghujat satu sama lain segera di mulai dengan menyerang pranata sosial yang dianggap kaku dan konservatif, maka mereka berlomba-lomba melakukan gebrakan pemikiran dengan cara pembebasan sosial dalam kehidupan masyarakat desa yang di anggap jauh dari kehidupan rasional liberal, untuk itu mereka mulai bergerilya dengan menyerang karakter budaya kearifan lokal masyarakat desa yang mereka anggap sebagai budaya klenik yang harus di tata sesuai dengan logika barat dan kalau bisa di tiadakan pola kehidupan lokal yang bersifat titen ( kebiasaan) yang jauh dari kehidupan barat yang serba bebas, maka mereka mulai mencari cara mengganti kebiasaan masyarakat desa dengan gagasan liberal yang sesuai dengan akal dan nalarnya.

Lebih parah lagi agama tak luput dari kritik destruktif, sehingga keyakinan yang di anut masyarakat desa harus segera di telanjangi berdasarkan pemikiran liberal mereka, berangkat dari dorongan liberal itulah mereka terus berupaya sebebas-bebasnya melakukan penghakiman masyarakat desa yang di anggap jauh dari sikap para pengusung ide barat dengan liberal dan sejenisnya.

Sasaran utama masyarakat barat adalah para mahasiswa yang berada di campus-campus untuk di ajak kebingkai pemikirannya, agar segala sesuatu di rasionalkan tidak perduli itu masalah surga neraka, bahkan Tuhan sekalipun mereka mencoba mencari lewat akal yang di paksakan, berangkat dari situlah dapat di ketahui hasilnya segala sesuatu apabila di paksakan maka yang ada hanya bersifat destruktif dan tidak mempunyai sifat konstruktif. Sebenarnya kalau pemikirannya untuk diri dan keyakinan yang di jalani tanpa menghakimi yang berbeda, kemungkinan besar tidak akan menjadi masalah publik, tetapi kalau sudah di publikasikan tidak menutup kemungkinan akan terjadi benturan peradaban dan budaya yang tidak dapat di hindarkan.

Pemikiran barat dan duta-dutanya tidak jarang gagasannya selalu mengarah menghujat tentang keberadaan keyakinan masyarakat secara luas, khususnya masyarakat desa yang sering di pandang dengan sebelah mata, berdasarkan dari sikap dan cara pandang itulah yang menimbulkan desa melawan barat.

Desa menolak cara pandang barat yang kaku dan ekstrim dalam menyikapi permasalahan yang cenderung bersifat materialisme yang mengarah imperialisme ekonomi, sosial maupun budaya tak terelakkan, sebab harus di akui manusia tidak hanya bersifat materi jasad, namun materi jiwapun juga ada dalam kehidupan manusia, sehingga semua permasalahan sosial, budaya, bahkan agama tidak semua menggunakan rasionalitas, karena manusia begitu kompleks sesuai dengan alam dan paradigma pemikiran masing-masing dalam memaknai tentang segala persoalan yang muncul.

Catatan yang perlu di ingat buat para pemikir barat dan duta-dutanya, sebenarnya kalau kita mau memahami duduk permasalahan secara bijak dan arif tentang keberadaan masyarakat desa bahwa melihat segala sesuatu tidak harus dengan rasioanal barat, sebab perbedaan alam dan wilayah inilah yang membedakan antara barat dan desa, sehingga budaya liberal yang bersifat menghujat tidak tepat di arahkan dalam kehidupan masyarakat desa.

Kondisi alam membentuk perbedaan cara pandang dan menafsiri kehidupan, sebab masyarakat desa lebih mengangkat dengan bentuk dan karakter tepa selira (tenggang rasa) sebagai salah satu tatanan kehidupan, bukan dengan paradigma pemikiran liberal dan sejenisnya yang cenderung bersifat destruktif apabila di terapkan di tengah-tengah keberadaan masyarakat desa.

Friday, 26 November 2010

Pulau Mati

Kota yang berapi
Memanas beringas di sepanjang jalan
Kematian jadi santapan gagak hitam
Kala pecahnya roket berhembus di udara
Sampai tertulis seribu serdadu tak bernyawa

Oooo...
Pulau mati
Hari kelabu kala itu
Denyut nadi kehidupan berhenti sejenak
Saksikan meletus rudal-rudal kematian

Blair.......
Suara terdengat menggelegar

Door....
Tembak menembak mulai menyerang satu sama lain

Duum.....
Menangislah seluruh makhluk hidup

Pulau mati waktu itu
Membuka jutaan kepala terhenyak
Jasad berserakan di tanah lapang
Nyawa hilang tak terhindarkan
Saat bayonet-bayonet melalang ke penjuru alam

Pulau mati
Saksi bisu tragedi masa silam

Pulau Mati

Kota yang berapi
Memanas beringas di sepanjang jalan
Kematian jadi santapan gagak hitam
Kala pecahnya roket berhembus di udara
Sampai tertulis seribu serdadu tak bernyawa

Oooo...
Pulau mati
Hari kelabu kala itu
Denyut nadi kehidupan berhenti sejenak
Saksikan meletus rudal-rudal kematian

Blair.......
Suara terdengat menggelegar

Door....
Tembak menembak mulai menyerang satu sama lain

Duum.....
Menangislah seluruh makhluk hidup

Pulau mati waktu itu
Membuka jutaan kepala terhenyak
Jasad berserakan di tanah lapang
Nyawa hilang tak terhindarkan
Saat bayonet-bayonet melalang ke penjuru alam

Pulau mati
Saksi bisu tragedi masa silam

Thursday, 25 November 2010

Bidadari Masjid

by: Khoirul Taqwim

Saat kulihat kau ada di masjid
Berkerudung hitam menutup kepala
Dari jauh nampak indah rupawan
Seakan-akan diri ini hanyut dalam bahtera surga
Alangkah mulia pesona memancar
Bikin daku jatuh hati hingga mati

Sajak ini ungkapan teruntai rindu
Lama kering tak terbasuh air jiwa
Hingga hari ini kau datang dalam benak
Daku seolah-olah terbang ke alam raya
Sampai larut dalam angan terbayang

Kutulis kecantikanmu dalam sajakku
Hingga ketukan keyboardku tak mampu menyapa
Menyelami maupun menghayati kesempurnaan yang kau miliki

Oh..Tuhan........
Kecantikan parasnya sungguh aku tergoda

Oh..Tuhan........
Izinkan aku sebut dia bidadari masjid yang ada di kata suci

Bidadari Masjid

by: Khoirul Taqwim

Saat kulihat kau ada di masjid
Berkerudung hitam menutup kepala
Dari jauh nampak indah rupawan
Seakan-akan diri ini hanyut dalam bahtera surga
Alangkah mulia pesona memancar
Bikin daku jatuh hati hingga mati

Sajak ini ungkapan teruntai rindu
Lama kering tak terbasuh air jiwa
Hingga hari ini kau datang dalam benak
Daku seolah-olah terbang ke alam raya
Sampai larut dalam angan terbayang

Kutulis kecantikanmu dalam sajakku
Hingga ketukan keyboardku tak mampu menyapa
Menyelami maupun menghayati kesempurnaan yang kau miliki

Oh..Tuhan........
Kecantikan parasnya sungguh aku tergoda

Oh..Tuhan........
Izinkan aku sebut dia bidadari masjid yang ada di kata suci

Cara Mendaftarkan Diri Di Jejaring Sosial Kiber?...........

Mulai dari beberapa hari kemarin kami team kiber mendapat masukan pertanyaan yang begitu banyak baik secara langsung maupun lewat pesan tulisan tentang bagaimana cara mendaftarkan diri di jejaring sosial kiber?.....untuk itu kami mencoba memaparkan tentang cara mendaftarkan diri jejaring sosial kiber dengan sederhana.

Langkah-langkah mendaftarkan diri di jejaring sosial kiber dengan cara, yaitu:........

1.Langkah pertama masuk di link ini....( http://www.kitaberbagi.com/index.php?us=daftar ).
2. Setelah itu isi nama depan
3. Jangan lupa juga isi nama belakang
4. Isi email
5. Buatlah Password yang akan di gunakan
6. Isi Repassword sebagai alat keamanan
7. Buatlah nama blog yang ingin di jadikan alamat situs di kiber nanti
8. Isi check persediaan dan sesuaikan dengan angka atau hutuf Captcha Code yang tertera
9. Terkahir tinggal klik daftar......

Semoga tulisan sederhana ini dapat membantu anda tentang cara mendaftarkan diri di jejaring sosial kiber.

Salam hormat dari kami dan terima kasih banyak buat para pendukung Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com) buatan anak bangsa Indonesia....

Selamat mencoba..............

