Tuesday, 30 October 2012

Islam Tradisional Bertumpu Pada Nilai-nilai Ke-Islaman




Nilai-nilai ke-Islaman begitu agung dalam realita kehidupan. Mengingat Islam mengajarkan tentang berbagai hubungan yang indah, baik hubungan antar sesama, hubungan antar alam, dan hubungan terhadap sang maha Khalik

Islam merupakan agama yang mempunyai nilai-nilai keindahan, perdamaian, dan beragam nilai-nilai lain, Karena Islam mengandung nilai-nilai positif dalam membangun akhlakul karimah ditengah-tengah realita kehidupan. Bahkan Islam juga mengajarkan tentang keadilan, ketegasan dalam menghadapi keberagaman tentang berbagai permasalahan ditengah-tengah realita kehidupan masyarakat.

Membangun kehidupan masyarakat membutuhkan sebuah bangunan pondasi yang kuat, agar dalam menerjemahkan berbagai realita kehidupan mampu tepat sasaran, untuk meletakkan tentang makna kebenaran. Mengingat Islam ajaran yang sempurna dalam mengajarkan tentang makna kehidupan secara tepat ditengah-tengah realita masyarakat.

Islam mengajarkan lima unsur pokok dalam tatanan nilai-nilai ke-Islaman, yaitu: Aqidah,  Syariah, Muamalah, Akhlak, dan Ilmu Pengetahuan, Kelima unsur inilah yang menjadi pondasi Islam, untuk mencapai kehidupan yang maslahat didunia maupun diakhirat.

Tiga pokok ajaran Islam tertuang dalam Aqidah, Syari'ah dan Akhlak, ketiga pokok dalam ajaran Islam ini, sangat urgen dalam denyut nadi kehidupan ke-Islaman. Mengingat ketiga pokok dalam ajaran Islam tersebut, sangat berpengaruh mengandung tatanan nilai-nilai ke-Islaman ditengah-tengah realita kehidupan.

Islam mempunyai aturan agung dalam berbagai tatanan realita kehidupan. Mengingat Islam mengatur hubungan manusia dengan Allah, Mengatur hubungan manusia dengan manusia, Mengatur hubungan manusia dengan alam sekitarnya (makhluk lain).

Keberadaan ajaran Islam dengan sederet karakteristik, diantaranya: bahwa ajaran Islam merupakan agama fitrah sebagai bentuk penyempurna agama lain. Mengingat Islam agama yang sangat sempurna dalam menata beragam realita kehidupan yang penuh kekompleksitasan permasalahan kehidupan. Namun Islam mampu memberikan sebuah keteladanan yang arif dan bijaksana ditengah-tengah realita kehidupan masyarakat.

Islam sebagai pedoman kehidupan ditengah-tengah masyarakat. Mengingat Islam mengajarkan tentang tatanan moral dalam membangun masyarakat yang lebih santun, agar tercipta sebuah tatanan kehidupan yang penuh dengan kemaslahatan.

Islam juga sebagai pendorong kemajuan disegala aspek kehidupan, agar masyarakat mampu menguasai berbagai ilmu pengetahun, dan tercipta sebuah masyarakat yang penuh dengan paradigma pemikiran yang cerdas dalam menggapai sebuah tujuan hidup, baik kehidupan didunia maupun kehidupan diakhirat.

Dengan berbagai ajaran Islam dengan segudang nilai-nilai positif dalam tatanan kehidupan. Islam tradisional sebagai wadah ke-Islaman dalam membentuk masyarakat yang penuh kemandirian tinggi, dan juga mendorong sebuah tatanan sosial, agar lebih baik ditengah-tengah kehidupan yang sesuai dengan nilai-nilai ke-Islaman. Karena nilai-nilai ke-Islaman begitu agung dalam memberikan kontribusi positif, untuk menuju kehidupan yang lebih progress, dan dinamis ditengah-tengah realita kehidupan.

Islam tradisional bertumpu pada nilai-nilai ke-Islaman. Mengingat nilai-nilai ke-Islaman begitu agung, baik dari segi hubungan manusia dengan manusia, hubungan manusia dengan Allah, dan juga hubungan manusia dengan alam sekitarnya (makhluk lain). Sehingga Islam begitu sempurna dengan segudang nilai-nilai ke-Islamannya.

Semoga Allah SWT selalu memberi petunjuk dan membimbing kami dijalan yang benar, Amiin......

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com).........

Wednesday, 24 October 2012

Media Sosial Vs Media Massa






Sebelum media online hadir ditengah-tengah realita kehidupan, pada zaman dahulu kala informasi dan komunikasi masih sangat terbatas dalam lingkup wilayah dan negara, tetapi sejak datangnya media online, melalui jaringan internet didunia informasi dan komunikasi menjadi salah satu penggerak keberhasilan dunia yang semakin menampakkan diri dalam jagat perubahan zaman.

Pada zaman dahulu kala media masih berbentuk sederhana dari telingan-ketelinga, mulut-kemulut, pintu-kepintu, tetapi dengan perkembangan zaman yang semakin progress media mulai bergerak semakin luas, dengan istilah: media massa, yaitu: sebuah aktivitas, untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi, baik dalam bentuk tulisan, suara, gambar, serta data dan grafik maupun dalam bentuk lainnya.

Sedangkan media sosial merupakan sebuah media online, yaitu: media dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi, baik melalui blog, jejaring sosial, forum dan lain sebagainya.

Media sosial pada zaman sekarang telah menjadi kekuatan komunikasi dan informasi dalam menyampaikan beragam peristiwa. Bahkan media sosial lebih menyentuh keakar permasalahan saat menyampaikan sebuah kabar berita, apabila dibandingkan media massa yang hanya dikuasai para jurnalis semata.

Wajah media terus berubah dalam perjalanan zaman. Sehingga media sekarang tidak lagi berkutat pada media massa yang dihadirkan para insan jurnalis, tetapi seluruh masyarakat dapat memberikan sebuah informasi melalui jejaring sosial maupun dalam bentuk sebuah forum, untuk menyampaikan berita maupun mencari sebuah sumber berita.

Perkembangan media tak dapat dipungkiri lagi dari media massa menuju media sosial. Sehingga sebuah informasi dan komunikasi sudah tidak lagi dikuasai para jurnalis semata, tetapi masyarakat luas dari penjuru belahan bumi dapat menjadi subyek dalam memberikan sebuah informasi dan komunikasi, baik melalui facebook, twitter, kiber (www.kitaberbagi.com), dan lain sebagainya dapat dijadikan sarana, untuk menyebarkan informasi maupun dalam bentuk komunikasi antar sesama pengguna jejaring sosial tersebut.

