Tuesday, 17 November 2009

HUJAN RIZKI ALAM



Oleh: Khoirul Taqwim


Hujan selebat hutan amazon

Dingin menggigil rasa

Kodok sambut nyanyian malam

Srigala menggaung dibalik awan

Kucing berlari menyelinap dipangkuan

Hari hujan bah perang di tabuh


Sawah tumpah ruah air

Benih padi siap ditanam

Alhamduliillah

Rizki alam tak di sangka tiba


HUJAN RIZKI ALAM



Oleh: Khoirul Taqwim


Hujan selebat hutan amazon

Dingin menggigil rasa

Kodok sambut nyanyian malam

Srigala menggaung dibalik awan

Kucing berlari menyelinap dipangkuan

Hari hujan bah perang di tabuh


Sawah tumpah ruah air

Benih padi siap ditanam

Alhamduliillah

Rizki alam tak di sangka tiba


PUISI KITAB SUCI



Oleh: Khoirul Taqwim


Puisi

Merinding dalam jiwa kaku

Kesumat dalam wajah sendu

Terbakar semangat bara

Menyelinap di ubun-ubun sel darahku


Kitab suci

Tergerak hati ruh jasad

Tuhan yang kuingat

Dalam diri segenap jantung

Tumpah jiwa semangat

Keraguan hilang

Kitab suci kekuatan nyawa

Batin nurani agungkan ilahi


Puisi 

Kitab suci

Lantunan firman

Ayat-ayat ruh jasad

Ketenangan
 
Kemenangan

Bagi siapa yang tak ragu kebenaran







PUISI KITAB SUCI



Oleh: Khoirul Taqwim


Puisi

Merinding dalam jiwa kaku

Kesumat dalam wajah sendu

Terbakar semangat bara

Menyelinap di ubun-ubun sel darahku


Kitab suci

Tergerak hati ruh jasad

Tuhan yang kuingat

Dalam diri segenap jantung

Tumpah jiwa semangat

Keraguan hilang

Kitab suci kekuatan nyawa

Batin nurani agungkan ilahi


Puisi 

Kitab suci

Lantunan firman

Ayat-ayat ruh jasad

Ketenangan
 
Kemenangan

Bagi siapa yang tak ragu kebenaran







MALAIKAT SEMPURNA BUTA



by: Khoirul Taqwim


Seruling menyeruak diangkasa

Gemuruh badai tak henti juga hari ini

Malam kelam membatu paku


Malaikat bersayap

Lelucon hati beku

Cahaya rembulan

Tak datang jua hari ini


Malam semakin mendekap

Panas udara menggumpal

Bola api membakar tubuh

Sholawat Nabi

Teriring gelapnya malam

Senandung bahasa nan lugu

Tulus jiwa rasa


Malaikat

Patahkan sayapmu

Mitosmu begitu agung

Sempurna kau diwajah suci insan

Kau hilang ditelan telanjang zaman


Mala

Ikat

Sempurna buta

Tertuang dalam bahasa sajak

MALAIKAT SEMPURNA BUTA



by: Khoirul Taqwim


Seruling menyeruak diangkasa

Gemuruh badai tak henti juga hari ini

Malam kelam membatu paku


Malaikat bersayap

Lelucon hati beku

Cahaya rembulan

Tak datang jua hari ini


Malam semakin mendekap

Panas udara menggumpal

Bola api membakar tubuh

Sholawat Nabi

Teriring gelapnya malam

Senandung bahasa nan lugu

Tulus jiwa rasa


Malaikat

Patahkan sayapmu

Mitosmu begitu agung

Sempurna kau diwajah suci insan

Kau hilang ditelan telanjang zaman


Mala

Ikat

Sempurna buta

Tertuang dalam bahasa sajak

Monday, 16 November 2009

KEMATIAN JATI DIRI



Oleh: Khoirul Taqwim


Kematian membuta

Tak pandang tua muda

Bahkan bayi kecil mungil

Ikut mati segala 


Jasad membumi

Bercampur tanah

jadi makanan ribuan cacing

Habis sudah yang ada


Ruh

Kepangkuan Ilahi

Disambut Iblis dengan resah harap

Adakah dia sahabat

Iblis mengundang tanya'