Hujan Tengah Malam

by: Khoirul Taqwim

Hujan tengah malam
Saat jalan gelap gulita
Dingin menggigil sekujur badan
Tangan terasa berat mengetuk pintu
Basah kuyub warnai sekujur tubuh

Hati saat hujan
Sepi tengah malam tak berbintang
Iringi arwah alam bawah sadar
Sejenak melupa duri dalam dada
Walau jantung tetap berdetak kencang
Namun hujan kan hapus resah sukma

Hujan saat gelap malam
Bawa rindu tentangnya
Hingga terlelap mata yang panjang

Hujan Tengah Malam

by: Khoirul Taqwim

Hujan tengah malam
Saat jalan gelap gulita
Dingin menggigil sekujur badan
Tangan terasa berat mengetuk pintu
Basah kuyub warnai sekujur tubuh

Hati saat hujan
Sepi tengah malam tak berbintang
Iringi arwah alam bawah sadar
Sejenak melupa duri dalam dada
Walau jantung tetap berdetak kencang
Namun hujan kan hapus resah sukma

Hujan saat gelap malam
Bawa rindu tentangnya
Hingga terlelap mata yang panjang

Selamat Tinggal Di Sana

by: Khoirul Taqwim

Terasa sunyi hati
Hinggapi seluruh alunan nada jiwa
Mimpi yang kubangun tentangmu
Kini habis sudah di telan perjodohan
Makna warisan dari nasab yang teragungkan

Setiap tetesan air mata
Bukan ku menangis tentangmu
Namun hati ini sudah terlanjur terpaut ada
Sekarang hilang terabaikan sudah
Bersama kisah dua alam pembeda

Kau dan aku
Sebatas wayang tinggal menunggu dalang
Entah kemana kan membawa seluruh cerita
Aku hanya bisa berucap sederhana
Selamat tinggal kau yang ada di sana
Bahagialah selalu dalam benakmu
Do'a-do'a ghaibku kan selalu untukmu

Selamat Tinggal Di Sana

by: Khoirul Taqwim

Terasa sunyi hati
Hinggapi seluruh alunan nada jiwa
Mimpi yang kubangun tentangmu
Kini habis sudah di telan perjodohan
Makna warisan dari nasab yang teragungkan

Setiap tetesan air mata
Bukan ku menangis tentangmu
Namun hati ini sudah terlanjur terpaut ada
Sekarang hilang terabaikan sudah
Bersama kisah dua alam pembeda

Kau dan aku
Sebatas wayang tinggal menunggu dalang
Entah kemana kan membawa seluruh cerita
Aku hanya bisa berucap sederhana
Selamat tinggal kau yang ada di sana
Bahagialah selalu dalam benakmu
Do'a-do'a ghaibku kan selalu untukmu

Wednesday, 24 November 2010

Kiber Imoticon



Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com) saat ini masih dalam tahap pengembangan yang terus membangun fitur dan aplikasi baru, agar kedepannya dapat lebih baik dan dapat digunakan secara maksimal oleh para penggunanya.

Modul imoticon Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com) semua di awali dengan huruf “k” sebagai simbol eksistensi kiber (www.kitaberbagi.com), agar nampak berbeda dengan lainnya dan mempunyai ciri khas tersendiri.

Keberadaan kiber (www.kitaberbagi.com) merupakan salah satu jejaring sosial di Indonesia yang berupaya sebaik mungkin dalam mengembangkan sayap perkembangannya, agar dapat diterima di tengah-tengah kehidupan masyarakat dunia maya

Kode imoticon kiber (www.kitaberbagi.com) semua imoticon di awali dengan huruf “k” dan semuanya mengunakan huruf kecil.

Lihat di bawah ini kode imoticon kiber (www.kitaberbagi.com).

k:d = tersenyum lebar
k::) = tertawa
k:) = senang
k=)) = berguling di lantai
k:-p = melet
k:( = sedih
k::( = nangis
k:-o = terkejut
k:-/ = bingung
ki-) = tidur
k=d> = tepuk tangan
k:-bd = dua jempol
k:-$ = diam
k[-o = berdo’a

Jejaring Sosial



Jejaring adalah struktur sosial yang terdiri dari elemen-elemen individual atau organisasi. Jejaring ini menunjukkan jalan dimana mereka berhubungan karena kesamaan sosialitas, mulai dari mereka yang di kenal sehari-hari sampai dengan keluarga. Istilah ini diperkenalkan oleh profesor J.A. Barnes di tahun 1954.

Jejaring sosial adalah suatu struktur sosial yang dibentuk dari simpul-simpul (yang umumnya adalah individu atau organisasi) yang diikat dengan satu atau lebih tipe relasi spesifik seperti nilai, visi, ide, teman, keturunan, dll.

Banyaknya jejaring sosial yang tumbuh dan berkembang di dunia maya saat ini, salah satunya adalah kiber yang terus berusaha memajukan diri lewat aplikasi dan fitur-fitur yang ada, agar kedepannya dapat mencapai hasil yang maksimal, berangkat dari situlah tentu semua di butuhkan suatu penyegaran dalam mewujudkan kesuksessannya.

Ini adalah Aplikasi-aplikasi kiber sudah ada saat ini :

KIBER imoticon

KIBER messengger

KIBER forum

KIBER WALL

KIBER post messenge a.k.a PM

KIBER notification

Dengan adanya aplikasi kiber di atas dapat di jadikan pemacu untuk terus berusaha semaksimal mungkin dalam mengembangkan dan memajukan jejaring sosial kiber, agar kedepannya kiber dapat menambah terus aplikasi yag lebih progress di banding yang ada saat ini.

Kami dari Jejaring sosial kiber ( www.kitaberbagi.com) mengucapkan terima kasih banyak buat para kozkiber dan semua yang sudah mampir di jejaring sosial kiber yang saat ini terus membangun aplikasi-aplikasi baru.

Keindahan Wanita Berkerudung Hijau

by: Khoirul Taqwim

Keindahan wajahmu nan lugu gemulai pesona
Suaramu sendu hilangkan suasana sesak batin
Hingga buat mata-mata manusia memandang tak bosan
Karena kau yang terindah wanita yang pernah kutemui
Sampai merasuk kalbu yang begitu dalam pesona iringi langkah ini

Wanita berkerudung hijau di sana
Bolehkah kusapa tentang bibirmu yang mungil
Jari-jarimu nan asyik mengayun setiap ketukan
Benar buat nyawa ini hilang separuh nyawa
Saat ingatkan dirimu yang jauh di mata

Ooooo.......alam
Warna rasa ini adalah bagian nyawa batin yang kurasa
Hinggapi setiap ketukan nafas yang tak pernah hilang
Beruntun mengejar mimpi yang kian jauh tak terkejar
Ku hanya memandang dan mengagumi apa yang ada di kau
Hingga aku menutup mata di akhir hayatku

Keindahan Wanita Berkerudung Hijau

by: Khoirul Taqwim

Keindahan wajahmu nan lugu gemulai pesona
Suaramu sendu hilangkan suasana sesak batin
Hingga buat mata-mata manusia memandang tak bosan
Karena kau yang terindah wanita yang pernah kutemui
Sampai merasuk kalbu yang begitu dalam pesona iringi langkah ini

Wanita berkerudung hijau di sana
Bolehkah kusapa tentang bibirmu yang mungil
Jari-jarimu nan asyik mengayun setiap ketukan
Benar buat nyawa ini hilang separuh nyawa
Saat ingatkan dirimu yang jauh di mata

Ooooo.......alam
Warna rasa ini adalah bagian nyawa batin yang kurasa
Hinggapi setiap ketukan nafas yang tak pernah hilang
Beruntun mengejar mimpi yang kian jauh tak terkejar
Ku hanya memandang dan mengagumi apa yang ada di kau
Hingga aku menutup mata di akhir hayatku

Tuesday, 23 November 2010

Jodohmu Ada Dalam Sajak Bahasa

by: Khoirul Taqwim

Jodohmu tertulis dalam bait sajak
Ingatkan kisah masa silam yang terlalu lama
Tentang wanita kecil yang punya harapan makna cinta
Namun semua di telan sang bapak bundanya
Hingga tak berdaya melawan kehendak jodoh

Wahai gadis kecil
Kubisikkan perlahan di telinga kanan
Langkahkan kaki jika itu yang kau anggap hakikat
Janganlah urung niatmu bila itu kepastian hidup
Namun kalau kau masih ragu menerima jiwa
Urungkan aku kan tetap di sampingmu

Kisah jodohmu tertulis dalam tinta kebesaran
Sejak kau belum mengerti ejaan C-I-N-T-A
Biarlah jalan hidupmu kan mengalir tak bersuara
Walau jauh dari rasa jiwa hasratmu
Namun ortumu adalah bahasa ghaib yang penuh mimpi
Tentang takdir dan kisahmu hari ini dan esok lusa
Hingga kering kerontang air mata yang ada