Keberadaan media sosial Vs media massa merupakan sebuah refleksi realita kehidupan dalam menyuguhkan sebuah informasi dan komunikasi yang lebih menyentuh ditengah-tengah realita kehidupan. Mengingat media sosial dalam memberikan informasi dan komunikasi lebih keindividu yang mengalami permasalahan tersebut. Sedangkan media massa hanya sebatas para jurnalis semata dalam menyuguhkan sebuah infomasi ditengah-tengah masyarakat secara luas.
Semoga Allah SWT selalu memberi semangat daya juang kepada kita semua, agar kita mampu memperjuangkan nilai-nilai Islamiah ditengah-tengah realita kehidupan, Amiin............

Gus Dur dan Wali Songo




Wali  Songo merupakan manusia linuwih dengan segala kamampuan yang dimilikinya penuh dengan karomah yang sungguh menakjubkan. Sehingga keberadaan Wali Songo di Nusantara, khususnya ditanah Jawa sangat urgen bagi perjalanan sejarah panjang datangnya agama Islam. Mengingat Wali Songo sebagai penyebar agama Islam di Nusantara, khususnya ditanah Jawa pada zaman kepengker.

Zaman kepengker (zaman klasik) Wali Songo berperan sebagai penyebar agama Islam di Nusantara, khususnya ditanah Jawa dalam memberikan berbagai ilmu batin maupun zahir ditengah-tengah realita kehidupan masyarakat. Sehingga Wali Songo dikenal masyarakat sebagai guru agama dalam mengajarkan beragam perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai ke-Islaman.

Keberadaan Wali Songo bah legenda besar ditanah Jawa dengan segudang pemikirannya, untuk menyebarkan ajaran Islam sesuai dengan kepribadian dan karakter masyarakat setempat, dengan tetap mengedepankan Al-Qur'an dan Hadits sebagai rujukan dalam mencari kebenaran sejati.

Sopan santun dalam berdakwah Wali Songo sangat menyentuh realita kehidupan masyarakat. Sehingga tak jarang Wali Songo mendapatkan sambutan hangat dari masyarakat setempat, pada saat menyebarkan ajaran Islam ditengah-tengah keberagaman masyarakat.

Dakwah bilhal dan dakwah bilmal merupakan senjata ampuh Wali Songo dalam memberikan suri tauladan kepada khalayak umum, untuk terus melakukan perbuatan baik ditengah-tengah realita kehidupan. Sehingga dalam kehidupan masyarakat terpupuk kesadaran tinggi tentang akhlakul karimah yang berpangkal pada kearifan lokal, dan bertumpu pada nilai-nilai ke-Islaman.

Wali Songo dalam berdakwah (menyeru kebaikan) sudah tidak diragukan lagi kemampuannya dalam syiar Islam diseluruh Nusantara, khususnya ditanah Jawa dalam melakukan syiar Islam yang penuh sopan santun tinggi, dan tegas dalam melakukan aktivitas dakwah, untuk menyebarkan kalimat tayibah ditengah-tengah realita kehidupan.

Sedangkan Gus Dur merupakan pemuka agama dengan sebutan "Kyai", Gus Dur dianggap sebagai manusia linuwih diatas rata-rata kemampuan manusia pada umumnya, bagaimana tidak? Gus Dur mampu melihat peta bangsa dengan penuh kejeniusan yang sungguh menakjubkan, ditambah lagi budi pekerti dan ketulusan Gus Dur dalam memperjuangan tentang makna kearifan lokal yang bertumpu pada nilai-nilai ke-Islaman, dengan penuh kegigihan dalam melakukan bentuk perjuangan. Sehingga Gus Dur sangat wajar dijadikan pemimpin bangsa dengan jabatan sebagai presiden negara. Mengingat jasa besar Gus Dur sebagai guru bangsa yang telah memberikan suri tauladan ditengah-tengah realita keberagaman hidup dinegeri Nusantara.

Gus Dur sosok pertama dari kaum Kyai yang pernah menjabat kepala negara dinegeri Indonesia. Mengingat sebelum Gus Dur menjadi presiden belum ada kaum Kyai yang mampu menduduki jabatan sebagai kepala negara. Sehingga nama Gus Dur dengan segudang paradigma pemikirannya mampu memberikan pencerahan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Gus Dur dan Wali Songo merupakan tokoh besar umat muslim diseluruh Nusantara, khususnya ditanah Jawa.sebagai peletak dasar pemikiran tentang ke-Islaman, untuk terus melakukan sebuah rekonstruksi ditengah-tengah realita kehidupan, agar sebuah bangsa mampu berdiri tegak dengan karakter, watak dan kepribadian masyarakat setempat dalam menerjemahkan disetiap permasalahan tentang hidup berbangsa dan bernegara.

Nama Gus Dur dan wali Songo tidak pernah mati ditelan zaman. Mengingat jasa dan keberanian beliau dalam melakukan sebuah perjuangan, untuk terus membangun masyarakat ditengah-tengah keberagaman,  tetapi perjuangan Gus Dur dan wali Songo dalam memperjuangkan ditengah-tengah realita kehidupan tak lepas dari kearifan lokal yang bertumpu pada nilai-nilai ke-Islaman.

Sosok Gus Dur dan Wali Song sampai akhir hayatnya akan menjadi inspirasi jutaan umat manusia, untuk terus melakukan perjuangan atas nama kemanusiaan, dan bersumber pada ajaran agama Islam sebagai agama kebenaran ditengah-tengah realita kehidupan.

Makam Gus Dur dan wali Songo sampai saat ini, tidak pernah sepi dari para peziarah. Bahkan makam Gus Dur dan Wali Songo .menjelma menjadi wisata religi, karena para peziarah masih mengingat segar jasa besar Gus Dur dan Wali Songo dalam menegakkan panji-panji kebenaran.

Semoga Allah SWT selalu memberi limpahan rahmat dan berkah kepada kita semua, Amiin.....

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)..........

Gus Dur dan Wali Songo




Wali  Songo merupakan manusia linuwih dengan segala kamampuan yang dimilikinya penuh dengan karomah yang sungguh menakjubkan. Sehingga keberadaan Wali Songo di Nusantara, khususnya ditanah Jawa sangat urgen bagi perjalanan sejarah panjang datangnya agama Islam. Mengingat Wali Songo sebagai penyebar agama Islam di Nusantara, khususnya ditanah Jawa pada zaman kepengker.