Keserakahan

Kesombongan

Hilang pupus sudah ditelan bumi raya

Tinggal ruh kemana kan pergi


Jutaan malaikat berdo'a

Mayat kemarilah

Aku sahabatmu

Peluh kesahmu kan jadi juru selamat

Manusia membabi buta

Aku adalah sepotong batu

Punya jalan arah dalam diri

Tak usah ikut Iblis

Malaikatpun tak ku ikuti

Aku punya dunia mandiri

Alamku adalah manusia

Bukan Iblis

Bukan malaikat

Biar ruhku jadi jati diri

 





KEMATIAN JATI DIRI



Oleh: Khoirul Taqwim


Kematian membuta

Tak pandang tua muda

Bahkan bayi kecil mungil

Ikut mati segala 


Jasad membumi

Bercampur tanah

jadi makanan ribuan cacing

Habis sudah yang ada


Ruh

Kepangkuan Ilahi

Disambut Iblis dengan resah harap

Adakah dia sahabat

Iblis mengundang tanya'

Keserakahan

Kesombongan

Hilang pupus sudah ditelan bumi raya

Tinggal ruh kemana kan pergi


Jutaan malaikat berdo'a

Mayat kemarilah

Aku sahabatmu

Peluh kesahmu kan jadi juru selamat

Manusia membabi buta

Aku adalah sepotong batu

Punya jalan arah dalam diri

Tak usah ikut Iblis

Malaikatpun tak ku ikuti

Aku punya dunia mandiri

Alamku adalah manusia

Bukan Iblis

Bukan malaikat

Biar ruhku jadi jati diri

 





SUMPAH PERAWAT



Oleh Khoirul Taqwim


Suster kau abdikan nyawa

Tanpa lelah sekata bahasa

Matamu tertoreh sendu

Melihat nyata dihadapmu

Luka perih didada

Kau abaikan nafasmu

Demi sumpah pengabdianmu


Lara perih

Sakit pilu derita pasien

Obat kau tancapkan direlung sel dalam

Kesembuhan yang kau harap

Demi sumpah mulia


Sembuh

Ucapan ketulusan dalam nurani

Kau sebut selalu dalam lembut wajahmu

Kuharu

Kuhormat

Pengabdianmu kucatat dalam sajakku


Suster 

Untaian bahasa kuucap

Demi sumpah perawat









SUMPAH PERAWAT



Oleh Khoirul Taqwim


Suster kau abdikan nyawa

Tanpa lelah sekata bahasa

Matamu tertoreh sendu

Melihat nyata dihadapmu

Luka perih didada

Kau abaikan nafasmu

Demi sumpah pengabdianmu


Lara perih

Sakit pilu derita pasien

Obat kau tancapkan direlung sel dalam

Kesembuhan yang kau harap

Demi sumpah mulia


Sembuh

Ucapan ketulusan dalam nurani

Kau sebut selalu dalam lembut wajahmu

Kuharu

Kuhormat

Pengabdianmu kucatat dalam sajakku


Suster 

Untaian bahasa kuucap

Demi sumpah perawat









TAUBAT PERAMPOK GILA


Oleh: Khoirul Taqwim

 

Kumainkan kakiku melangkah

Kuayunkan celurit diatas udara

Kutebas leher jika tuan melawan

Kutusuk jantung biar tahu rasa pedih hidup

Aku perampok diujung jalan

Menjarah harta semauku

Membunuh bila perlu

Memperkosa jika birahi nafsu datang

Perampok gila itu sebutanku

 

Licik benar otakku

Kejam gerakanku

Aku penjudi kakap

Mabuk berat Hari-hariku

Gila benar hidupku

Perampok diujung jalan

Tempat beraksi menari

Menggelayut senjata ditangan

 

Hidupku melacur nyawa

Taruhan hari panasku

Dingin kantong kubunuh

Kujarah dalam rongga

Cepat kuambil semua harta

Sebelum kuhunus pedangku

Sudah sakit jiwa

Terkoyak mata dunia silau

Tak henti nafsu angkara birahi

Jadi tumbal kehidupan

 