Gadis kecil mungil yang ada di sana
Jodohmu ada dalam sajak bahasa
Tertera dalam untaian makna perkata
Bisikku lirih dalam benak yang dalam
Tentang jodohmu yang tertulis sejak kau lahir
Semua ada dalam simpul-simpul alam yang kan kau lewatkan

Jodohmu Ada Dalam Sajak Bahasa

by: Khoirul Taqwim

Jodohmu tertulis dalam bait sajak
Ingatkan kisah masa silam yang terlalu lama
Tentang wanita kecil yang punya harapan makna cinta
Namun semua di telan sang bapak bundanya
Hingga tak berdaya melawan kehendak jodoh

Wahai gadis kecil
Kubisikkan perlahan di telinga kanan
Langkahkan kaki jika itu yang kau anggap hakikat
Janganlah urung niatmu bila itu kepastian hidup
Namun kalau kau masih ragu menerima jiwa
Urungkan aku kan tetap di sampingmu

Kisah jodohmu tertulis dalam tinta kebesaran
Sejak kau belum mengerti ejaan C-I-N-T-A
Biarlah jalan hidupmu kan mengalir tak bersuara
Walau jauh dari rasa jiwa hasratmu
Namun ortumu adalah bahasa ghaib yang penuh mimpi
Tentang takdir dan kisahmu hari ini dan esok lusa
Hingga kering kerontang air mata yang ada

Gadis kecil mungil yang ada di sana
Jodohmu ada dalam sajak bahasa
Tertera dalam untaian makna perkata
Bisikku lirih dalam benak yang dalam
Tentang jodohmu yang tertulis sejak kau lahir
Semua ada dalam simpul-simpul alam yang kan kau lewatkan

Sang Pemilik Hati

by: Khoirul Taqwim

Hujan turun tak tersisa
Sore malam gemuruh suara petir
Iringi gemercik air dari langit
Terasa sejuk tenangkan jiwa
Hingga terlelap dalam tidur
Sampai sang fajar tiba di pagi buta

Sang pemilik hati
Menuai rasa yang ter-eja
Bawa hasrat keindahan yang penuh panorama
Kepalsuan langkah menggema antara puing rasa
Pedih hati warnai alam mimpi
Selamat jalan sang pemilik hati
Hari-hari telah berganti irama
Kan berlalu kisah sepi
Menjadi bulanan kisah yang tak bertepi

Sang pemilik hati
Jaga diri ini sampai hilang ingatan
Agar menuai rasa indah sepanjang jalan

Sang Pemilik Hati

by: Khoirul Taqwim

Hujan turun tak tersisa
Sore malam gemuruh suara petir
Iringi gemercik air dari langit
Terasa sejuk tenangkan jiwa
Hingga terlelap dalam tidur
Sampai sang fajar tiba di pagi buta

Sang pemilik hati
Menuai rasa yang ter-eja
Bawa hasrat keindahan yang penuh panorama
Kepalsuan langkah menggema antara puing rasa
Pedih hati warnai alam mimpi
Selamat jalan sang pemilik hati
Hari-hari telah berganti irama
Kan berlalu kisah sepi
Menjadi bulanan kisah yang tak bertepi

Sang pemilik hati
Jaga diri ini sampai hilang ingatan
Agar menuai rasa indah sepanjang jalan

Monday, 22 November 2010

Kandas Sebuah Harapan

by: Khoirul Taqwim

Kala hati terpaut sang jelita mungil
Manis muka hiasi setiap senyum kecil
Menawan di rasa dalam benak yang dalam
Sungguh terperdaya tanpa perlawanan
Hingga terjatuh tanpa harapan

Jiwa ini hilang sudah di ambil si gadis jelita
Ke arah peraduan yang kian dia tinggalkan
Lahirlah sebintik hasrat suka tentang raut wajah
Alangkah indah suara merdu mengabarkan
Pesona kian bergemulai di sepanjang ingatan
Namun sesak membentang dalam kisah
Sebab sang jelita telah tiada di mata
Dia memilih bersama angan-angan ortunya
Tuk di jodohkan yang tepat tentang sensasinya

Kandas terbang sebuah jiwa
Di terkam ganasnya rasa yang tak kesampaian
Sudahlah sudah kisah pilu ini kututup sudah
Biarkan berjalan di udara yang terbentang di awan
sampai akhir lenyap senyap di telan burung raksasa

Kandas sebuah harapan sebagai proses
Dalam memahami makna tentang pembelajaran
Sekaligus tentang sang jelita rupa yang di jodohkan

Kandas Sebuah Harapan

by: Khoirul Taqwim

Kala hati terpaut sang jelita mungil
Manis muka hiasi setiap senyum kecil
Menawan di rasa dalam benak yang dalam
Sungguh terperdaya tanpa perlawanan
Hingga terjatuh tanpa harapan

Jiwa ini hilang sudah di ambil si gadis jelita
Ke arah peraduan yang kian dia tinggalkan
Lahirlah sebintik hasrat suka tentang raut wajah
Alangkah indah suara merdu mengabarkan
Pesona kian bergemulai di sepanjang ingatan
Namun sesak membentang dalam kisah
Sebab sang jelita telah tiada di mata
Dia memilih bersama angan-angan ortunya
Tuk di jodohkan yang tepat tentang sensasinya

Kandas terbang sebuah jiwa
Di terkam ganasnya rasa yang tak kesampaian
Sudahlah sudah kisah pilu ini kututup sudah
Biarkan berjalan di udara yang terbentang di awan
sampai akhir lenyap senyap di telan burung raksasa

Kandas sebuah harapan sebagai proses
Dalam memahami makna tentang pembelajaran
Sekaligus tentang sang jelita rupa yang di jodohkan

Suara Kematian

by: Khoirul Taqwim

Suara kematian terdengar mencekam
Menusuk ruh kehidupan yang kian kropos
Di sepanjang udara yang kian hilang

Sedu sedan terasa
Tarikan nafas ini mulai pelan perlahan
Sepanjang sudut celah hidung terasa berat
Sesampailah kesimpulan kematian kan datang
Kenang waktu itu saat menunggu ajal melayang

Bergetarlah hati ini seraya bumi berguncang
Meraup kabar terasing pilu kan zaman
Nasihat alam tergambar cerah di paru-paru jiwa
Menggoda setiap detak jantung tarikan mengembang
Saket perih menderu mengenang suara kematian
Akhir sebuah nyawa tanda hilang raga
Tinggal kenang belaka yang ada saat hidup
Namun inlah proses yang terus berevolusi
Menuju keseimbangan alam yang penuh guncangan
Detakanpun mengiringi langkah kepergian

Sang nyawa hilang
Sirna di telan guncangan gempa kehidupan

Suara Kematian

by: Khoirul Taqwim

Suara kematian terdengar mencekam
Menusuk ruh kehidupan yang kian kropos
Di sepanjang udara yang kian hilang

Sedu sedan terasa
Tarikan nafas ini mulai pelan perlahan
Sepanjang sudut celah hidung terasa berat
Sesampailah kesimpulan kematian kan datang
Kenang waktu itu saat menunggu ajal melayang

Bergetarlah hati ini seraya bumi berguncang
Meraup kabar terasing pilu kan zaman
Nasihat alam tergambar cerah di paru-paru jiwa
Menggoda setiap detak jantung tarikan mengembang
Saket perih menderu mengenang suara kematian
Akhir sebuah nyawa tanda hilang raga
Tinggal kenang belaka yang ada saat hidup
Namun inlah proses yang terus berevolusi
Menuju keseimbangan alam yang penuh guncangan
Detakanpun mengiringi langkah kepergian

Sang nyawa hilang
Sirna di telan guncangan gempa kehidupan

Hilang Makna Perubahan

by: Khoirul Taqwim

Hari gelap melambung di ketinggian
Suara badai laut mencekam seluruh desa waktu itu
Halilintar nampak menggelagar di antara pusaran alam
Inilah suatu tantangan zaman yang semakin kejam
Meliuk-liuk bah nahkoda tentang makna kesejahteraan
Yang semakin keropos di ujung sesak nafas kehidupan

Zaman perubahan telah tiba waktu
Pertanda lingkaran angin berputar kencang
Namun tak di mengerti apa yang sesunggunya berubah
Kesengsaraan berubah suasana kematian
Keserakahan mengubah diri menjadi menakutkan

Perubahan zaman tak karuan di rasa ini
Mesti harus belajar makna kemanusiaan yang di terkam kenistaan
Pandanglah ke penjuru alam nan jauh di awan
Hiruplah udara yang kian menipis
Coba lihatlah tentang makna perubahan
Belajarlah apa yang terjadi tentang kemanusiaan
Agar perubahan kedepan menjadi kekayaan yang mengagumkan
Bukan malah menjadi pabrik keserakahan

