Tuesday, 29 January 2013

Jejaring Sosial 2013



Dukungan dari masyarakat luas sangat urgen sebagai penopang keberhasilan dalam membangun sebuah jejaring sosial 2013, baik dari masyarakat nyata maupun dari masyarakat maya, untuk terus mendukung sebuh jejaring sosial 2013 dalam melakukan perbaikan di berbagai fitur, supaya dapat di nikmati bagi para penggunanya dengan baik dan cerdas, tentunya semua tak lepas dari sebuah terobosan yang progress dalam membangun sebuah jejaring sosial 2013.

Jejaring sosial tak dapat dipungkiri keberadaannya, ternyata sudah mewabah di berbagai kalangan, baik anak-anak maupun orang dewasa, semua tak lepas dari permainan jejaring sosial yang semakin membahana di segala aspek realita kehidupan alam maya. 

Keberadaan jejaring sosial sangat memungkinkan bagi para penggunanya, untuk menemukan orang-orang baru melalui fitur pencarian, supaya para penggunanya dapat mengirimkan informasi maupun komunikasi di jejaring sosial tersebut. Sehingga terjadi sebuah interaksi yang sehat dari jauh menjadi dekat, dan yang dekat menjadi semakin dekat, tentunya semua tak lepas dari realita kehidupan alam maya yang didukung penuh oleh adanya jejaring sosial 2013.

2013 merupakan sebuah angka tahun yang penuh dengan berbagai tantangan bagi kemajuan jejaring sosial, baik di tingkat lokal, regional, dan juga di tingkat Internasional. Sehingga wajar jejaring sosial sekelas facebook maupun twitter sebagai situs yang paling ramai dikunjungi masyarakat maya.

Dengan adanya internet memudahkan masyarakat maya memperoleh berbagai informasi yang nyaris tak berbatas. Bahkan dengan adanya internet menambah wawasan bagi kalangan para pelajar, politisi, pengusaha, pendidik, petani, dan berbagai kalangan lainnya. 

Jejaring sosial 2013 berusaha semaksimal mungkin melakukan sebuah perbaikan di berbagai fitur, baik melalui pesan, pertemanan, dan berbagai fitur lainnya. Sehingga memudahkan bagi para penggunanya, untuk mendapatkan berbagai informasi maupun berbagi informasi, dan tentunya ada yang tak kalah penting, yaitu: melakukan berbagai aktivitas dengan saling berkomunikasi yang sehat antar teman di sebuah jejaring sosial 2013.

Membangun jejaring sosial 2013, khususnya di negeri Indonesia sangat membutuhkan sebuah gagasan kedepan dalam membangun berbagai informasi dan komunikasi, baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang, untuk terus memberikan kontribusi dalam membangun sebuah jejaring sosial yang cerdas, dan mengarah tepat sasaran di tengah-tengah realita kehidupan masyarakat alam maya.

Dengan datangnya sebuah angka di tahun 2013 dapat dijadikan sebagai pemicu dalam mengembangkan jejaring sosial di negeri Indonesia, untuk terus berkarya dan berinovasi sebaik mungkin, supaya jejaring sosial 2013 dapat semakin tangguh dalam menghadapi sebuah tantangan zaman.

Bersama situs jejaring sosial kiber 2013 buatan anak negeri dengan alamat www.kitaberbagi.com berupaya terus mengembangkan jejaring sosial 2013 yang progress dalam berkarya dan berinovasi, untuk terus berbenah diri, supaya dapat melakukan sebuah perubahan yang lebih baik dalam membangun sebuah situs jejaring sosial di negeri Indonesia raya. 

Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan berkah kepada kita semua, untuk terus melakukan yang terbaik dalam membangun sebuah situs di jejaring sosial 2013, supaya kedepan bangsa Indonesia raya dapat semakin maju dan jaya, baik di tingkat regional maupun di tingkat Internasional, Amin.....

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)........

Krisis Pendidikan Indonesia




Kualitas pendidikan Indonesia masih dibilang rendah, apabila kualitasnya dibandingkan dengan lulusan luar negeri yang sudah mapan pendidikannya, tetapi bangsa Indonesia tidak perlu rendah diri. Mengingat krisis pendidikan yang ada di Indonesia masih bisa diselamatkan, asalkan pembenahan siswa dengan jalan perbaikan, baik melalui sistem pendidikan maupun mengupayakan para pendidik yang berkualitas. Insya Allah, Indonesia masih bisa keluar dari krisis pendidikan yang terjadi di tengah-tengah realita kehidupan berbangsa dan bernegara.