Tuhan

Kutaubat nasuha

Terketuk diri dari hati dalam

Ma’afkan aku sebelum ajal kan tiba

Aku kapoh lombok pedas sejagat

Tak kan mengulang bejatku

Kusimpuh luluh lantak dihadapanmu

Kupejamkan seluruh mata yang ada

Hanya mata  hati terpancar di jiwa

Untukmu Tuhan daku taubat nasuha



TAUBAT PERAMPOK GILA


Oleh: Khoirul Taqwim

 

Kumainkan kakiku melangkah

Kuayunkan celurit diatas udara

Kutebas leher jika tuan melawan

Kutusuk jantung biar tahu rasa pedih hidup

Aku perampok diujung jalan

Menjarah harta semauku

Membunuh bila perlu

Memperkosa jika birahi nafsu datang

Perampok gila itu sebutanku

 

Licik benar otakku

Kejam gerakanku

Aku penjudi kakap

Mabuk berat Hari-hariku

Gila benar hidupku

Perampok diujung jalan

Tempat beraksi menari

Menggelayut senjata ditangan

 

Hidupku melacur nyawa

Taruhan hari panasku

Dingin kantong kubunuh

Kujarah dalam rongga

Cepat kuambil semua harta

Sebelum kuhunus pedangku

Sudah sakit jiwa

Terkoyak mata dunia silau

Tak henti nafsu angkara birahi

Jadi tumbal kehidupan

 

Tuhan

Kutaubat nasuha

Terketuk diri dari hati dalam

Ma’afkan aku sebelum ajal kan tiba

Aku kapoh lombok pedas sejagat

Tak kan mengulang bejatku

Kusimpuh luluh lantak dihadapanmu

Kupejamkan seluruh mata yang ada

Hanya mata  hati terpancar di jiwa

Untukmu Tuhan daku taubat nasuha



MANTRA SEWU SIJI



Oleh: Khoirul Taqwim


Cekti amutung amu siro amu bumi

Bebrayan ajor mumor

Kuwalat laknat

Mangku bumi

Mangku siro

Paku alam

paku bumi

bebrayan dadi siji


Ajiku aji kembang wangi

Condroku-condro cahyoning langit

ora sekti

ora mondro guno

ananging centiku cekti kayu babat alas


Mantraku

Moco dokar ngarep siji

Iki mantra sewu siji



MANTRA SEWU SIJI



Oleh: Khoirul Taqwim


Cekti amutung amu siro amu bumi

Bebrayan ajor mumor

Kuwalat laknat

Mangku bumi

Mangku siro

Paku alam

paku bumi

bebrayan dadi siji


Ajiku aji kembang wangi

Condroku-condro cahyoning langit

ora sekti

ora mondro guno

ananging centiku cekti kayu babat alas


Mantraku

Moco dokar ngarep siji

Iki mantra sewu siji



Monday, 9 November 2009

SOBAT

Oleh: Khoirul Taqwim

Kelam dalam kelabu
Hitam dalam kemelut
Terang hadirkan
Saat mimpi buta kau datang
Jiwa tenggelam dalam buku
Pena menuntun hakikat hidup
Kubiarkan diri mengitari bumi
Mencari secercah cahaya
menantang langit udara
kubisu
kubuta
datanglah kau kutunggu

Sobat
Seruku dengarkan!...
Pahami kehidupan langit
Jangan lupa membumi saat kau jatuh
Awan-awan tebal memanas
Halilntar berkilat
Menggelegar petir menyayat
Kehidupan berjalan tetap waktu

Sobat
Aku disampingmu
Kau adalah pelita dalam jiwa
Terang benderang dalam kalbu
Saat kau tiba datang

Sobat
Mari kita lalui dunia hitam
Bersama buku terserak
Gapai hidup cita ini
Lintas batas menghadap
Terjang saat kau tiba
Lantas semua tuntas

Sobat
Tunjukkan jari otakmu
Gapai bintang dicakrawala
Lewat pena kita ada
Lewat pena kita julang
Lewat pena kita tebang
Raih semua yang ada

Sobat berlarilah
Membumi melangit dalam nafas

SOBAT

Oleh: Khoirul Taqwim

Kelam dalam kelabu
Hitam dalam kemelut
Terang hadirkan
Saat mimpi buta kau datang
Jiwa tenggelam dalam buku
Pena menuntun hakikat hidup
Kubiarkan diri mengitari bumi
Mencari secercah cahaya
menantang langit udara
kubisu
kubuta
datanglah kau kutunggu