Bergulirlah zaman seiring lanjutan kekuasaan
Terlentang kesigapan dalam mencerna hari yang kian tergerus
Menuju arwah-arwah yang tak jelas arah pandang
Kurebahkan diri dalam angan-angan panjang
Melihat kondisi zaman tiba-tiba yang datang
Sampai kutahu tentang hilang makna perubahan

Hilang Makna Perubahan

by: Khoirul Taqwim

Hari gelap melambung di ketinggian
Suara badai laut mencekam seluruh desa waktu itu
Halilintar nampak menggelagar di antara pusaran alam
Inilah suatu tantangan zaman yang semakin kejam
Meliuk-liuk bah nahkoda tentang makna kesejahteraan
Yang semakin keropos di ujung sesak nafas kehidupan

Zaman perubahan telah tiba waktu
Pertanda lingkaran angin berputar kencang
Namun tak di mengerti apa yang sesunggunya berubah
Kesengsaraan berubah suasana kematian
Keserakahan mengubah diri menjadi menakutkan

Perubahan zaman tak karuan di rasa ini
Mesti harus belajar makna kemanusiaan yang di terkam kenistaan
Pandanglah ke penjuru alam nan jauh di awan
Hiruplah udara yang kian menipis
Coba lihatlah tentang makna perubahan
Belajarlah apa yang terjadi tentang kemanusiaan
Agar perubahan kedepan menjadi kekayaan yang mengagumkan
Bukan malah menjadi pabrik keserakahan

Bergulirlah zaman seiring lanjutan kekuasaan
Terlentang kesigapan dalam mencerna hari yang kian tergerus
Menuju arwah-arwah yang tak jelas arah pandang
Kurebahkan diri dalam angan-angan panjang
Melihat kondisi zaman tiba-tiba yang datang
Sampai kutahu tentang hilang makna perubahan

Sunday, 21 November 2010

Kobaran Perang

by: Khoirul Taqwim

Bayangan senja kala mulai turun dari peraduan
Nampak burung gagak terbang di awang-awang
Terlihat bau anyir menyayat hidung kebekuan
Hati ini mulai tak kuat menahan amarah yang terpendam
Gumpalan energi ingin berteriak sekencang angin topan
Di kawal tombak di penjuru alam

Kabar dari sanak terdengar nyaring di telinga kanan
Tentang perang melahap nyawa sang korban
Hingga berjatuhan jasad di penghujung jalan
Kala itu hatiku terpanggil atas jiwa yang agung
Kubawa sebilah pedang
Kuhunus tanah liat tanda perang nan datang

Kobaran perang telah tiba di awan
Lari adalah dosa besar
Lalu niatkan dalam hati
Berangkat membawa berang
Sambil membawa asma keikhlasan
Terlihat amuk ganasnya perang
Menusuk jantung keserakahan

Atas nama kemanusiaan
Di bumi kedzaliman
Perang tak dapat di hindarkan
Melayang berserakan jenazah terpanggang
Perang dahsyat merebut hak kemenangan

Udara adalah saksi kobaran api
Pertanda perang telah datang
Saat itu hati penuh niat kesucian
Di atas tanah lapang ini
Seketika bah ombak sekencang angin topan
Menggulung perang yang tak karuan

Kobaran Perang

by: Khoirul Taqwim

Bayangan senja kala mulai turun dari peraduan
Nampak burung gagak terbang di awang-awang
Terlihat bau anyir menyayat hidung kebekuan
Hati ini mulai tak kuat menahan amarah yang terpendam
Gumpalan energi ingin berteriak sekencang angin topan
Di kawal tombak di penjuru alam

Kabar dari sanak terdengar nyaring di telinga kanan
Tentang perang melahap nyawa sang korban
Hingga berjatuhan jasad di penghujung jalan
Kala itu hatiku terpanggil atas jiwa yang agung
Kubawa sebilah pedang
Kuhunus tanah liat tanda perang nan datang

Kobaran perang telah tiba di awan
Lari adalah dosa besar
Lalu niatkan dalam hati
Berangkat membawa berang
Sambil membawa asma keikhlasan
Terlihat amuk ganasnya perang
Menusuk jantung keserakahan

Atas nama kemanusiaan
Di bumi kedzaliman
Perang tak dapat di hindarkan
Melayang berserakan jenazah terpanggang
Perang dahsyat merebut hak kemenangan

Udara adalah saksi kobaran api
Pertanda perang telah datang
Saat itu hati penuh niat kesucian
Di atas tanah lapang ini
Seketika bah ombak sekencang angin topan
Menggulung perang yang tak karuan

Menghilang Jiwa Ghaibmu

by: Khoirul Taqwim

Jiwa ghaibmu lama tak kurasa
Kau menghilang bertahun lama

Ingatkah di kala itu
Sadarkah di saat dulu
Waktu bintang turun di alam raya
Aku di dekat mengisi hari
Mewarnai seceria ombak nan biru

Kini hari telah berubah
Bersama umur semakin menua
kau menjauh sudah
Sampai tangan tak menyentuh jua
Tingal hasrat yang menipis semangat

Ghaibmu berjalan pergi
Ke arah tujuan yang kau rindu
Ku duduk hanya memandang
Segelas air putih yang siap sejukkan hati
Tanpa ghaib yang dulu ada

Cerita ghaib
Terbang jauh menusuk sukma
Sampai diri tak paham makna
Namun tetap berjalan apa adanya
Menyatu dalam kisah ghaib tanpa raga

Menghilang Jiwa Ghaibmu

by: Khoirul Taqwim

Jiwa ghaibmu lama tak kurasa
Kau menghilang bertahun lama

Ingatkah di kala itu
Sadarkah di saat dulu
Waktu bintang turun di alam raya
Aku di dekat mengisi hari
Mewarnai seceria ombak nan biru

Kini hari telah berubah
Bersama umur semakin menua
kau menjauh sudah
Sampai tangan tak menyentuh jua
Tingal hasrat yang menipis semangat

Ghaibmu berjalan pergi
Ke arah tujuan yang kau rindu
Ku duduk hanya memandang
Segelas air putih yang siap sejukkan hati
Tanpa ghaib yang dulu ada

Cerita ghaib
Terbang jauh menusuk sukma
Sampai diri tak paham makna
Namun tetap berjalan apa adanya
Menyatu dalam kisah ghaib tanpa raga

Sang Pembantu Ke Negeri Seberang

by: Khoirul Taqwim

Niat dalam hati
Langkahkan kaki ke negeri seberang
Mencari sesuap nasi tuk di santap sesaat
Jadi pembantu rumah tangga tak apalah
Yang penting halal tuk di makan
Sebab sang perut buncit yang lagi kosong

Sampailah tujuan nan jauh di seberang lautan
Melintas di sudut-sudut pulau
Lautan biru saksi bisu kepergian
Tak ada kabar suka sekali se-ada
Yang terdengar penganiayaan tak perikemanusiaan
Sungguh nasib tak berpihak benar
Hingga jatuh sungkur
Darah mencair basahi tubuh

Keadilan alam
Lama di monopoli sang majikan
Yang suka mengobral kejahatan
Yang tega menyiksa sesama
Benar perbuatan tangan-tangan syetan

Sang Pembantu Ke Negeri Seberang
Rindukan kedamaian yang tak kunjung datang
Ironis benar pembantu di negeri seberang
Di gunting
Si siksa
Sungguh nyawa tak ada harga
Di depan sang majikan yang tak tahu rasa
Tentang makna kasih sayang

Sang Pembantu Ke Negeri Seberang

by: Khoirul Taqwim

Niat dalam hati
Langkahkan kaki ke negeri seberang
Mencari sesuap nasi tuk di santap sesaat
Jadi pembantu rumah tangga tak apalah
Yang penting halal tuk di makan
Sebab sang perut buncit yang lagi kosong

Sampailah tujuan nan jauh di seberang lautan
Melintas di sudut-sudut pulau
Lautan biru saksi bisu kepergian
Tak ada kabar suka sekali se-ada
Yang terdengar penganiayaan tak perikemanusiaan
Sungguh nasib tak berpihak benar
Hingga jatuh sungkur
Darah mencair basahi tubuh

Keadilan alam
Lama di monopoli sang majikan
Yang suka mengobral kejahatan
Yang tega menyiksa sesama
Benar perbuatan tangan-tangan syetan

Sang Pembantu Ke Negeri Seberang
Rindukan kedamaian yang tak kunjung datang
Ironis benar pembantu di negeri seberang
Di gunting
Si siksa
Sungguh nyawa tak ada harga
Di depan sang majikan yang tak tahu rasa
Tentang makna kasih sayang

Wednesday, 17 November 2010

Adanya Jejaring Sosial



Sebelum membahas adanya jejaring sosial mari terlebih dahulu sejenak memahami tentang pengertian jejaring sosial, agar tidak terdapat kerancuan dalam mendefinisikan dan memudahkan kita untuk memahami tentang jejaring sosial itu sendiri.