Memperbaiki pendidikan adalah: sebuah keniscayaan yang harus dilakukan, supaya kedepan bangsa Indonesia dapat mengejar sebuah kualitas pendidikan yang sudah tertinggal di tingkat Internasional. Sehingga pendidikan Indonesia dapat menghasilkan para siswa terbaik di segala aspek kehidupan, baik dalam aspek sosial, budaya, sains, teknologi, ekonomi, teknik, pertanian, hukum, dan berbagai aspek lainnya.

Keberadaan pendidikan bukan hanya sekedar ingin cepat lulus, apalagi hanya sebatas ingin mendapatkan gaji besar belaka, tetapi pendidikan harus mampu menghasilkan sebuah lulusan yang dapat berpikir secara universal, lalu pada akhirnya pendidikan dapat menciptakan entrepreneur yang berilmu dan berinovasi handal, bukan pendidikan yang hanya berani kerja semata.

Wajah pendidikan Indonesia masih sangat memilukan, apalagi pendidikan Indonesia masih menghasilkan berbagai produk kebijakan yang tak sedikit bermasalah. Sehingga pendidikan Indonesia di ambang krisis yang sangat mengerikan, apabila pemerintah sebagai pengelola negara tidak secepat mungkin membenahi dunia pendidikan Indonesia secara baik, tentunya pendidikan Indonesia kedepan, akan semakin suram pada hari dan tahun berikutnya.

Permasalahan krisis pendidikan Indonesia dimulai dari sistem pendidikan yang masih kacau balau, apalagi ditambah sistem pendidikan yang berorientasi pada materi semata atau sering disebut dengan istilah: "pendidikan kapitalisme", tetapi bukan pendidikan yang berorientasi pada kerakyatan dengan berupaya mencerdaskan siswa secara universal, tanpa melihat siswa kaya maupun siswa miskin. Sehingga terjadi pendidikan yang egaliter tanpa melihat status sosial, baik dari golongan darah biru atau dari golongan darah rakyat jelata, semua harus diperlakukan sama di dunia pendidikan, dan tentunya jauh dari diskriminasi pendidikan di tengah-tengah realita kehidupan masyarakat luas.

Lebih jauh lagi permasalahan krisis pendidikan, disebabkan kondisi guru yang belum berkualitas, padahal guru merupakan pondasi utama dalam membangun sebuah tatanan pendidikan. Sehingga kalau guru tidak berkualitas, tentunya sangat mempengaruhi dunia pendidikan, untuk menghasilkan siswa yang berkualitas. Mengingat guru merupakan pendidik yang bertanggung jawab penuh atas kemajuan dan kemunduran siswa di dalam belajar tentang memahami berbagai materi pelajaran yang diajarkan didunia pendidikan.

Krisis guru yang berkualitas di pendidikan Indonesia, disebabkan para guru mengalami sebuah krisis kehilangan mental 'keguruannya'. Karena tak lepas dari anggapan para guru, bahwa guru merupakan pekerjaan, tetapi bukan  pengabdian dan panggilan hati dalam mendidik siswa di dunia pendidikan saat ini.

Pada akhirnya di saat terjadi krisis pendidikan Indonesia, dimulai dari sistem pendidikan yang masih kacau balau, dan juga krisis kualitas guru. Maka secara langsung atau tidak langsung di dunia pendidikan, telah menghasilkan sebuah krisis siswa yang handal dan tangguh dalam menyambut tantangan zaman, baik dari permasalahan, teknologi, sosial, budaya, ekonomi, hukum, moral, teknik, pertanian, sains, dan berbagai permasalahan lainnya.

Dengan adanya krisis pendidikan Indonesia, tentunya pemerintah sebagai pengelola negara sudah seharusnya melakukan perbaikan dari sistem pendidikan maupun perbaikan kondisi kualitas guru, supaya kedepan pendidikan Indonesia dapat keluar dari krisis, dan pada akhirnya mampu menciptakan pendidikan yang berkualitas tinggi, baik di tingkat regional maupun di tingkat Internasional.

dan Sesungguhnya Kami telah memberi ilmu kepada Daud dan Sulaiman; dan keduanya mengucapkan: "Segala puji bagi Allah yang melebihkan Kami dari kebanyakan hamba-hambanya yang beriman". (QS. An – Naml [27]: Ayat 15).

tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya. (QS. At – Taubah [9]: 122).