Sobat
Seruku dengarkan!...
Pahami kehidupan langit
Jangan lupa membumi saat kau jatuh
Awan-awan tebal memanas
Halilntar berkilat
Menggelegar petir menyayat
Kehidupan berjalan tetap waktu

Sobat
Aku disampingmu
Kau adalah pelita dalam jiwa
Terang benderang dalam kalbu
Saat kau tiba datang

Sobat
Mari kita lalui dunia hitam
Bersama buku terserak
Gapai hidup cita ini
Lintas batas menghadap
Terjang saat kau tiba
Lantas semua tuntas

Sobat
Tunjukkan jari otakmu
Gapai bintang dicakrawala
Lewat pena kita ada
Lewat pena kita julang
Lewat pena kita tebang
Raih semua yang ada

Sobat berlarilah
Membumi melangit dalam nafas

Sunday, 25 October 2009

MUTIARA SEMANGAT

Oleh: Khoirul Taqwim

Kata mutiara membakar semangat
nurani terhentak seketka
senjata ditangan siap menghantam
ketika ambisi kemenangan dibakar semangat

Reformis berkata dengan lantang
hidup tertindas atau mati melawan
bahkan Nurdin teriak dengan kencang
Hidup hina atau mati syahid

filosof Nietczhe berkata
Hidup diajaran orang lain atau mati diajaran sendiri
diseberang Amerika berteriak Chea Guevara
Hidup miskin atau mati sebagai martir

Tak ketinggalan pula pejuang 45 menyapa
Hidup atau mati
Mutiara bahasa
semangat dalam jiwa nurani manusia.

MUTIARA SEMANGAT

Oleh: Khoirul Taqwim

Kata mutiara membakar semangat
nurani terhentak seketka
senjata ditangan siap menghantam
ketika ambisi kemenangan dibakar semangat

Reformis berkata dengan lantang
hidup tertindas atau mati melawan
bahkan Nurdin teriak dengan kencang
Hidup hina atau mati syahid

filosof Nietczhe berkata
Hidup diajaran orang lain atau mati diajaran sendiri
diseberang Amerika berteriak Chea Guevara
Hidup miskin atau mati sebagai martir

Tak ketinggalan pula pejuang 45 menyapa
Hidup atau mati
Mutiara bahasa
semangat dalam jiwa nurani manusia.

Saturday, 24 October 2009

HARI BERAKHIR NYAWA

Oleh: Khoirul Taqwim

Sunyi resah terdengar lirih
Tengah malam semakin menggumpal
Wajah ayu tak terlihat lagi
Buta bisu terjadi malam sunyi

Lirih bawa indah malam ini
Tenang rasa dalam jiwa
Sujud malam penuh kesah
Dosa tak nyana jadi gunumg

Kuingin selingkuh dalam malam
Lepas dosa dalam jiwa
Tuhan maaf sujud sembahku
Kutadahkan tangan untukmu

Tak terasa shubuh jemput gelap
Matahari mulai ganti pekat malam
Dosa belum ganti malam
Rasa tobat tak terbalas

Tuhan aku belum selesai
Malam jadi saksi sunyi
Tobatku belun berakhir
Tapi nyawa sudah tak kuat

Raga tinggal jasad
Ampun aku tak sanggup
Dosa tak terampun
Hilanglah rasa diganti rasa

Sesal tak ada arti
Hari berakhir nyawa telah tiba
Tak lari kemana
Tuhan sudah berkehendak semua

HARI BERAKHIR NYAWA

Oleh: Khoirul Taqwim

Sunyi resah terdengar lirih
Tengah malam semakin menggumpal
Wajah ayu tak terlihat lagi
Buta bisu terjadi malam sunyi

Lirih bawa indah malam ini
Tenang rasa dalam jiwa
Sujud malam penuh kesah
Dosa tak nyana jadi gunumg

Kuingin selingkuh dalam malam
Lepas dosa dalam jiwa
Tuhan maaf sujud sembahku
Kutadahkan tangan untukmu

Tak terasa shubuh jemput gelap
Matahari mulai ganti pekat malam
Dosa belum ganti malam
Rasa tobat tak terbalas

Tuhan aku belum selesai
Malam jadi saksi sunyi
Tobatku belun berakhir
Tapi nyawa sudah tak kuat

Raga tinggal jasad
Ampun aku tak sanggup
Dosa tak terampun
Hilanglah rasa diganti rasa

Sesal tak ada arti
Hari berakhir nyawa telah tiba
Tak lari kemana
Tuhan sudah berkehendak semua

Wednesday, 21 October 2009

ADAKAH KEABADIAN??..

