Thursday, 11 November 2010

SURAT DARI ANAK YATIM UNTUK SAHABAT

by: Khoirul Taqwim

Ketukan keyboard ini adalah bahasa yang tak bersuara, aku berbisik dari hati yang dalam bahwa hari ini aku mengangkatmu sebagai sahabat terbaikku, nahkoda kepemimpinan ada digaris tanganmu, aku tahu bahwa ini tanggung jawab yang tak semudah membalikkan tangan, tetapi ini sudah menjadi darah yang mengalir dalam jantungmu, kamu jangan pernah ada bahasa putus asa, karena engkau adalah sahabatku yang sangat aku banggakan, aku yaqin kamu pasti bisa melakukan ini semua, karena seluruh alam akan mendukung setiap langkah gerakmu.

Takdirmu ada didepan mata hari ini, cepat ambil itu.....jangan sampai terlewatkan sedikitpun, Detik-detik ini tinggal menunggu hari-hari kebesaranmu, melalui alam bawah sadarku aku tadi malam bermimpi seluruh bintang bersujud padamu dan seluruh malaikat membacakan tasbih untukmu, ini adalah petunjuk alam psikis yang mengingatkan kita adanya alam bagian dalam diri kita selain alam materialisme, kita masih ingat segar bahwa para nabi mendapat wahyu sebagian melalui alam mimpi, baik nabi Yusuf, Ibrahim dan nabi-nabi lainnya, jadi terlepas diakui atau tidak kita adalah bagian dari alam mimpi yang terkadang kita berusaha menolak alam diluar rasionalitas.

Sahabatku kemarin alam raya diguyur hujan yang begitu deras, waktu itu aku berdiri dipintu masjid, ditempat yang agak tinggi dan terlindung dari bah air hujan, ketika gunung-gunung ombak bergulung-gulung menumpahkan awan busa yang berputar disekeliling sujudku, hatiku berguncang mengkhawatirkan dikau yang lagi berjalan pulang menuju alam perjuanganmu, udara mulai dingin terasa menusuk pori-poriku, otak kami terus mengalir kebawah menuju sum-sum tulang belakang dan mencoba keluar dari perut. disepanjang itu aku berdo'a untukmu, semoga kau selalu dalam ridhaNYA.

Sahabat
Kabut hari ini muncul dari jiwa dahaga
Lama yang tak tersiram keyakinan
Hari ini aku punya sandaran harapan
Dalam benakmu ada tanggung jawab mulia
Engkau adalah matahari penerang umat
Kebenaran adalah nalurimu
Kepalsuan tak pernah hinggapi tubuhmu
Namamu adalah permulaan
Akhir ragaku kan kuserahkan
Bahkan seluruh hidupku kan kupersembahkan
Demi pengabdian menuju cahaya yang paling terang

Sahabat
Melihatmu segala buta kan hilang
Mengetahuimu rasa saket kan sirna
Dekatmu adalah penyelamatan diri
Dihadapmu tak ada pertanyaan
Bahkan jawaban sekalipun tak ada
Karena kamu adalah pertanyaan dari jawaban itu sendiri

Kuberbisik ditelinga manusia
Engkau adalah sang creator kehidupan
Engkau adalah sang pecinta alam
Engkau adalah kata-kata kebenaran
Engkau adalah penampakan dan bayangan malaikat
Lalu aku adalah sahabat yatim, kan selalu ada didekatmu