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)........

Pilkada dan Petaka di DKI Jakarta




DKI Jakarta menjadi petaka yang memilukan bagi umat manusia, kerugian material yang tak terhitung berapa jumlahnya, begitu juga tak sedikit nyawa manusia yang melayang atas petaka dengan penuh kedahsyatan, disebabkan banjir yang besar dengan menenggelamkan berbagai daratan di DKI Jakarta, apabila dilihat dari banjir yang ada di DKI Jakarta kemarin, tentunya sudah menyisakan peringatan besar dari sang maha pencipta langit dan bumi, supaya umat manusia lebih menghargai alam, dan supaya umat manusia menjaga alam dengan sebaik-baik mungkin.

Pilkada DKI Jakarta sudah berlalu, dan kitab suci Al-Qur'an sudah jelas memerintahkan umat Islam, untuk memberikan sebuah dukungan kepada sesama umat muslim, tetapi apakah warga DKI Jakarta sudah sesuai dengan perintah Al-Qur'an tersebut? bahwa umat muslim diperintahkan, untuk memilih sesama umat muslim sebagai pemimpin di tengah-tengah realita kehidupan berbangsa dan bernegara.

Keberadaan agama Islam sudah sangat jelas mengajarkan umat muslim di saat memilih pemimpin di DKI Jakarta, untuk memilih pemimpin sesama umat muslim. Karena Islam melarang memilih diluar keimanan. Karena berdasarkan dari ayat-ayat suci Al-Qur'an yang tertuang dibawah ini:

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimmpin (mu): sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka sebagai pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim" .(QS. Al-Maidah [5]: 51)

"Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir jadi pemimpin, bukan orang mukmin. Barang siapa berbuat demikian, bukanlah dia dari (agama) Allah sedikitpun". (QS. Ali Imran [3]: 28).

"Dan barangsiapa yang tidak berhukum dengan apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir". (QS. al-Maidah [5]: 44).

“Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah adalah Al Masih putra Maryam”, padahal Al Masih (sendiri) berkata: “Hai Bani Israel, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu” Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang lalim itu seorang penolong pun.“[QS. Al-Maidah [5]: 72]

"Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: "Bahwasanya Allah salah satu dari yang tiga", padahal sekali-kali tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir di antara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih."[QS.Al Maidah [5]: 73]

"... mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kerugian bagi kamu (kaum Muslim). Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka sedang apa yang disembunyikan oleh hati mereka lebih besar lagi. Kami telah menjelaskan kepadamu tanda-tanda (siapa kawan dan siapa lawan), jika kalian memahaminya." (QS Ali 'Imran [3]: 118).

Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.(Q.S. Al-Baqarah [2]: 120).

Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu. (Q.S. Al Baqarah [2]: 208).

Dari ayat-ayat suci Al-Qur'an di atas, tentunya sudah jelas bagi umat muslim, bahwasanya umat muslim, supaya mengikuti apa yang terkandung di dalam ajaran Islam, tentunya memilih pemimpin yang seiman, tetapi apakah saat itu umat muslim di DKI Jakarta memilih pemimpin yang seiman?....

Pada akhirnya alam menjawab dengan waktu yang sangat singkat, melalui petaka banjir yang tak dikira menerjang daratan di DKI Jakarta, tentunya semua itu peringatan dari Allah SWT bagi seluruh umat manusia, khususnya bagi umat muslim di DKI Jakarta, supaya umat muslim selalu mengikuti apa yang tertuang di dalam ayat-ayat suci Al-Qur'an.

"Jika sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya".(QS. Al-A’raf [7]: 96).

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com).........

Nabi Nuh as dan Petaka Air Hujan di Jakarta




Menyimak kisah sejarah perjalanan Nabi Nuh as membuat hati dan pikiran, bertambah semakin iman di sanubari yang paling dalam, apalagi hubungan kisah sejarah Nabi Nuh as melekat bersama bahteranya yang begitu menakjubkan, dan pada akhirnya dapat menyelamatkan para penganutnya yang taat, tetapi bagi para pelaku yang zalim, Allah SWT menghukumnya, hingga binasa bersama tenggelamnya bumi pada peristiwa banjir tersebut.