Oleh: Khoirul Taqwim

Keabadian milik siapa??....
Milik kita yang terus berubah
Milik dia yang terus berputar
Milik semuakah itu??.…

Abadi dalam hidup
Tak ada abadikah??..
Abadi dalam mati
Adakah itu??....

Indah hidup terasa
Abadikah hidup??....
Semua kan berganti
Proses yang berlaku

Nafasku tak abadi
Selamanya kan berubah
Bayi gendong
Sampai tua renta

Perubahan terjadi tak henti
Semua nyata dalam diam
Abadi adakah??..
Dimana letak abadi??...

Abadi dalam inti
Abadi milik dzat
Berubah bentuk dalam jasad
Inti selalu abadi

ADAKAH KEABADIAN??..

Oleh: Khoirul Taqwim

Keabadian milik siapa??....
Milik kita yang terus berubah
Milik dia yang terus berputar
Milik semuakah itu??.…

Abadi dalam hidup
Tak ada abadikah??..
Abadi dalam mati
Adakah itu??....

Indah hidup terasa
Abadikah hidup??....
Semua kan berganti
Proses yang berlaku

Nafasku tak abadi
Selamanya kan berubah
Bayi gendong
Sampai tua renta

Perubahan terjadi tak henti
Semua nyata dalam diam
Abadi adakah??..
Dimana letak abadi??...

Abadi dalam inti
Abadi milik dzat
Berubah bentuk dalam jasad
Inti selalu abadi

Tuesday, 20 October 2009

WAJAH BURUH TANI DIBALIK SORAK RAMAI ISTANA

Oeh : Khoirul Taqwim

Istana negara gemuruh tepuk tangan
Sorak ramai kalahkan lapangan bola sejenak
President bicara lantang penuh wibawa
Tak sangka lalat datang menjilat

Pelantikan jutaan mata tertuju seketika
President berdiri tegak berkumandang
Saudara setanah air dan sebangsa
Isi pidato pak pres

Ada sorak ramai istana
Buruh tani kecil bertanya??..
Kapan hilang miskin dari diri??..
Tanya mimpi sang buruh tani

Tepuk tangan tak terjadi disawah
Wajah sendu pilu
Wajah sedih layu
Dibalik istana megah

Wajah buruh tani
Ruang sendu gelisah
Fakir sudah jadi hidup
Kemewahan mimpi dalam jiwa

Sorak ramai istana
Kosong dalam kebisuan nurani
Buruh tani berwajah
Sendu gelap dimakan kelaparan

WAJAH BURUH TANI DIBALIK SORAK RAMAI ISTANA

Oeh : Khoirul Taqwim

Istana negara gemuruh tepuk tangan
Sorak ramai kalahkan lapangan bola sejenak
President bicara lantang penuh wibawa
Tak sangka lalat datang menjilat

Pelantikan jutaan mata tertuju seketika
President berdiri tegak berkumandang
Saudara setanah air dan sebangsa
Isi pidato pak pres

Ada sorak ramai istana
Buruh tani kecil bertanya??..
Kapan hilang miskin dari diri??..
Tanya mimpi sang buruh tani

Tepuk tangan tak terjadi disawah
Wajah sendu pilu
Wajah sedih layu
Dibalik istana megah

Wajah buruh tani
Ruang sendu gelisah
Fakir sudah jadi hidup
Kemewahan mimpi dalam jiwa

Sorak ramai istana
Kosong dalam kebisuan nurani
Buruh tani berwajah
Sendu gelap dimakan kelaparan

BUKAN AYAM KALIAN??..