Zaman kepengker (zaman klasik) Wali Songo berperan sebagai penyebar agama Islam di Nusantara, khususnya ditanah Jawa dalam memberikan berbagai ilmu batin maupun zahir ditengah-tengah realita kehidupan masyarakat. Sehingga Wali Songo dikenal masyarakat sebagai guru agama dalam mengajarkan beragam perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai ke-Islaman.

Keberadaan Wali Songo bah legenda besar ditanah Jawa dengan segudang pemikirannya, untuk menyebarkan ajaran Islam sesuai dengan kepribadian dan karakter masyarakat setempat, dengan tetap mengedepankan Al-Qur'an dan Hadits sebagai rujukan dalam mencari kebenaran sejati.

Sopan santun dalam berdakwah Wali Songo sangat menyentuh realita kehidupan masyarakat. Sehingga tak jarang Wali Songo mendapatkan sambutan hangat dari masyarakat setempat, pada saat menyebarkan ajaran Islam ditengah-tengah keberagaman masyarakat.

Dakwah bilhal dan dakwah bilmal merupakan senjata ampuh Wali Songo dalam memberikan suri tauladan kepada khalayak umum, untuk terus melakukan perbuatan baik ditengah-tengah realita kehidupan. Sehingga dalam kehidupan masyarakat terpupuk kesadaran tinggi tentang akhlakul karimah yang berpangkal pada kearifan lokal, dan bertumpu pada nilai-nilai ke-Islaman.

Wali Songo dalam berdakwah (menyeru kebaikan) sudah tidak diragukan lagi kemampuannya dalam syiar Islam diseluruh Nusantara, khususnya ditanah Jawa dalam melakukan syiar Islam yang penuh sopan santun tinggi, dan tegas dalam melakukan aktivitas dakwah, untuk menyebarkan kalimat tayibah ditengah-tengah realita kehidupan.

Sedangkan Gus Dur merupakan pemuka agama dengan sebutan "Kyai", Gus Dur dianggap sebagai manusia linuwih diatas rata-rata kemampuan manusia pada umumnya, bagaimana tidak? Gus Dur mampu melihat peta bangsa dengan penuh kejeniusan yang sungguh menakjubkan, ditambah lagi budi pekerti dan ketulusan Gus Dur dalam memperjuangan tentang makna kearifan lokal yang bertumpu pada nilai-nilai ke-Islaman, dengan penuh kegigihan dalam melakukan bentuk perjuangan. Sehingga Gus Dur sangat wajar dijadikan pemimpin bangsa dengan jabatan sebagai presiden negara. Mengingat jasa besar Gus Dur sebagai guru bangsa yang telah memberikan suri tauladan ditengah-tengah realita keberagaman hidup dinegeri Nusantara.

Gus Dur sosok pertama dari kaum Kyai yang pernah menjabat kepala negara dinegeri Indonesia. Mengingat sebelum Gus Dur menjadi presiden belum ada kaum Kyai yang mampu menduduki jabatan sebagai kepala negara. Sehingga nama Gus Dur dengan segudang paradigma pemikirannya mampu memberikan pencerahan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Gus Dur dan Wali Songo merupakan tokoh besar umat muslim diseluruh Nusantara, khususnya ditanah Jawa.sebagai peletak dasar pemikiran tentang ke-Islaman, untuk terus melakukan sebuah rekonstruksi ditengah-tengah realita kehidupan, agar sebuah bangsa mampu berdiri tegak dengan karakter, watak dan kepribadian masyarakat setempat dalam menerjemahkan disetiap permasalahan tentang hidup berbangsa dan bernegara.

Nama Gus Dur dan wali Songo tidak pernah mati ditelan zaman. Mengingat jasa dan keberanian beliau dalam melakukan sebuah perjuangan, untuk terus membangun masyarakat ditengah-tengah keberagaman,  tetapi perjuangan Gus Dur dan wali Songo dalam memperjuangkan ditengah-tengah realita kehidupan tak lepas dari kearifan lokal yang bertumpu pada nilai-nilai ke-Islaman.

Sosok Gus Dur dan Wali Song sampai akhir hayatnya akan menjadi inspirasi jutaan umat manusia, untuk terus melakukan perjuangan atas nama kemanusiaan, dan bersumber pada ajaran agama Islam sebagai agama kebenaran ditengah-tengah realita kehidupan.

Makam Gus Dur dan wali Songo sampai saat ini, tidak pernah sepi dari para peziarah. Bahkan makam Gus Dur dan Wali Songo .menjelma menjadi wisata religi, karena para peziarah masih mengingat segar jasa besar Gus Dur dan Wali Songo dalam menegakkan panji-panji kebenaran.

Semoga Allah SWT selalu memberi limpahan rahmat dan berkah kepada kita semua, Amiin.....

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)..........

Menatap "2013" Media Jejaring Sosial Indonesia




Jejaring sosial Indonesia terus tumbuh-berkembang dari  kurun waktu-kewaktu, untuk terus berbenah diri dalam membangun situs sebagai transformasi perubahan, baik dari segi komunikasi maupun dari segi informasi dalam memberikan sebuah pelayanan terhadap para member, agar lebih baik, padat, singkat dan tepat sasaran.

Membicarakan jejaring sosial Indonesia, tentu tidak akan ada habisnya, apalagi jejaring sosial telah menjadi sebuah media besar dalam membangun paradigma pemikiran masyarakat luas, untuk menuangkan sebuah gagasan dalam bentuk informasi maupun komunikasi didunia maya saat ini.

Komunikasi dan informasi semenjak muncul berbagai media berbasis jejaring sosial, terutama jejaring sosial buatan luar negeri, seperti: facebook dan twitter, telah mengubah dunia luas menjadi sempit. Sehingga dunia yang dahulu terhalang batas-batas wilayah dan negara, ternyata sejak kehadiran jejaring sosial keberadaan dunia semakin dekat tanpa sekat-sekat batas wilayah dan negara.

Kemajuan jejaring sosial dibelahan bumi dikuasai penuh facebook dan twitter, walaupun media jejaring sosial Indonesia bertebaran didunia maya, tetapi masih sulit jejaring sosial Indonesia, untuk mengalahkan atau paling tidak sama keberhasilannya, seperti: facebook dan twitter, oleh sebab itu jejaring sosial Indonesia harus terus berbenah diri dalam menyambut arus globalisasi yang semakin luas geografisnya.

Indonesia merupakan negara besar yang terletak dikawasan asia tenggara, sudah semestinya memberikan perhatian penuh terhadap media jejaring sosial, agar kedepan bangsa Indonesia mampu mengambil alih arus informasi dan komunikasi dibelahan bumi.