Sedangkan keberadaan Jakarta dan sekitarnya juga mengalami banjir yang mengerikan, apabila tidak dapat ditangani secara baik dalam hari berikutnya, bulan berikutnya, tahun berikutnya, kemungkinan besar Jakarta juga dapat tenggelam, seperti kisah perjalanan Nabi Nuh as saat menghadapi para kaum yang zalim.

Sebenarnya, air hujan adalah berkah dari Ilahi, tetapi di Jakarta dan daerah sekitarnya, malah tenggelam gara-gara air hujan yang di anggap berlebihan intensitas airnya, padahal kalau air hujan dapat dikelola dengan baik, tentunya akan membawa sebuah berkah yang dapat bermanfaat bagi umat manusia, tetapi kalau air hujan tak dapat dikelola dengan benar. Maka air hujan akan menjadi banjir dan menyebabkan bencana yang sangat mengerikan bagi kelangsungan umat manusia selanjutnya.

Keberadaan air hujan, apabila dibiarkan tanpa ditata secara baik, tentunya akan mengakibatkan sebuah petaka yang dapat merenggut harta maupun nyawa, tetapi kalau air hujan dapat ditata dengan benar. Insya Allah, air hujan akan menjadi berkah yang penuh kemaslahatan bagi umat manusia. Maka sudah selayaknya umat manusia yang hidup di muka bumi, untuk berbuat baik kepada alam, supaya alam juga berbuat baik kepada umat manusia secara keseluruhan.

Umat manusia tak lepas dari istilah: khalifah di muka bumi. Maka sudah sepatutnya umat manusia dapat mengatur berbagai ruang kondisi alam dengan baik dan benar, supaya air hujan dapat dimanfaatkan bagi kelangsungan umat manusia di dalam meraih kehidupan yang lebih baik lagi.

Ketika alam sudah tidak semestinya diperlakukan secara baik, tentunya alam juga akan mengalami ketidak-seimbangan bagi realita kehidupan alam semesta. Maka sudah selayaknya umat manusia, untuk selalu berbuat baik terhadap alam, supaya alam dapat berbuat baik pula terhadap umat manusia. Sehingga umat manusia dengan kehadiran air hujan, bukan malah menjadi petaka yang mengerikan, tetapi dengan kedatangan air hujan, tentunya diharapkan dapat membawa sebuah kesuburan alam dengan dipenuhi berbagai jenis tumbuh-tumbuhan dan pepohonan yang bermanfaat bagi realita kehidupan umat manusia seutuhnya.

Kedatangan air hujan dari langit merupakan sebuah berkah dengan membawa berbagai manfaat yang sungguh luar biasa, tetapi air hujan kenapa membawa petaka bagi Jakarta dan sekitarnya? Kalau melihat dari sejarah air hujan memang tak selamanya membawa berkah, tentu tak lepas disebabkan air hujan tidak mampu diserap dengan baik oleh tanah. Karena tumbuh-tumbuhan dan juga pepohonan sudah semakin hilang habitatnya. Sehingga ekosistem alam mengalami kerusakan yang sangat mengerikan, Maka kalau peristiwa kerusakan alam sudah terjadi di berbagai tempat, berarti air hujan yang turun akan mengakibatkan banjir yang dapat menenggelamkan suatu daerah atau suatu daratan.

Sejarah juga pernah mencatat tentang kisah perjalanan Nabi Nuh as. Bahkan didalam ayat suci Al-Qur'an Allah berfirman: "Dan buatlah bahtera itu dengan pengawasan dan petunjuk wahyu Kami, dan janganlah kamu bicarakan dengan Aku tentang orang-orang yang zalim itu; sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan." (QS. Huud [11]: 37).

Dari kisah sejarah perjalanan Nabi Nuh as, Allah SWT tidak menghancurkan segala-galanya. Namun Allah SWT memerintahkan Nabi Nuh as, untuk membangun sebuah bahtera besar supaya dapat menyelamatkan sebagian makhluk ciptaan-Nya, dan pada akhirnya Nabi Nuh as bersama para pengikutnya yang taat, selamat dari petaka banjir yang maha dahsyat, sedangkan bagi yang zalim tenggelam bersama banjir bah lautan.