Pengertian Jejaring adalah struktur sosial yang terdiri dari elemen-elemen individual atau organisasi. Jejaring ini menunjukkan jalan dimana mereka berhubungan karena kesamaan sosialitas, mulai dari mereka yang di kenal sehari-hari sampai dengan keluarga. Istilah ini diperkenalkan oleh profesor J.A. Barnes di tahun 1954.

Jejaring sosial adalah suatu struktur sosial yang dibentuk dari simpul-simpul (yang umumnya adalah individu atau organisasi) yang diikat dengan satu atau lebih tipe relasi spesifik seperti nilai, visi, ide, teman, keturunan, dll.

Dari beragam jejaring sosial yang ada saat ini salah satunya adalah kiber yang berusaha menggabungkan antara forum dan elemen-elemen yang berkaitan mengenai jejaring sosial itu sendiri dan jejaring sosial kiber merupakan wadah yang memberi tempat bagi para penggemar dunia maya dalam berbagi informasi dan interaksi, agar terjalin hubungan persahabatan atau bentuk-bentuk lainnya.

Saat ini jejaring sosial luar negeri membanjiri keranah bangsa-bangsa berkembang termasuk bangsa Indonesia dan dapat ditebak bangsa-bangsa berkembang sebagai pasar yang menguntungkan bagi bangsa super power, dengan adanya jejaring sosial kiber di dunia maya menambah warna jejaring sosial untuk mendongkrak dan meminimalsir arus pasar dari luar yang terus menggerogoti bangsa berkembang.

Adanya Jejaring sosial kiber ( www.kitaberbagi.com ) merupakan salah satu perwujudan bahwa jejaring sosial di Indonesia terus berkembang dan mengembangkan sayap baik di tingkat local maupun di tingkat yang lebih tinggi dan ini merupakan terobosan yang perlu kita dukung bersama, agar jejaring sosial di Indonesia terus berkembang dan progress di tingkat Nasional maupun Internasional.

Tuesday, 16 November 2010

Gema Takbir Telah Berkumandang Di Jagat Raya



Alhamdulillah, Segala puja-puji syukur kupanjatkan pada sang maha pencipta yang telah memberikan rahmat dan nikmat kepada kita semua, sehingga sampai detik ini kita masih dalam keadaan sehat lahir maupun batin, Amiens..........

Kami atas nama keluarga besar Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com) mengucapkan selamat hari raya Idul Adha 10 Zulhijah 1431H tahun 2010, dengan semangat hari raya qurban ini, kami mengajak kepada sahabat-sahabat untuk terus memperkokoh kerukunan antar umat beragama dengan sikap saling menghormati dan tenggang rasa sebagai wujud kita menghargai keberagaman yang ada di negeri ini.

Terima kasih banyak buat semuanya..........
Salam hormat dari kami.........

Monday, 15 November 2010

Putaran Alam

by: Khoirul Taqwim

Putaran langit hari ini mulai nampak
Terlihat jelas di dinding-dinding kehidupan
Wajah molek menghias raut muka yang lagi kesepian
Sendu batin tetap tegarkan jiwa rasa
Hingga hilang separuh nyawa
Mengagumi keindahan sang primadona alam

Datang sebuah bintang
Lalu dia pergi saat mentari muncul di ufuk timur
Bahkan tak terasa ada yang hilang sebuah kepekatan gelap
Terganti terangnya alam benderang
Namun kembali ada saat terang tiada

Alangkah indanya rotasi alam ini
Tanda dinamisnya kehidupan
Kian hari yang nampak beku di santap zaman
Menarilah alam raya
Dan menyanyilah apa adanya
Saat gumpalan energi yang tersisa masih ada

Alam ini.........
Saksi adanya kehidupan yang kian tergerus
Bersama keadaan yang tak menentu
Sesuai rotasi alam yang tercipta dengan segudang tersimpam di dalamnya

Putaran Alam

by: Khoirul Taqwim

Putaran langit hari ini mulai nampak
Terlihat jelas di dinding-dinding kehidupan
Wajah molek menghias raut muka yang lagi kesepian
Sendu batin tetap tegarkan jiwa rasa
Hingga hilang separuh nyawa
Mengagumi keindahan sang primadona alam

Datang sebuah bintang
Lalu dia pergi saat mentari muncul di ufuk timur
Bahkan tak terasa ada yang hilang sebuah kepekatan gelap
Terganti terangnya alam benderang
Namun kembali ada saat terang tiada

Alangkah indanya rotasi alam ini
Tanda dinamisnya kehidupan
Kian hari yang nampak beku di santap zaman
Menarilah alam raya
Dan menyanyilah apa adanya
Saat gumpalan energi yang tersisa masih ada

Alam ini.........
Saksi adanya kehidupan yang kian tergerus
Bersama keadaan yang tak menentu
Sesuai rotasi alam yang tercipta dengan segudang tersimpam di dalamnya

Putaran Alam

by: Khoirul Taqwim

Putaran langit hari ini mulai nampak
Terlihat jelas di dinding-dinding kehidupan
Wajah molek menghias raut muka yang lagi kesepian
Sendu batin tetap tegarkan jiwa rasa
Hingga hilang separuh nyawa
Mengagumi keindahan sang primadona alam

Datang sebuah bintang
Lalu dia pergi saat mentari muncul di ufuk timur
Bahkan tak terasa ada yang hilang sebuah kepekatan gelap
Terganti terangnya alam benderang
Namun kembali ada saat terang tiada

Alangkah indanya rotasi alam ini
Tanda dinamisnya kehidupan
Kian hari yang nampak beku di santap zaman
Menarilah alam raya
Dan menyanyilah apa adanya
Saat gumpalan energi yang tersisa masih ada

Alam ini.........
Saksi adanya kehidupan yang kian tergerus
Bersama keadaan yang tak menentu
Sesuai rotasi alam yang tercipta dengan segudang tersimpam di dalamnya

Sunday, 14 November 2010

Masyarakat Tradisional Menjawab Liberal Dari Barat

by: Khoirul Taqwim

Keberadaan masyarakat tradisional kian hari menjadi bahan penghakiman sekelompok yang mengatas namakan diri sebagai paham liberal yang berdalih bahwa yang menjadi penghambat kemajuan masyarakat adalah sifat-sifat yang tidak rasional yang di arahkan pada paham yang tidak sesuai dengan pola pikir mereka yang menganggap segala sesuatu harus di logiskan dengan ide-ide mereka yang cenderung barang impor yang di paksakan.

Sebenarnya kalau berangkat atas nama keadilan bisa saja pandangan itu dapat di terima, tetapi kenyataannya ide liberal yang ada saat ini lebih cenderung mengarah penyudutan terhadap masyarakat tradisional yang dianggap klenik dan tidak masuk akal, padahal kalau kita mau menghormati perbedaan pandangan tradisi sebagai bentuk bagian dari keberagaman yang harus di tempatkan dalam posisi kesamaan, bukan malah penghakiman yang menganggap tradisi masyarakat yang jauh dari rasionalitas barat dianggap menyimpang dari kebenaran akal.

Pembenaran diri tanpa melihat sesuatu yang mengakar tentu akan menyebabkan pola pemikiran yang cenderung parsial, sehingga tidak dapat mencari solusi secara bijak dalam mengambil suatu kesimpulan dan dapat dipastikan yang ada hanya bentuk penghujatan dengan menganggap segala yang ada tidak sesuai dengan rasionalitas , maka akan dianggap konservatif dan kaku.

Kondisi tersebut di anggap keadaan yang harus di luruskan, tetapi tidak melihat itu bagian dari eksistensi keberagaman yang dibangun atas dasar keyakinan suatu golongan masyarakat tertentu yang wajib di hormati keberadaannya.

Sebenarnya telah lama masyarakat tradisional di bungkam dengan Ilmu barat yang cenderung mengarah penghakiman terhadap masyarakat pribumi, bahkan mereka menghakimi sepihak terhadap masyarakat tradisionalis dengan anggapan bahwa masyarakat tradisionalis mempunyai paradigma pemikiran yang konservatif (tertutup), punya pola pandangan yang sempit dan lain sebagainya. padahal mereka lupa bahwa masyarakat tradisionalis lebih mengedepankan kearifan lokal dengan bentuk tepa selira (tenggang rasa) yang diambil dari masyarakat jawa bukan mengambil liberal dan sejenisnya yang cenderung sebagai alat untuk menyudutkan masyarakat pribumi.