Informasi dan komunikasi merupakan sebuah sarana membangun opini ditengah-tengah realita kehidupan masyarakat. Sehingga kalau arus informasi dan komunikasi dapat dikuasai bangsa Indonesia, berarti bangsa Indonesia telah mengukir prestasi besar dalam perjalanan sebagai bangsa besar dalam membangun media situs jejaring sosial.

Menatap masa depan jejaring sosial Indonesia merupakan sebuah gagasan kedepan dalam membangun informasi dan komukasi dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang, untuk terus memberikan kontribusi dalam membangun sebuah media yang cerdas, dan mengarah tepat sasaran ditengah-tengah realita kehidupan masyarakat.

Pada tahun 2013 nanti dapat dijadikan sebagai pemicu dalam mengembangkan jejaring sosial Indonesia, untuk terus berkarya dan berinovasi, agar lebih baik dalam menatap masa depan jejaring sosial Indonesia versi 2013 nanti.

Bersama jejaring sosial kiber dengan alamat www.kitaberbagi.com mari kita terus berkarya dan berinovasi dalam menyongsong tahun 2013 nanti, untuk terus berbenah diri menuju perubahan yang lebih baik dalam membangun media situs jejaring sosial Indonesia. Semoga kita dapat melangkah lebih sempurna dalam menatap masa depan, Amiin.......

Islam Tradisional dan Tehnologi






Tehnologi mulai berkembang pesat dari pelosok desa sampai pusat-pusat kota, apalagi tehnologi sudah semakin canggih dari hari-kehari. Sehingga tehnologi secara langsung sebagai pemicu kemajuan peradaban manusia yang terus mengalami perkembangan yang sungguh menakjubkan.

Kemajuan tehnologi merupakan sebuah realita yang penuh tantangan, untuk terus dikaji dalam membangun sebuah peradaban manusia yang lebih baik dari sebelumnya, agar manusia berikutnya lebih mudah dalam mengakses segala informasi maupun komunikasi.

Membangun tehnologi membutuhkan sumber daya manusia yang handal, baik dari segi paradigma pemikiran maupun dari segi realita empirik, agar keberhasilan membangun tehnologi dapat bermanfa'at secara luas ditengah-tengah realita masyarakat.

Zaman dahulu kala, sebelum ada tehnologi yang canggih, manusia saat bepergian cukup jalan kaki atau naik binatang ternak, seperti: Kuda, Kerbau, Unta, Gajah atau binatang ternak lain, tetapi ketika zaman sudah berganti dari zaman klasik menuju zaman tehnologi, manusia saat bepergian sudah berganti naik mobil, motor, pesawat, kereta, dan berbagai jenis transportasi lain.

Pergantian zaman merupakan sebuah langkah perubahan dari zaman batu sampai zaman revolusi tehnologi, tentu realita dari rentetan perjalanan zaman tak lepas dari paradigma pemikiran yang terus berkembang dari hari-kehari atau dari tahun-ketahun. Bahkan lebih jauh dari itu, bahwa tehnologi telah merubah yang jauh menjadi dekat, sedangkan yang dekat semakin lebih dekat. Karena alat komunikasi dan informasi semakin luar biasa keberadaannya.

Komunikasi dan Informasi pada zaman dahulu kala masih bersifat sederhana, baik melalui tatap muka langsung atau surat menyurat dalam memberikan sebuah informasi maupun komunikasi, tetapi sejak terdapat tehnologi yang super canggih, ternyata dalam memberikan sebuah informasi maupun komunikasi semakin cepat dalam hitungan persekian detik, baik melalui email, jejaring sosial, HP atau berbagai macam cara tehnologi lain, untuk memberikan sebuah informasi maupun komunikasi secara cepat ditengah-tengah realita kehidupan.

Keberadaan tehnologi merubah cara pandang masyarakat dalam mengeja langkah kehidupan, walau tehnologi belum secara maksimal memenuhi kebutuhan masyarakat, tetapi paling tidak kedepan tehnologi akan terus berkembang pesat ditengah-tengah kehidupan masyarakat yang semakin haus akan kekayaan informasi maupun komunikasi.

Sedangkan keberadaan Islam tradisional pada masa revolusi tehnologi, menempatkan diri sebagai subyek perubahan dalam membangun kemajuan informasi maupun komunikasi, agar masyarakat secara luas terus berkembang pesat dalam membangun jati diri sebagai bangsa dan negara yang beradab.

Islam tradisional pada masa revolusi tehnologi menekankan sebuah langkah terobosan ditengah hiruk-pikuk era keterbukaan, agar tetap pada jalur paradigma pemikiran. Bahwa Islam tradisional tetap mengacu pada kearifan lokal yang bersumber pada nilai-nilai ke-Islaman. Mengingat kearifan lokal dan nilai-nilai ke-Islaman sangat urgen membangun masyarakat yang lebih baik, dan cerdas dalam memahami beragam realita kehidupan.

Islam tradisional dan tehnologi merupakan sebuah ikatan yang kental dalam realita kehidupan, apalagi keduanya saling melengkapi antar satu sama lain, untuk menerjemahkan berbagai realita ditengah-tengah keberagaman masyarakat.

Keberadaan tehnologi dapat dijadikan sebagai alat Islam tradisional dalam menyebarkan sebuah gagasan, baik melalui media maupun melalui jejaring sosial dalam membangun masyarakat secara utuh dan kaffah.

Semoga Allah SWT selalu memberi hidayah kepada kami semua, Amiin...........

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)..........

Islam Tradisional Berpangkal Pada Kearifan Lokal





Kearifan lokal adalah gagasan atas nilai-nilai realita kehidupan masyarakat setempat dengan berpegang pada kebijaksanaan, penuh kearifan, bernilai positif yang tertanam dalam realita kehidupan masyarakat. Mengingat kearifan lokal merupakan sebuah pandangan masyarakat dalam memberikan sebuah nilai-nilai berdasarkan realita kehidupan secara menyeluruh. Sehingga kearifan lokal sebagai tatanan kehidupan masyarakat setempat dalam membangun sebuah bangsa dan negara.

Keberadaan kearifan lokal didalam kehidupan masyarakat merupakan sebuah realita yang tak dapat dibantah lagi. Sehingga kearifan lokal dengan semangat membangun diberbagai daerah perlu sebuah dukungan dari berbagai pihak, agar keberhasilan dalam membangun masyarakat didaerahnya dapat terwujud sesuai dengan arah pembangunan sebuah peradaban yang penuh dengan kemajuan dalam membangun.