Berangkat dari kisah sejarah perjalanan Nabi Nuh as, bahwa sebuah petaka adalah bagian dari peringatan Allah SWT bagi umat manusia yang dapat berpikir, untuk selalu memperlakukan alam dengan baik, supaya alam juga memperlakukan umat manusia dengan baik juga.

Kalau air hujan adalah: berkah, tetapi kenyataannya menjadi sebuah bencana yang maha dahsyat, berarti sama dengan ada kesalahan dalam penataan lingkungan yang ada di suatu wilayah, baik di Jakarta dan sekitarnya. Maka sudah saatnya di Jakarta dan sekitarnya membangun waduk raksasa atau dengan gerakan penghijauan yang dapat menampung air hujan, supaya air hujan dapat menjadi berkah, bukan malah menjadi petaka bagi umat manusia.

Ingatlah!, wahai umat manusia diseluruh alam semesta, bahwa air hujan adalah berkah besar bagi seluruh umat manusia, apabila umat manusia dapat memperlakukan alam dengan dengan baik dan benar, untuk itulah seluruh umat manusia berbuatlah kebajikan kepada alam, supaya alam juga baik terhadap umat manusia di alam semesta.

“Dan Kami turunkan dari langit air yang penuh berkah, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam, dan pohon kurma yang tinggi-tinggi yang mempunyai mayang yang bersusun-susun, untuk menjadi rezeki bagi hamba-hamba (Kami), dan Kami hidupkan dengan air itu tanah yang mati (kering). Seperti itulah terjadinya kebangkitan.” (QS. Qaaf [50] : 9-11).

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)........

Saturday, 12 January 2013

Fenomena Rentenir Bank Titel





Fenomena rentenir bank titel semakin merajalela, khususnya di berbagai pedesaan, padahal pedesaan pondasi dasar bagi sebuah bangunan ekonomi bangsa dan negara. Sehingga apabila ekonomi dasar pedesaan, telah di rusak oleh rentenir bank titel, berarti sama dengan kerusakan ekonomi dasar sebuah realita kehidupan masyarakat benar-benar telah terjadi. Maka peran pemerintah sebagai pengelola negara sangat diharapkan dapat mencari sebuah solusi yang tepat, bahwa rentenir bank titel harus secepat mungkin dihapuskan di tengah-tengah realita kehidupan masyarakat saat ini.

Keberadaan rentenir bank titel sudah menjadi penyakit ekonomi yang sangat mengkhawatirkan, apabila rentenir bank titel terus dibiarkan memasuki realita kehidupan, berarti sama dengan pemerintah melakukan pembiaran kezaliman merajalela di tengah-tengah realita kehidupan masyarakat luas, khususnya bagi masyarakat pedesaan.

Permasalahan yang mendasar dari penyakit rentenir bank titel. Karena kurangnya pengawasan dari pemerintah sebagai pengelola negara terhadap ekonomi masyarakat luas. Sehingga pemerintah seolah-olah melakukan sebuah pembiaran terhadap kejadian penyakit rentenir bank titel, padahal rentenir bank titel sangat membahayakan bagi kelangsungan masa depan masyarakat luas, khususnya masyarakat pedesaan yang terkena penyakit rentenir bank titel.

Pemerintah sudah seharusnya mampu mengambil langkah sebuah kebijakan dengan penuh keberanian dan ketegasan, untuk melarang segala bentuk hasil riba, khususnya hasil riba yang dilakukan para rentenir bank titel dengan sasaran mengambil korban masyarakat kecil.

Kalau fenomena rentenir bank titel terus terjadi, berarti tinggal menunggu sebuah kehancuran bangunan ekonomi bangsa di tingkat paling bawah, apalagi mengingat kemajuan ekonomi merupakan sebagai bentuk kemajuan bangsa, begitu juga kehancuran ekonomi sebagai bentuk kehancuran sebuah bangsa.

Cara kerja rentenir bank titel saat mencari si korban, melalui pola menggunakan cara pendekatan yang sangat sederhana, ketika ada seseorang yang membutuhkan uang, maka rentenir bank titel mendekati dengan cara memberikan sebuah pinjaman, tetapi pinjaman itu berbunga yang jauh dari nilai-nilai kemanusiaan, dan biasanya orang yang sudah terjerat rentenir bank titel, sangatlah sulit untuk keluar dari permasalahan meminjam uang dari rentenir bank titel tersebut.