Saat ini yang menjadi pertanyaan terbesar adalah kenapa para pemikir barat dan antek-anteknya mempunyai pandangan seperti itu tanpa melihat keakar permasalahan dalam menyikapi masyarakat tradisional yang ada, tidak lain dan tidak bukan mereka mempunyai kepentingan yang terselubung yaitu sumber daya alam itulah incaran mereka dalam menggalakkan ide-ide liberal yang dipaksakan tanpa melihat kondisi masyarakat sebenarnya.

Para pemikir rasional liberal yang seolah-olah sebagai juru penyelamat, padahal itu adalah tipu daya dari bangsa barat dengan mengirim duta-duta pelajar (para peneliti) untuk memperdaya para mahasiswa dengan mengajak kebingkai paradigma pemikirannya yang seolah-olah maju dengan liberal dan sejenisnya, itu adalah kesalahan besar sebab sesungguhnya mereka ingin membuka masyarakat tradisional agar terbuka dan mudah mengeksploitasi sumber daya alam dan akan menjadikan sebagai tempat pembuangan akhir pemikiran barat yang di negaranya sendiri tidak digunakan.

Keberadaan paradigma tradisionalis sebagai bentuk jawaban untuk para pemikir liberal yang katanya sebagai juru penyelamat, tetapi kenyataannya cenderung menghakimi masyarakat pribumi itu sendiri, dengan bahasa menyudutkan jika tidak sesuai dengan rasional para pengusung liberalisme.

Dari tulisan di atas dapat di kerucut dengan kesimpulan bahwa jalan membentuk kebebasan yang di bangun dengan merusak keyakinan masyarakat tradisional melalui pembenaran diri (pencucian otak) atas nama kebebasan ala liberal yang jelas-jelas dari bangsa barat dan sekutunya merupakan proses imperialisme gaya baru yang di bangun atas dasar idiologi mereka yang dipaksakan dengan cara penghakiman eksistensi kearifan lokal yang ada saat ini.

Masyarakat Tradisional Menjawab Liberal Dari Barat

by: Khoirul Taqwim

Keberadaan masyarakat tradisional kian hari menjadi bahan penghakiman sekelompok yang mengatas namakan diri sebagai paham liberal yang berdalih bahwa yang menjadi penghambat kemajuan masyarakat adalah sifat-sifat yang tidak rasional yang di arahkan pada paham yang tidak sesuai dengan pola pikir mereka yang menganggap segala sesuatu harus di logiskan dengan ide-ide mereka yang cenderung barang impor yang di paksakan.

Sebenarnya kalau berangkat atas nama keadilan bisa saja pandangan itu dapat di terima, tetapi kenyataannya ide liberal yang ada saat ini lebih cenderung mengarah penyudutan terhadap masyarakat tradisional yang dianggap klenik dan tidak masuk akal, padahal kalau kita mau menghormati perbedaan pandangan tradisi sebagai bentuk bagian dari keberagaman yang harus di tempatkan dalam posisi kesamaan, bukan malah penghakiman yang menganggap tradisi masyarakat yang jauh dari rasionalitas barat dianggap menyimpang dari kebenaran akal.

Pembenaran diri tanpa melihat sesuatu yang mengakar tentu akan menyebabkan pola pemikiran yang cenderung parsial, sehingga tidak dapat mencari solusi secara bijak dalam mengambil suatu kesimpulan dan dapat dipastikan yang ada hanya bentuk penghujatan dengan menganggap segala yang ada tidak sesuai dengan rasionalitas , maka akan dianggap konservatif dan kaku.

Kondisi tersebut di anggap keadaan yang harus di luruskan, tetapi tidak melihat itu bagian dari eksistensi keberagaman yang dibangun atas dasar keyakinan suatu golongan masyarakat tertentu yang wajib di hormati keberadaannya.

Sebenarnya telah lama masyarakat tradisional di bungkam dengan Ilmu barat yang cenderung mengarah penghakiman terhadap masyarakat pribumi, bahkan mereka menghakimi sepihak terhadap masyarakat tradisionalis dengan anggapan bahwa masyarakat tradisionalis mempunyai paradigma pemikiran yang konservatif (tertutup), punya pola pandangan yang sempit dan lain sebagainya. padahal mereka lupa bahwa masyarakat tradisionalis lebih mengedepankan kearifan lokal dengan bentuk tepa selira (tenggang rasa) yang diambil dari masyarakat jawa bukan mengambil liberal dan sejenisnya yang cenderung sebagai alat untuk menyudutkan masyarakat pribumi.

Saat ini yang menjadi pertanyaan terbesar adalah kenapa para pemikir barat dan antek-anteknya mempunyai pandangan seperti itu tanpa melihat keakar permasalahan dalam menyikapi masyarakat tradisional yang ada, tidak lain dan tidak bukan mereka mempunyai kepentingan yang terselubung yaitu sumber daya alam itulah incaran mereka dalam menggalakkan ide-ide liberal yang dipaksakan tanpa melihat kondisi masyarakat sebenarnya.

Para pemikir rasional liberal yang seolah-olah sebagai juru penyelamat, padahal itu adalah tipu daya dari bangsa barat dengan mengirim duta-duta pelajar (para peneliti) untuk memperdaya para mahasiswa dengan mengajak kebingkai paradigma pemikirannya yang seolah-olah maju dengan liberal dan sejenisnya, itu adalah kesalahan besar sebab sesungguhnya mereka ingin membuka masyarakat tradisional agar terbuka dan mudah mengeksploitasi sumber daya alam dan akan menjadikan sebagai tempat pembuangan akhir pemikiran barat yang di negaranya sendiri tidak digunakan.

Keberadaan paradigma tradisionalis sebagai bentuk jawaban untuk para pemikir liberal yang katanya sebagai juru penyelamat, tetapi kenyataannya cenderung menghakimi masyarakat pribumi itu sendiri, dengan bahasa menyudutkan jika tidak sesuai dengan rasional para pengusung liberalisme.

Dari tulisan di atas dapat di kerucut dengan kesimpulan bahwa jalan membentuk kebebasan yang di bangun dengan merusak keyakinan masyarakat tradisional melalui pembenaran diri (pencucian otak) atas nama kebebasan ala liberal yang jelas-jelas dari bangsa barat dan sekutunya merupakan proses imperialisme gaya baru yang di bangun atas dasar idiologi mereka yang dipaksakan dengan cara penghakiman eksistensi kearifan lokal yang ada saat ini.

Saturday, 13 November 2010

Petani Sang Alam Hijau

by: Khoirul Taqwim

Saat berjalan awal bulan november
Terlihat di terik panas hitam menyengat
Petani bekerja nan hari penuh keringat
Basahi setiap tarikan nafas yang kadang melelahkan
Namun harus tetap di hadirkan
Dalam setiap kehidupan

Menanam padi ini
Memenuhi kewajiban
Atas panggilan alam
Kian hari sepi di gerus kekuasaan
Sang petani siang itu
Menebar benih-benih kehidupan

Petani......
Sang alam hijau
Indah nan warna
Membuka cakrawala alam
Menambah lautan hijau kehidupan

Oooo....alam
Kau adalah harapan nan selalu ada dalam angan
Keajaiban kesuburan tanah ini
Selalu jadi harapan terdepan
Air hujan adalah jawaban
Saat alam lagi kering di makan zaman

Petani Sang Alam Hijau

by: Khoirul Taqwim

Saat berjalan awal bulan november
Terlihat di terik panas hitam menyengat
Petani bekerja nan hari penuh keringat
Basahi setiap tarikan nafas yang kadang melelahkan
Namun harus tetap di hadirkan
Dalam setiap kehidupan

Menanam padi ini
Memenuhi kewajiban
Atas panggilan alam
Kian hari sepi di gerus kekuasaan
Sang petani siang itu
Menebar benih-benih kehidupan

Petani......
Sang alam hijau
Indah nan warna
Membuka cakrawala alam
Menambah lautan hijau kehidupan

Oooo....alam
Kau adalah harapan nan selalu ada dalam angan
Keajaiban kesuburan tanah ini
Selalu jadi harapan terdepan
Air hujan adalah jawaban
Saat alam lagi kering di makan zaman

Jiwa Yang Hilang

by: Khoirul Taqwim

Kala itu waktu haus jiwa
Datang dari sebuah bahtera hati
Sampai pudar harapan itu sudah
Di saat kau pilih keagungan famili
Kesucian kan jadi obsesi hasrat
Akhirnya kisah tertutup bersama lembaran cerita batin
lemas tak berdaya tanpa benak membara

Lama hati ini terpaut angan
Melayang menerawang jauh tanpa akal
Batasan sudah tak bertepi ujung
Sekarang tinggal kata hilang yang ada
Keikhlasan harus jadi pembelajaran
Cerita tentang bermasalah ini