Membangun masyarakat lokal perlu ada sebuah gagasan dalam membentuk sebuah paradigma pemikiran. Bahwa masyarakat sudah saatnya diberikan ruang dan waktu dalam berpikir secara naluri masing-masing individu, untuk menggagas sebuah kemajuan didaerah masing-masing dalam realita tatanan kehidupan masyarakat yang penuh keberagaman.

Kehidupan masyarakat setempat tak dapat dipungkiri lagi. Bahwa keberagaman dalam membentuk sebuah gagasan merupakan sebuah realita, tetapi pada substansinya masyarakat menginginkan sebuah kemajuan dengan berdasarkan tabiat masyarakat setempat, agar keberhasilan dapat tumbuh berkembang sejalan dengan kearifan lokal.

Masyarakat setempat sudah saatnya diberi ruang dan waktu, untuk berkreasi penuh dalam menumbuh-kembangkan semangat daya juang dalam membangun sebuah daerah yang penuh arif dan bijaksana, agar kepribadian dan watak dalam membangun sebuah daerah dapat menjadi pelecut, penyemangat dalam memberikan sebuah gagasan positif dalam membangun sebuah bangsa dan negara.

Kepribadian dan watak masyarakat setempat, tentu jangan sampai dijadikan komoditi politis sepihak dari masyarakat asing yang ingin menguasai sumber daya alam setempat, tetapi kepribadian dan watak masyarakat setempat sudah semestinya diberi sebuah gagasan dalam menanamkan nilai-nilai kemanusiaan yang berlandaskan pada ajaran Islam.

Islam merupakan agama rahmat bagi seluruh alam. Sehingga Islam menolak dengan tegas segala bentuk perbudakan maupun bentuk nilai-nilai yang bertentangan dengan kemanusiaan. Bahkan Islam sangat menyentuh ditingkat infrastruktur maupun suprastruktur dalam memberikan sebuah tatanan ditengah-tengah realita kehidupan masyarakat setempat.

Sedangkan perspektif Islam tradisional dalam melihat berbagai aspek kearifan lokal, sudah seharusnya masyarakat setempat diberi ruang dan waktu dalam menumpahkan berbagai gagasan, untuk terus berkembang dalam menatap kemajuan zaman yang semakin maju dalam peradabannya.

Islam tradisional berpangkal pada kearifan lokal. Karena kemajuan sebuah daerah tak lepas dari peran kearifan lokal, kalau kearifan lokal dapat disinergikan dengan nilai-nilai ke-Islaman, tentu akan tercipta sebuah masyarakat yang penuh rahmat, dan sangat positif dalam membangun sebuah realita kehidupan.

Kearifan lokal sudah saatnya mendapatkan perhatian disemua pihak, agar kearifan lokal dapat tumbuh berkembang sejalan dengan realita kehidupan masyarakat setempat, apalagi melihat perkembangan zaman yang semakin mengglobal.

Peran kearifan lokal dalam membangun sebuah bangsa dan negara sangat urgen. Karena disaat kearifan lokal disuatu daerah dapat berkembang, begitu juga kearifan lokal didaerah lain dapat tumbuh-berkembang, tentu akan menghasilkan sebuah tatanan dari berbagai daerah yang berpangkal pada kearifan lokal dengan menghasilkan sebuah nilai-nilai kemajuan yang penuh keberagaman. Sehingga sebuah bangsa dan negara mampu berdiri kokoh tak lain dan tak bukan. Karena kearifan lokal dapat tumbuh berkembang diberbagai daerah pinggiran maupun pusat-pusat kota. 

Berangkat dari kearifan lokal yang tumbuh subur disertai semangat membangun daerah masing-masing. Maka bangsa dan negara menjadi kuat dalam segala aspek kehidupan. Karena kearifan lokal mampu mencapai ranah diberbagai realita kehidupan, baik masalah ekonomi, politik, pendidikan, sosial, budaya, tehnologi dan berbagai aspek lain.

Semoga Allah SWT selalu memberi pencerahan gagasan kepada kami semua, Amiin...........

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)..........

Dosa-dosa Mega Terhadap Gus Dur




Gus Dur tokoh fenomenal dengan segudang paradigma pemikirannya, beliau mampu mengemas religi menjadi cara pandang kehidupan berbangsa dan bernegara. Sehingga wajar Gus Dur pernah didaulat menjadi nomor satu direpublik Indonesia, setelah kepemimpinan B.J. Habibie.

Sepak terjang Gus Dur sudah tidak diragukan lagi dalam peta perpolitikan di Indonesia, tetapi perjalanan perpolitikan Gus Dur dalam kepemimpinannya, ternyata dihianti dan diganjal dari berbagai pihak, terutama dari Mega yang diangkat Gus Dur menjadi wakilnya dalam menjabat presiden di republik Indonesia.

Ironis, mungkin kata yang tepat dalam menggambarkan dari nasib Gus Dur sebagai pemimpin bangsa. Karena ditengah-tengah perjalanan kepemimpinan beliau, Gus Dur dipaksa turun dari singgasana kepresidenannya, kejadian tersebut bagi masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Nahdiyin tindakan pemberhentian sepihak terhadap Gus Dur oleh anggota parlemen membuat rasa saket hati atas tindakan sepihak tersebut.

Penurunan Gus Dur dari singgasana kepresidenan dengan cara paksa merupakan realita buram dalam peta perpolitikan dinegeri Indonesia, bagaimana tidak? Gus Dur dizhalimi oleh lawan-lawan politik yang ingin menghancurkan singgasana Gus Dur, tetapi yang paling menyakitkan Gus Dur ditusuk dari belakang oleh sahabat-sahabatnya sendiri. Sehingga Gus Dur dipaksa turun dengan cara yang sungguh merisaukan hati dan pikiran anak-anak bangsa diseluruh Nusantara.

Mega pada saat terjadi penurunan paksa Gus Dur yang dilakukan para parlemen, ternyata Mega yang dianggap Gus Dur sebagai sahabat, tetapi Mega dan para pendukungnya digedung parlemen malah melakukan berbagai manuver politis, untuk menjatuhkan Gus Dur, padahal pengangkatan Mega menjadi wakil presiden tak lepas dari peran Gus Dur dalam mendukung keberhasilannya menduduki jabatan tersebut.

Keberhasilan Mega menjadi wakil presiden mendapatkan dukungan penuh dari Gus Dur, tetapi apa yang didapatkan Gus Dur dengan pengangkatan Mega sebagai wakilnya? Gus Dur malah terus dirong-rong dari kubu Mega dan para parlemen, dan akhirnya Mega mengamini Gus Dur harus turun ditengah perjalanan kepemimpinan beliau.

