Tuesday, 17 November 2009
HUJAN RIZKI ALAM
HUJAN RIZKI ALAM
PUISI KITAB SUCI
PUISI KITAB SUCI
MALAIKAT SEMPURNA BUTA
MALAIKAT SEMPURNA BUTA
Monday, 16 November 2009
KEMATIAN JATI DIRI
KEMATIAN JATI DIRI
SUMPAH PERAWAT
SUMPAH PERAWAT
TAUBAT PERAMPOK GILA
Oleh: Khoirul Taqwim
Kumainkan kakiku melangkah
Kuayunkan celurit diatas udara
Kutebas leher jika tuan melawan
Kutusuk jantung biar tahu rasa pedih hidup
Aku perampok diujung jalan
Menjarah harta semauku
Membunuh bila perlu
Memperkosa jika birahi nafsu datang
Perampok gila itu sebutanku
Licik benar otakku
Kejam gerakanku
Aku penjudi kakap
Mabuk berat Hari-hariku
Gila benar hidupku
Perampok diujung jalan
Tempat beraksi menari
Menggelayut senjata ditangan
Hidupku melacur nyawa
Taruhan hari panasku
Dingin kantong kubunuh
Kujarah dalam rongga
Cepat kuambil semua harta
Sebelum kuhunus pedangku
Sudah sakit jiwa
Terkoyak mata dunia silau
Tak henti nafsu angkara birahi
Jadi tumbal kehidupan
Tuhan
Kutaubat nasuha
Terketuk diri dari hati dalam
Ma’afkan aku sebelum ajal
Aku kapoh lombok pedas sejagat
Tak
Kusimpuh luluh lantak dihadapanmu
Kupejamkan seluruh mata yang ada
Hanya mata hati terpancar di jiwa
Untukmu Tuhan daku taubat nasuha
TAUBAT PERAMPOK GILA
Oleh: Khoirul Taqwim
Kumainkan kakiku melangkah
Kuayunkan celurit diatas udara
Kutebas leher jika tuan melawan
Kutusuk jantung biar tahu rasa pedih hidup
Aku perampok diujung jalan
Menjarah harta semauku
Membunuh bila perlu
Memperkosa jika birahi nafsu datang
Perampok gila itu sebutanku
Licik benar otakku
Kejam gerakanku
Aku penjudi kakap
Mabuk berat Hari-hariku
Gila benar hidupku
Perampok diujung jalan
Tempat beraksi menari
Menggelayut senjata ditangan
Hidupku melacur nyawa
Taruhan hari panasku
Dingin kantong kubunuh
Kujarah dalam rongga
Cepat kuambil semua harta
Sebelum kuhunus pedangku
Sudah sakit jiwa
Terkoyak mata dunia silau
Tak henti nafsu angkara birahi
Jadi tumbal kehidupan
Tuhan
Kutaubat nasuha
Terketuk diri dari hati dalam
Ma’afkan aku sebelum ajal
Aku kapoh lombok pedas sejagat
Tak
Kusimpuh luluh lantak dihadapanmu
Kupejamkan seluruh mata yang ada
Hanya mata hati terpancar di jiwa
Untukmu Tuhan daku taubat nasuha
MANTRA SEWU SIJI
MANTRA SEWU SIJI
Monday, 9 November 2009
SOBAT
Kelam dalam kelabu
Hitam dalam kemelut
Terang hadirkan
Saat mimpi buta kau datang
Jiwa tenggelam dalam buku
Pena menuntun hakikat hidup
Kubiarkan diri mengitari bumi
Mencari secercah cahaya
menantang langit udara
kubisu
kubuta
datanglah kau kutunggu
Sobat
Seruku dengarkan!...
Pahami kehidupan langit
Jangan lupa membumi saat kau jatuh
Awan-awan tebal memanas
Halilntar berkilat
Menggelegar petir menyayat
Kehidupan berjalan tetap waktu
Sobat
Aku disampingmu
Kau adalah pelita dalam jiwa
Terang benderang dalam kalbu
Saat kau tiba datang
Sobat
Mari kita lalui dunia hitam
Bersama buku terserak
Gapai hidup cita ini
Lintas batas menghadap
Terjang saat kau tiba
Lantas semua tuntas
Sobat
Tunjukkan jari otakmu
Gapai bintang dicakrawala
Lewat pena kita ada
Lewat pena kita julang
Lewat pena kita tebang
Raih semua yang ada
Sobat berlarilah
Membumi melangit dalam nafas
SOBAT
Kelam dalam kelabu
Hitam dalam kemelut
Terang hadirkan
Saat mimpi buta kau datang
Jiwa tenggelam dalam buku
Pena menuntun hakikat hidup
Kubiarkan diri mengitari bumi
Mencari secercah cahaya
menantang langit udara
kubisu
kubuta
datanglah kau kutunggu
Sobat
Seruku dengarkan!...
Pahami kehidupan langit
Jangan lupa membumi saat kau jatuh
Awan-awan tebal memanas
Halilntar berkilat
Menggelegar petir menyayat
Kehidupan berjalan tetap waktu
Sobat
Aku disampingmu
Kau adalah pelita dalam jiwa
Terang benderang dalam kalbu
Saat kau tiba datang
Sobat
Mari kita lalui dunia hitam
Bersama buku terserak
Gapai hidup cita ini
Lintas batas menghadap
Terjang saat kau tiba
Lantas semua tuntas
Sobat
Tunjukkan jari otakmu
Gapai bintang dicakrawala
Lewat pena kita ada
Lewat pena kita julang
Lewat pena kita tebang
Raih semua yang ada
Sobat berlarilah
Membumi melangit dalam nafas