Lembaran hati
Kupasrahkan dalam tebaran jiwa
Bersama yang hilang tanpa bekas
Di telan bahasa obsesi murka
Menggelantung dalam mata batin
Tinggal kenangan sudah semua

Jiwa yang hilang
Akankah dapat tumbuh berkembang?....
Tanda tanya' itu meluncur dari celah-celah batin yang kosong
Pertanda rasa yang lagi tak enak badan

Jiwa Yang Hilang

by: Khoirul Taqwim

Kala itu waktu haus jiwa
Datang dari sebuah bahtera hati
Sampai pudar harapan itu sudah
Di saat kau pilih keagungan famili
Kesucian kan jadi obsesi hasrat
Akhirnya kisah tertutup bersama lembaran cerita batin
lemas tak berdaya tanpa benak membara

Lama hati ini terpaut angan
Melayang menerawang jauh tanpa akal
Batasan sudah tak bertepi ujung
Sekarang tinggal kata hilang yang ada
Keikhlasan harus jadi pembelajaran
Cerita tentang bermasalah ini

Lembaran hati
Kupasrahkan dalam tebaran jiwa
Bersama yang hilang tanpa bekas
Di telan bahasa obsesi murka
Menggelantung dalam mata batin
Tinggal kenangan sudah semua

Jiwa yang hilang
Akankah dapat tumbuh berkembang?....
Tanda tanya' itu meluncur dari celah-celah batin yang kosong
Pertanda rasa yang lagi tak enak badan

Diri Dalam Penghambaan

by: Khoirul Taqwim

Panjang umur syukurilah
Masih dapat hirup nafas segar
Di balik peristiwa kematian yang setiap saat menjadi nyata
Tahukah kamu bahwa jiwamu untuk alam
Penghambaan pada sang pencipta sebagai wujud
Kepasrahan atas diri pada kemuliaan

Selalu ingatlah tentang firman dan sabda
Menjadi tonggak kebenaram sejati
Menuju kemenangan ruh alam semesta
Hingga diri tak menyatu jasad dengan jiwa
Karena yang ada hanya sebatas titipan tak lebih dari itu

Pelajarilah dan berpikirlah
Sejatinya diri dalam keadaan minus
Umur selalu berkurang setiap detik
Hingga tak terasa ajal menjemput
Longgarkan mata batinmu sejenak
Menuju hari sejati yang di janjikan

Diri hanyalah hamba
Menuju penghambaan kesucian

Diri Dalam Penghambaan

by: Khoirul Taqwim

Panjang umur syukurilah
Masih dapat hirup nafas segar
Di balik peristiwa kematian yang setiap saat menjadi nyata
Tahukah kamu bahwa jiwamu untuk alam
Penghambaan pada sang pencipta sebagai wujud
Kepasrahan atas diri pada kemuliaan

Selalu ingatlah tentang firman dan sabda
Menjadi tonggak kebenaram sejati
Menuju kemenangan ruh alam semesta
Hingga diri tak menyatu jasad dengan jiwa
Karena yang ada hanya sebatas titipan tak lebih dari itu

Pelajarilah dan berpikirlah
Sejatinya diri dalam keadaan minus
Umur selalu berkurang setiap detik
Hingga tak terasa ajal menjemput
Longgarkan mata batinmu sejenak
Menuju hari sejati yang di janjikan

Diri hanyalah hamba
Menuju penghambaan kesucian

Kerinduan Jiwa

by: Khoirul Taqwim

Kemana kau telah pergi
Diri ini lama menanti tanpa kepastian
Hingga tenggelam duka yang dalam menanti
Tak ada kabar sedikitpun tertoreh lewat bait-bait senandungmu
Semua tinggal kesepian dalam syahdu
Inilah jantung jiwa yang merasakan setiap detik nafas yang telah hilang
Bersama waktu yang telah termakan zaman

Ooo....kerinduan ini sudah dititik nadir
Selama kau tak datang jasad ini bagai hampa
Kering kerontang meyayat jiwa yang sedu
Sedemikian tak terkira rasa
Kehampaan jadi satu ujian bersama
Naskah-naskah cinta yang bergelora
Masuk dalam hasrat yang tak terbendung
Menuju penantian panjang tanpa ujung

Pintu kerinduan terbuka perlahan-lahan
Akhirnya tertutup sudah ditelan putaran arus
Melingkar dalam palung lautan asmara
Sudahlah hingga tutup usia
Kerinduan bualan tulisan yang tak ada keseimbangan
Mimpi-mimpi tertoreh hilang semua
Bersama sajak kerinduan jiwa yang tak bertepi

Kerinduan Jiwa

by: Khoirul Taqwim

Kemana kau telah pergi
Diri ini lama menanti tanpa kepastian
Hingga tenggelam duka yang dalam menanti
Tak ada kabar sedikitpun tertoreh lewat bait-bait senandungmu
Semua tinggal kesepian dalam syahdu
Inilah jantung jiwa yang merasakan setiap detik nafas yang telah hilang
Bersama waktu yang telah termakan zaman

Ooo....kerinduan ini sudah dititik nadir
Selama kau tak datang jasad ini bagai hampa
Kering kerontang meyayat jiwa yang sedu
Sedemikian tak terkira rasa
Kehampaan jadi satu ujian bersama
Naskah-naskah cinta yang bergelora
Masuk dalam hasrat yang tak terbendung
Menuju penantian panjang tanpa ujung

Pintu kerinduan terbuka perlahan-lahan
Akhirnya tertutup sudah ditelan putaran arus
Melingkar dalam palung lautan asmara
Sudahlah hingga tutup usia
Kerinduan bualan tulisan yang tak ada keseimbangan
Mimpi-mimpi tertoreh hilang semua
Bersama sajak kerinduan jiwa yang tak bertepi

JAGAT NUSANTARA

by: Khoirul Taqwim

Hamparan udara melimpah
dijagat raya
Hamparan ilalang tanpa busana
Sapi mengendus
Kuda mengepang
Binatang terbang bersayap
makan bangkai belalang
Dijagat nusantara

ALAM NELAYANKU

by: Khoirul Taqwim

Pulang pagi senja Menyelinap embun pagi
Berangkat dimalam buta
Menembus gelap malam
Bintang sambut nelayan
Ombak tak henti menghantam perahu mungil
Laut sahabat bergaul
Samudra bahasa agung
Ikan lari tunggang langgang
Nasib nyawa urusan ilahi
Nasib perut tinggal menanti pagi
Alam nelayan paduan kehidupan
Mati hidup jalan alami

JAGAT NUSANTARA

by: Khoirul Taqwim

Hamparan udara melimpah
dijagat raya
Hamparan ilalang tanpa busana
Sapi mengendus
Kuda mengepang
Binatang terbang bersayap
makan bangkai belalang
Dijagat nusantara

ALAM NELAYANKU

by: Khoirul Taqwim

Pulang pagi senja Menyelinap embun pagi
Berangkat dimalam buta
Menembus gelap malam
Bintang sambut nelayan
Ombak tak henti menghantam perahu mungil
Laut sahabat bergaul
Samudra bahasa agung
Ikan lari tunggang langgang
Nasib nyawa urusan ilahi
Nasib perut tinggal menanti pagi
Alam nelayan paduan kehidupan
Mati hidup jalan alami

JAGAT NUSANTARA

by: Khoirul Taqwim

Hamparan udara melimpah
dijagat raya
Hamparan ilalang tanpa busana
Sapi mengendus
Kuda mengepang
Binatang terbang bersayap
makan bangkai belalang
Dijagat nusantara

ALAM NELAYANKU

by: Khoirul Taqwim

Pulang pagi senja Menyelinap embun pagi
Berangkat dimalam buta
Menembus gelap malam
Bintang sambut nelayan
Ombak tak henti menghantam perahu mungil
Laut sahabat bergaul
Samudra bahasa agung
Ikan lari tunggang langgang
Nasib nyawa urusan ilahi
Nasib perut tinggal menanti pagi
Alam nelayan paduan kehidupan
Mati hidup jalan alami

KAUM DERITA

by: Khoirul Taqwim

Derita tukang becak
Kantong pas beras
Beli rokok sebatang
Ah lumayan….
Nasib wong cilik
Benar digelitik

Derita kuli bangunan
Wajah sendu dimakan zaman
Keringat bercucuran bah banjir kolam
Panas menyengat
Hasil bolong kantong
Susah benar bertahan nyawa

Derita buruh tak kunjung hilang
Nafas sesak kepayang
Tak ubahnya tikus dikejar kucing
Benar gila nasib ini
Siapa yang kuat nafas
Mandi uang bisa mati
Apalagi banjir perut kosong
Bahaya benar ini
Apalagi derita menumpuk langit
Pasti hilang ajal kan kemana

Kaum derita
Miskin
Masih punya secercah nurani
Bantahan hidup dengan bahasa halal
Keringat menjadi banjir tak masalah
Ini budi rasa
Laku kaum derita yang ingat