Sungguh memprihatinkan nasib kepemimpinan Gus Dur dalam peta perpolitikan dinegeri Indonesia. Sehingga masyarakat Indonesia sampai hari ini, masih mencatat, mengingat dalam pikiran maupun dalam bentuk tulisan. Bahwa Gus Dur diturunkan secara paksa oleh sahabatnya sendiri.

Mega salah satu dari deretan nama dalam persekongkolan menjatuhkan Gus Dur dari singgasana kepresidenan, dan akhirnya Gus Dur harus turun dari jabatan kepresidenan dengan tuduhan melakukan aksi penyimpangan dari dana Bruneigate dan Buloggate, padahal sampai hari ini, tidak ada bukti Gus Dur melakukan tindakan penyimpangan dana tersebut.

Dosa-dosa mega terhadap Gus Dur masih di ingat segar masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Nahdiyin yang sampai detik ini, belum melupakan kejadian yang sudah sepuluh tahun lebih. Karena kejadian turunnya Gus Dur dianggap sebagian besar masyarakat hanya sebatas rekayasa dalam percaturan politik di negeri Indonesia.

Gus Dur telah meninggalkan jejak sebagai pemimpin bangsa dengan segudang paradigma pemikirannya. Bahkan sampai saat ini, makam Gus Dur tidak pernah sepi dari para peziarah. Karena Gus Dur sebagian masyarakat menganggap, bahwa Gus Dur setaraf dengan para Wali yang disebut dengan istilah "Wali Songo" yang disegani ditanah Jawa dan seluruh seantera Nusantara.

Biarlah turunnya Gus Dur dari singgasana kepresidenan secara paksa menjadi pembelajaran buat anak bangsa. Bahwa pada masa Gus Dur ada penyimpangan wewenang dari para parlemen dengan tipu muslihat menjatuhkan Gus Dur secara sepihak. Karena tuduhan parlemen terhadap Gus Dur dalam melakukan penyimpangan Bruneigate dan Buloggate tidak ada ada bukti sedikitpun sampai detik ini.

Mega mengamini dalam jatuhnya Gus Dur dari singgasana kepresidenan, dan pada akhirnya Mega diangkat sebagai Presiden Republik Indonesia, untuk menggantikan Gus Dur dalam tampuk kepemimpinannya.

Berangkat dari tulisan diatas, lembaran sejarah hitam telah tercatat dalam perjalanan Gus Dur sebagai presiden, dan digantikan Mega dalam memegang tampuk kepemimpinannya. Karena pada akhirnya semua kejadian dalam penurunan Gus Dur tak lepas dari tipu daya dan rekayasa politik secara sepihak oleh parlemen, dan mendapatkan dukungan penuh dari Mega dalam penggulingan singgasana kepresidenan Gus Dur pada masa tersebut.
Masa Gus Dur boleh saja lewat, tetapi sampai hari ini, masih banyak pendukung dan pengagum Gus Dur dengan segudang kejeniusannya, Gus Dur mampu berpikir tentang nasib sebuah bangsa, agar terus tegak berdiri dibawah bendera sang saka merah putih dari Sabang sampai Merauke dalam membangun sebuah peradaban yang penuh nilai-nilai kemanusiaan.

Semoga Allah SWT memberi bimbingan kepada anak bangsa, agar terus punya daya juang dalam membangun bangsa dan negara, Amiin.......

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)..........

Astaghfirullah, Tiga Timnas Garuda Indonesia






Astaghfirullah, Rencana membuat tiga timnas garuda Indonesia sebuah berkah besar bagi sebuah kemajuan persepakbolaan atau malah membuat sebuah malapetaka besar bagi persepakbolaan itu sendiri. Mengingat sebuah negara sudah semestinya punya satu timnas yang berlaga ditingkat internasional, tetapi kalau satu negara terdapat dua atau tiga timnas, tentu nampak lucu mendengarnya, apalagi timnas PSSI dan KPSI masih sama-sama ngotot ingin menang dalam pertarungan merebut singgasana persepakbolaan di negeri Indonesia.

Pertarungan para petinggi PSSI Vs KPSI membuat dunia persepakbolaan menjadi dua timnas, kalau sebatas sepak bola pecah menjadi dua atau tiga timnas dalam satu negara, mungkin masih bisa ditolelir, tetapi kalau sebuah negara ada dua atau tiga kepala negara dalam satu negara, tentu akan terjadi sebuah kerusakan sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Uniknya, disaat terjadi pertarungan antar PSSI dengan KPSI dalam merebut singgasana kekuasaan dalam dunia sepak bola nasional, KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) ikut campur dalam kekisruhan sepak bola, tetapi ikut campur KONI masih nihil hasilnya. Bahkan lucunya ada wacana KONI malah ingin membuat timnas tandingan, seperti timnas PSSI dan KPSI.

Memang diakui timnas PSSI dan KPSI menghasilkan tanda tanya besar dalam persepakbolaan Indonesia, pertanyaannya cukup sederhana, apakah keberadaan dua timnas atau tiga timnas merupakan sebuah kemajuan dalam persepakbolaan Indonesia? pertanyaan muncul kembali, apakah keberadaan persepakbolaan dengan dua timnas atau tiga timnas merupakan bentuk ke-egoisan para petinggi sepak bola di Republik Indonesia? entah jawabannya mungkin itu yang tepat dalam menjawab pertanyaan tersebut.

Kehadiran dua timnas PSSI dan KPSI membuat gerah KONI. Sehingga KONI dengan berlindung dibalik Joint Committee ingin mendamaikan kedua timnas garuda. Namun yang terjadi bukan malah terjadi sebuah bentuk perdamaian. tetapi yang terjadi malah ada wacana menarik dari kehadiran KONI dalam urun rembuk masalah persepakbolaan di Republik Indonesia. Bahwa KONI akan membuat timnas tandingan, berarti kalau KONI membuat timnas tandingan, seperti: timnas garuda bentukan PSSI dan KPSI, tentu republik Indonesia kedepan tidak hanya mempunyai dua timnas, tetapi mempunyai tiga timnas garuda yang siap bertanding ditingkat Internasional.