Oleh : Khoirul Taqwim

Berebut sesuap nasi
Kalian manusia bukan??..
Tanya dalam diri sejenak
Keserakahan membuta dalam diri

Gambarankah itu??...
Slogankah itu??.
Nyatakah itu??.....
Pasti bukan ayam kalian

Rebut makan
Rebut jabatan
Hasrat bergerak nafsu
Manusiakah itu??..

Serakah bawa dalam diri
Hangus dalam dhati
Hasrat jadi jiwa
Serakah babi buta dalam tindak

Manusia ayam
Kaliankah itu??...
Terserah mau jadi ayam bukan
Kembali dalam diri

BUKAN AYAM KALIAN??..

Oleh : Khoirul Taqwim

Berebut sesuap nasi
Kalian manusia bukan??..
Tanya dalam diri sejenak
Keserakahan membuta dalam diri

Gambarankah itu??...
Slogankah itu??.
Nyatakah itu??.....
Pasti bukan ayam kalian

Rebut makan
Rebut jabatan
Hasrat bergerak nafsu
Manusiakah itu??..

Serakah bawa dalam diri
Hangus dalam dhati
Hasrat jadi jiwa
Serakah babi buta dalam tindak

Manusia ayam
Kaliankah itu??...
Terserah mau jadi ayam bukan
Kembali dalam diri

Sunday, 18 October 2009

BOOM KEMATIAN

Boom bunuh diri diujung puilau
semangat kematian
ribuan bidadari menyambut nyawa melayang
teriak!!!!.............pelaku boom bunuh diri

Boom diujung pulau
seketika meledak
luluh lantak tak terkira
nyawa berhamburan anai-anai bertebaran

Pasukan huru-hara
menyisir diujung pulau
pelaku cepat tangkap
teriak!!!............densus 88

Kematian-kematian
bahasa memilukan
kematian-kematian
bahasa gembira

Mati syahid
siapa yang punya
mati kufur Inna Lillah......

................( Taqwim).

BOOM KEMATIAN

Boom bunuh diri diujung puilau
semangat kematian
ribuan bidadari menyambut nyawa melayang
teriak!!!!.............pelaku boom bunuh diri

Boom diujung pulau
seketika meledak
luluh lantak tak terkira
nyawa berhamburan anai-anai bertebaran

Pasukan huru-hara
menyisir diujung pulau
pelaku cepat tangkap
teriak!!!............densus 88

Kematian-kematian
bahasa memilukan
kematian-kematian
bahasa gembira

Mati syahid
siapa yang punya
mati kufur Inna Lillah......

................( Taqwim).

KENANGAN BUTA

Kenangan lama terurai air mata
senyum lembut hilang seketika
bahasa kasih sayang
terbungkus mata jelalatan

Tinggalkan diri dalam sepi
pergi jauh dalam langkah kaki
mata tak sampai sudut pandang
kau lari dalam peluk tangisku

Penjara hati sudah jadi benteng
hati dalam lara jiwa
terbaik dalam hidup
semua kosong malam siangku

Hukum hati yang lara
tersedu-sedu air mata dijalanan
tak ada artiati
semua sudah jadi beku

Rintihan air mata buta
terdengar difacebook baruku
mengais pecahan kaca air mata
nendulam dalam lara kenangan

Kenangan buta membawa hari baruku
aku tetap disini
dalam lara sanubari
biar air mengalir sejalan hidupku

.............(Taqwim).

KENANGAN BUTA

Kenangan lama terurai air mata
senyum lembut hilang seketika
bahasa kasih sayang
terbungkus mata jelalatan

Tinggalkan diri dalam sepi
pergi jauh dalam langkah kaki
mata tak sampai sudut pandang
kau lari dalam peluk tangisku

Penjara hati sudah jadi benteng
hati dalam lara jiwa
terbaik dalam hidup
semua kosong malam siangku

Hukum hati yang lara
tersedu-sedu air mata dijalanan
tak ada artiati
semua sudah jadi beku

Rintihan air mata buta
terdengar difacebook baruku
mengais pecahan kaca air mata
nendulam dalam lara kenangan

Kenangan buta membawa hari baruku
aku tetap disini
dalam lara sanubari
biar air mengalir sejalan hidupku

.............(Taqwim).