Lapar darat tak kunjung usai
Jangan salahkan kaum derita
Bendera revolusi berkibar
Angkat senjata
Lawan
Bahasa tepat perjuangan

KAUM DERITA

by: Khoirul Taqwim

Derita tukang becak
Kantong pas beras
Beli rokok sebatang
Ah lumayan….
Nasib wong cilik
Benar digelitik

Derita kuli bangunan
Wajah sendu dimakan zaman
Keringat bercucuran bah banjir kolam
Panas menyengat
Hasil bolong kantong
Susah benar bertahan nyawa

Derita buruh tak kunjung hilang
Nafas sesak kepayang
Tak ubahnya tikus dikejar kucing
Benar gila nasib ini
Siapa yang kuat nafas
Mandi uang bisa mati
Apalagi banjir perut kosong
Bahaya benar ini
Apalagi derita menumpuk langit
Pasti hilang ajal kan kemana

Kaum derita
Miskin
Masih punya secercah nurani
Bantahan hidup dengan bahasa halal
Keringat menjadi banjir tak masalah
Ini budi rasa
Laku kaum derita yang ingat

Lapar darat tak kunjung usai
Jangan salahkan kaum derita
Bendera revolusi berkibar
Angkat senjata
Lawan
Bahasa tepat perjuangan

KAUM DERITA

by: Khoirul Taqwim

Derita tukang becak
Kantong pas beras
Beli rokok sebatang
Ah lumayan….
Nasib wong cilik
Benar digelitik

Derita kuli bangunan
Wajah sendu dimakan zaman
Keringat bercucuran bah banjir kolam
Panas menyengat
Hasil bolong kantong
Susah benar bertahan nyawa

Derita buruh tak kunjung hilang
Nafas sesak kepayang
Tak ubahnya tikus dikejar kucing
Benar gila nasib ini
Siapa yang kuat nafas
Mandi uang bisa mati
Apalagi banjir perut kosong
Bahaya benar ini
Apalagi derita menumpuk langit
Pasti hilang ajal kan kemana

Kaum derita
Miskin
Masih punya secercah nurani
Bantahan hidup dengan bahasa halal
Keringat menjadi banjir tak masalah
Ini budi rasa
Laku kaum derita yang ingat

Lapar darat tak kunjung usai
Jangan salahkan kaum derita
Bendera revolusi berkibar
Angkat senjata
Lawan
Bahasa tepat perjuangan

BAHASA RASA IDIOM

by: Khoirul Taqwim

Bunga layu dibuang saja
Tak ada arti
Bunga mekar cepat ambil
Kalu perlu paksa dia
Benar kurang asem
Pikiran kotor menyelinap diotak

Idiom bahasa ungkapan
Perumpamaan makna
Masuk dalam benak
Jika menangkap lontaran sajak

Bunga malam
Indah didengar
Barani bayar??..
Uang segudang habis semalam
Jika tak punya lari gelanggang
Sebelum celanamu hilang lenyap
Benar gila zaman
Kaum amburadul
Jagat untung belum kiyamat

Bunga siang mana kudengar
Ayam kampus
Itu yang dicari
Merah delima
Anggun rasanya
Ambil itu ayam
Jual seharga ketupat
Ambil ayam kampus
Jual seharga pejabat
Lari cepat melompat
Sebelum pamong praja menghambat

Bahasa idiom
Enak dirasa
Bahasa idiom
Menyebalkan
Bahasa idiom
Enak dimakna
Sejuta bahasa
Semilyar bahasa
Sejagat luar biasa

MUSIM KAMPANYE

by: Khoirul Taqwim

Kampanye datang menggema
Obral janji sana-sini
Omong kosong bualan hari
Kerjaan pejabat menari lidah
Diskusi kerakyatan makanan ringan senayan
Saat rakyat banjir kelaparan
Kami tak butuh omongan
Pertegas dalam dada
Kami butuh makan
Perutku demo menyelinap tak arti
Jangan bohongi kami
Bahasa tertekan diri
Muak muntah sudah kualami hampir mati
Untung belum kiyamat diri

Kampanye tiba
Slogan kebenaran diagungkan
Bandit dipoles malaikat
Benar gila jagatku
Uang suap sana-sini beli suara
Alhamdulillah
Buat beli rokok sebatang
Ucap hati kecil miskin

Musim kampanye
Pesta pora bandit-bandit
Melayang siap memangsa
Mencengkrama menuju singgasana
Senayan, istana itu tujuan
Tempat berlabuh kandang
Kemenangan dinanti hati jutaan
Kalah tahta
Dukun harus bertindak
Politik diluar rasio
Bukan masalah
Jabatan tak ditangan itu jadi masalah

Orasi dilapangan
Sambut mata jelalatan
Tepuk tangan ruah melimpah
Dada membusung bah perang salib datang
Angkat bicara
Podium adi kuasa
Terdengar bisuk-bisul kebohongan
Tak masalah
Yang penting kursi ditangan

Ajiku aji kemenangan
Cahyoning langit tahta singgasana
Musim kampanye
Jeritan histeris kekalahan
Suka pora kemenangan
Kalah menang itu permainan
Namanya politik
Cari untung itu kebenaran

NELAYAN

by: Khoirul Taqwim

Nelayan sambut malam tiba
Menari dilaut bah air samudra
Menyambut sang pahlawan ombak
Berlari kapal mengejar ikan tak kunjung jua usai
Bulan hampir tenggelam
Keringat malam lepas dahaga
Hilang senyap ditelan udara
Kan kukejar mengisi perut koroncong
Menanti rizki di bah laut meluap

BAHASA RASA IDIOM

by: Khoirul Taqwim

Bunga layu dibuang saja
Tak ada arti
Bunga mekar cepat ambil
Kalu perlu paksa dia
Benar kurang asem
Pikiran kotor menyelinap diotak

Idiom bahasa ungkapan
Perumpamaan makna
Masuk dalam benak
Jika menangkap lontaran sajak

Bunga malam
Indah didengar
Barani bayar??..
Uang segudang habis semalam
Jika tak punya lari gelanggang
Sebelum celanamu hilang lenyap
Benar gila zaman
Kaum amburadul
Jagat untung belum kiyamat

Bunga siang mana kudengar
Ayam kampus
Itu yang dicari
Merah delima
Anggun rasanya
Ambil itu ayam
Jual seharga ketupat
Ambil ayam kampus
Jual seharga pejabat
Lari cepat melompat
Sebelum pamong praja menghambat

Bahasa idiom
Enak dirasa
Bahasa idiom
Menyebalkan
Bahasa idiom
Enak dimakna
Sejuta bahasa
Semilyar bahasa
Sejagat luar biasa

MUSIM KAMPANYE

by: Khoirul Taqwim

Kampanye datang menggema
Obral janji sana-sini
Omong kosong bualan hari
Kerjaan pejabat menari lidah
Diskusi kerakyatan makanan ringan senayan
Saat rakyat banjir kelaparan
Kami tak butuh omongan
Pertegas dalam dada
Kami butuh makan
Perutku demo menyelinap tak arti
Jangan bohongi kami
Bahasa tertekan diri
Muak muntah sudah kualami hampir mati
Untung belum kiyamat diri

Kampanye tiba
Slogan kebenaran diagungkan
Bandit dipoles malaikat
Benar gila jagatku
Uang suap sana-sini beli suara
Alhamdulillah
Buat beli rokok sebatang
Ucap hati kecil miskin

Musim kampanye
Pesta pora bandit-bandit
Melayang siap memangsa
Mencengkrama menuju singgasana
Senayan, istana itu tujuan
Tempat berlabuh kandang
Kemenangan dinanti hati jutaan
Kalah tahta
Dukun harus bertindak
Politik diluar rasio
Bukan masalah
Jabatan tak ditangan itu jadi masalah

Orasi dilapangan
Sambut mata jelalatan
Tepuk tangan ruah melimpah
Dada membusung bah perang salib datang
Angkat bicara
Podium adi kuasa
Terdengar bisuk-bisul kebohongan
Tak masalah
Yang penting kursi ditangan

Ajiku aji kemenangan
Cahyoning langit tahta singgasana
Musim kampanye
Jeritan histeris kekalahan
Suka pora kemenangan
Kalah menang itu permainan
Namanya politik
Cari untung itu kebenaran

NELAYAN

by: Khoirul Taqwim

Nelayan sambut malam tiba
Menari dilaut bah air samudra
Menyambut sang pahlawan ombak
Berlari kapal mengejar ikan tak kunjung jua usai
Bulan hampir tenggelam
Keringat malam lepas dahaga
Hilang senyap ditelan udara
Kan kukejar mengisi perut koroncong
Menanti rizki di bah laut meluap