Aneh tapi nyata, itulah jawaban hati saat melihat berbagai gejolak tentang panasnya suhu politis persepakbolaan dinegeri Indonesia, mungkin hati masih bisa bilang tidak ada masalah, apabila satu negara mempunyai dua atau lebih timnas garuda, tetapi kalau Republik Indonesia mempunyai dua atau lebih kepala negara, tentu hati akan bicara lain. Karena pastinya membuat dunia Internasional akan terperangah dengan melihat satu negara ada dua atau lebih kepala negara. Semoga konfliks persepakbolaan Indonesia segera berakhir, dan tidak merembet kepersoalan yang lebih jauh lagi, Amiin.........

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)..........

Tuesday, 16 October 2012


Islam Tradisional Berpangkal Pada Kearifan Lokal



Kearifan lokal adalah gagasan atas nilai-nilai realita kehidupan masyarakat setempat dengan berpegang pada kebijaksanaan, penuh kearifan, bernilai positif yang tertanam dalam realita kehidupan masyarakat. Mengingat kearifan lokal merupakan sebuah pandangan masyarakat dalam memberikan sebuah nilai-nilai berdasarkan realita kehidupan secara menyeluruh. Sehingga kearifan lokal sebagai tatanan kehidupan masyarakat setempat dalam membangun sebuah bangsa dan negara.

Keberadaan kearifan lokal didalam kehidupan masyarakat merupakan sebuah realita yang tak dapat dibantah lagi. Sehingga kearifan lokal dengan semangat membangun diberbagai daerah perlu sebuah dukungan dari berbagai pihak, agar keberhasilan dalam membangun masyarakat didaerahnya dapat terwujud sesuai dengan arah pembangunan sebuah peradaban yang penuh dengan kemajuan dalam membangun.


Membangun masyarakat lokal perlu ada sebuah gagasan dalam membentuk sebuah paradigma pemikiran. Bahwa masyarakat sudah saatnya diberikan ruang dan waktu dalam berpikir secara naluri masing-masing individu, untuk menggagas sebuah kemajuan didaerah masing-masing dalam realita tatanan kehidupan masyarakat yang penuh keberagaman.

Kehidupan masyarakat setempat tak dapat dipungkiri lagi. Bahwa keberagaman dalam membentuk sebuah gagasan merupakan sebuah realita, tetapi pada substansinya masyarakat menginginkan sebuah kemajuan dengan berdasarkan tabiat masyarakat setempat, agar keberhasilan dapat tumbuh berkembang sejalan dengan kearifan lokal.

Masyarakat setempat sudah saatnya diberi ruang dan waktu, untuk berkreasi penuh dalam menumbuh-kembangkan semangat daya juang dalam membangun sebuah daerah yang penuh arif dan bijaksana, agar kepribadian dan watak dalam membangun sebuah daerah dapat menjadi pelecut, penyemangat dalam memberikan sebuah gagasan positif dalam membangun sebuah bangsa dan negara.

Kepribadian dan watak masyarakat setempat, tentu jangan sampai dijadikan komoditi politis sepihak dari masyarakat asing yang ingin menguasai sumber daya alam setempat, tetapi kepribadian dan watak masyarakat setempat sudah semestinya diberi sebuah gagasan dalam menanamkan nilai-nilai kemanusiaan yang berlandaskan pada ajaran Islam.

Islam merupakan agama rahmat bagi seluruh alam. Sehingga Islam menolak dengan tegas segala bentuk perbudakan maupun bentuk nilai-nilai yang bertentangan dengan kemanusiaan. Bahkan Islam sangat menyentuh ditingkat infrastruktur maupun suprastruktur dalam memberikan sebuah tatanan ditengah-tengah realita kehidupan masyarakat setempat.

Sedangkan perspektif Islam tradisional dalam melihat berbagai aspek kearifan lokal, sudah seharusnya masyarakat setempat diberi ruang dan waktu dalam menumpahkan berbagai gagasan, untuk terus berkembang dalam menatap kemajuan zaman yang semakin maju dalam peradabannya.

Islam tradisional berpangkal pada kearifan lokal. Karena kemajuan sebuah daerah tak lepas dari peran kearifan lokal, kalau kearifan lokal dapat disinergikan dengan nilai-nilai ke-Islaman, tentu akan tercipta sebuah masyarakat yang penuh rahmat, dan sangat positif dalam membangun sebuah realita kehidupan.

Kearifan lokal sudah saatnya mendapatkan perhatian disemua pihak, agar kearifan lokal dapat tumbuh berkembang sejalan dengan realita kehidupan masyarakat setempat, apalagi melihat perkembangan zaman yang semakin mengglobal.

Peran kearifan lokal dalam membangun sebuah bangsa dan negara sangat urgen. Karena disaat kearifan lokal disuatu daerah dapat berkembang, begitu juga kearifan lokal didaerah lain dapat tumbuh-berkembang, tentu akan menghasilkan sebuah tatanan dari berbagai daerah yang berpangkal pada kearifan lokal dengan menghasilkan sebuah nilai-nilai kemajuan yang penuh keberagaman. Sehingga sebuah bangsa dan negara mampu berdiri kokoh tak lain dan tak bukan. Karena kearifan lokal dapat tumbuh berkembang diberbagai daerah pinggiran maupun pusat-pusat kota. 

Berangkat dari kearifan lokal yang tumbuh subur disertai semangat membangun daerah masing-masing. Maka bangsa dan negara menjadi kuat dalam segala aspek kehidupan. Karena kearifan lokal mampu mencapai ranah diberbagai realita kehidupan, baik masalah ekonomi, politik, pendidikan, sosial, budaya, tehnologi dan berbagai aspek lain.

Semoga Allah SWT selalu memberi pencerahan gagasan kepada kami semua, Amiin...........

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)..........

Islam Tradisional dan Tehnologi






Tehnologi mulai berkembang pesat dari pelosok desa sampai pusat-pusat kota, apalagi tehnologi sudah semakin canggih dari hari-kehari. Sehingga tehnologi secara langsung sebagai pemicu kemajuan peradaban manusia yang terus mengalami perkembangan yang sungguh menakjubkan.

Kemajuan tehnologi merupakan sebuah realita yang penuh tantangan, untuk terus dikaji dalam membangun sebuah peradaban manusia yang lebih baik dari sebelumnya, agar manusia berikutnya lebih mudah dalam mengakses segala informasi maupun komunikasi.

Membangun tehnologi membutuhkan sumber daya manusia yang handal, baik dari segi paradigma pemikiran maupun dari segi realita empirik, agar keberhasilan membangun tehnologi dapat bermanfa'at secara luas ditengah-tengah realita masyarakat.

Zaman dahulu kala, sebelum ada tehnologi yang canggih, manusia saat bepergian cukup jalan kaki atau naik binatang ternak, seperti: Kuda, Kerbau, Unta, Gajah atau binatang ternak lain, tetapi ketika zaman sudah berganti dari zaman klasik menuju zaman tehnologi, manusia saat bepergian sudah berganti naik mobil, motor, pesawat, kereta, dan berbagai jenis transportasi lain.

Pergantian zaman merupakan sebuah langkah perubahan dari zaman batu sampai zaman revolusi tehnologi, tentu realita dari rentetan perjalanan zaman tak lepas dari paradigma pemikiran yang terus berkembang dari hari-kehari atau dari tahun-ketahun. Bahkan lebih jauh dari itu, bahwa tehnologi telah merubah yang jauh menjadi dekat, sedangkan yang dekat semakin lebih dekat. Karena alat komunikasi dan informasi semakin luar biasa keberadaannya.

Komunikasi dan Informasi pada zaman dahulu kala masih bersifat sederhana, baik melalui tatap muka langsung atau surat menyurat dalam memberikan sebuah informasi maupun komunikasi, tetapi sejak terdapat tehnologi yang super canggih, ternyata dalam memberikan sebuah informasi maupun komunikasi semakin cepat dalam hitungan persekian detik, baik melalui email, jejaring sosial, HP atau berbagai macam cara tehnologi lain, untuk memberikan sebuah informasi maupun komunikasi secara cepat ditengah-tengah realita kehidupan.

Keberadaan tehnologi merubah cara pandang masyarakat dalam mengeja langkah kehidupan, walau tehnologi belum secara maksimal memenuhi kebutuhan masyarakat, tetapi paling tidak kedepan tehnologi akan terus berkembang pesat ditengah-tengah kehidupan masyarakat yang semakin haus akan kekayaan informasi maupun komunikasi.

Sedangkan keberadaan Islam tradisional pada masa revolusi tehnologi, menempatkan diri sebagai subyek perubahan dalam membangun kemajuan informasi maupun komunikasi, agar masyarakat secara luas terus berkembang pesat dalam membangun jati diri sebagai bangsa dan negara yang beradab.

Islam tradisional pada masa revolusi tehnologi menekankan sebuah langkah terobosan ditengah hiruk-pikuk era keterbukaan, agar tetap pada jalur paradigma pemikiran. Bahwa Islam tradisional tetap mengacu pada kearifan lokal yang bersumber pada nilai-nilai ke-Islaman. Mengingat kearifan lokal dan nilai-nilai ke-Islaman sangat urgen membangun masyarakat yang lebih baik, dan cerdas dalam memahami beragam realita kehidupan.

Islam tradisional dan tehnologi merupakan sebuah ikatan yang kental dalam realita kehidupan, apalagi keduanya saling melengkapi antar satu sama lain, untuk menerjemahkan berbagai realita ditengah-tengah keberagaman masyarakat.

Keberadaan tehnologi dapat dijadikan sebagai alat Islam tradisional dalam menyebarkan sebuah gagasan, baik melalui media maupun melalui jejaring sosial dalam membangun masyarakat secara utuh dan kaffah.

Semoga Allah SWT selalu memberi hidayah kepada kami semua, Amiin...........

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)..........

Saturday, 13 October 2012

Islam Tradisional Pada Masa Keterbukaan





Zaman terus berubah dari masa ketertutupan menuju masa keterbukaan. Karena zaman berjalan seiring tingkat pola pikir manusia dalam membangun sebuah peradaban. Mengingat manusia pada zaman dahulu  kala belum terlalu jauh mengenal tehnologi, tetapi pada zaman sekarang perubahan terus menggeliat dalam kehidupan, baik masalah informasi maupun komunikasi yang terus mengalami kemajuan pesat.

Kemajuan pesat melalui komunikasi maupun informasi terus terjadi, apalagi dipersekian detik terus terdapat pemberitaan secara global diseluruh belahan bumi. Karena zaman dari masa kegelapan informasi maupun komunikasi beralih menuju masa keterbukaan informasi maupun komunikasi. Karena revolusi besar telah terjadi pada perangkat komputerisasi maupun internetisasi. Sehingga menghasilkan informasi maupun komunikasi secara cepat dalam hitungan dipersekian detik.
Masa keterbukaan semakin tak dapat dibendung lagi dalam kehidupan masyarakat. Karena masyarakat semakin banyak menggunakan perangkat komputer dengan mengakses jaringan internet yang semakin cepat laju informasi maupun komunikasi ditengah-tengah kehidupan masyarakat secara luas.

Dengan adanya informasi maupun komunikasi dalam hitungan dipersekian detik sudah menyebar kepenjuru belahan bumi, mau tidak mau genderang masa keterbukaan tak dapat dielakkan lagi. Sehingga perubahan zaman dari masa ketertutupan berubah menjadi masa keterbukaan.

Zaman berubah dari masa ketertutupan menuju masa keterbukaan sudah tak dapat dibantah lagi, lalu muncul sebuah pertanyaan pada masa keterbukaan, bagaimana posisi Islam Tradisional dalam menempatkan sebuah masa yang berbeda? Islam tradisional merupakan sebuah pandangan dengan mengedepankan kearifan lokal yang bertumpu pada nilai-nilai ke-Islaman. Sehingga dengan perubahan masa, Islam tradisional tetap berpikir progress dalam menempatkan beragam realita, tetapi semua tetap pada akar budaya, watak dan kepribadian sebuah bangsa dan negara.

Islam tradisional pada masa keterbukaan merupakan sebuah masa yang penuh tantangan diera globalisasi. Sehingga dengan segala daya upaya Islam tradisional terus membangun paradigma pemikiran yang sesuai dengan kepribadian dan watak masyarakat diseluruh penjuru Nusantara.

Memang zaman sudah mengarah pada masa keterbukaan, dengan adanya sebuah revolusi komunikasi maupun informasi tak dapat dibantah lagi, apalagi disetiap persekian detik informasi maupun komunikasi muncul diberbagai jejaring sosial dan media massa, baik didalam negeri maupun diluar negeri.

Keberadaan Islam tradisional pada masa keterbukaan dapat dikatakan sebagai wajah ke-Islaman dalam membangun pola pikir masyarakat, agar mencapai sebuah paradigma pemikiran yang arif dan bijaksana, walau masa terus berganti dari zaman kezaman, tetapi pada substansinya Islam tradisional tetap sebagai wadah membangun kearifan lokal yang bertumpu pada nilai-nilai ke-Islaman.

Semoga Allah SWT selalu memberi perlindungan kepada kami dimanapun berada, Amiin.........

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)..........