Salah satu contoh: bentuk rentenir bank titel saat melakukan sebuah aksi dengan cara riba, biasanya  rentenir bank titel melakukan sebuah aksi memberikan pinjaman uang kepada si korban sebesar Rp 100 ribu, dipotong Rp 15 ribu untuk biaya administrasi. Ia harus mengangsur sebesar Rp 13 ribu setiap minggu untuk jangka waktu pelunasan selama 10 minggu. Dari sinilah terlihat  rentenir bank titel meraup sebuah keuntungan selama 10 minggu sebesar 45 ribu. Sungguh ini merupakan sebuah aksi kezaliman yang dilakukan rentenir bank titel, bahkan lebih jauh lagi tindakan rentenir bank titel di saat korban tidak mampu membayar pinjaman, maka rentenir bank titel malah membuat siasat penuh tipu daya, untuk mengajak rentenir bank titel lainnya, supaya meminjamkan uang kepada si korban. Sehingga mau tidak mau, si korban meminjam sejumlah uang kembali kepada rentenir bank titel yang baru, sebagai bentuk si korban mengambil jalan sebuah inisiatif solusi, padahal itu bukan inisiatif solusi yang tepat, tetapi malah menjerat  si korban lebih jauh lagi masuk dalam  jurang  rentenir bank titel.

Permasalahan rentenir bank titel tidak dapat dipandang remeh oleh pemerintah sebagai pengelola negara, kalau pemerintah menganggap remeh permasalahan sebuah bentuk riba yang menjerat masyarakat miskin pedesaan, berarti sama dengan pemerintah tidak dapat melindungi masyarakat luas, padahal pemerintah hadir di dalam tatanan realita kehidupan berbangsa dan bernegara. Semua tak lepas dari upaya pemerintah memberikan rasa nyaman dan keadilan di tengah-tengah realita kehidupan masyarakat.

Fenomena rentenir bank titel merupakan sebuah penyakit masyarakat yang dapat menghancurkan sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Maka pemerintah secepat mungkin mengambil falsafah nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan beradab, supaya pemerintah sebagai pengelola negara dapat menyelesaikan permasalahan rentenir bank titel yang menjerat kehidupan masyarakat luas, khususnya masyarakat miskin pedesaan.

Semoga Allah SWT menyelamatkan masyarakat miskin dari aksi rentenir bank titel yang semakin merajalela di tengah-tengah realita kehidupan masyarakat luas, khususnya masyarakat pedesaan, Supaya masyarakat miskin  di negeri Indonesia dapat kembali membangun ekonomi secara baik dan benar, Amin....

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)........

Pendidikan Sesat





Dunia pendidikan merupakan sebagai pintu gerbang terdepan, untuk membangun semangat kemandirian dan juga sebagai bentuk proses mendewasakan diri para anak-anak didik, dengan melalui berbagai upaya pengajaran dan pelatihan, tetapi kalau dunia pendidikan sudah kehilangan hati nurani sebagai pendidik masa depan anak-anak didik, berarti sama dengan sebuah bangsa dan negara sudah kehilangan tongkat dari sifat-sifat yang arif dan bijaksana. Mengingat dunia pendidikan merupakan sebuah usaha dan upaya dari para pendidik dalam melakukan sebuah pengubahan sikap dan tata laku kepada para anak-anak didik.

Keberadaan dunia pendidikan sangat urgen membentuk pola pikir anak didik, untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya, tetapi kalau dunia pendidikan sudah kehilangan tongkat nurani, tentu generasi selanjutnya akan mengalami kehancuran dari segi akhlak, dan menuju kehancuran dari segi lainnya. Semua tak lepas dari  dunia pendidikan yang mengalami kekacauan di tengah-tengah realita kehidupan masyarakat saat ini.

Membangun dunia pendidikan di segala aspek kehidupan, tidak dapat di tawar-tawar lagi. Karena kalau  dunia pendidikan tetap mengalami stagnasi di dalam memberikan sebuah bimbingan kepada anak didik, berarti sama dengan dunia pendidikan telah kehilangan hati nurani yang sangat membahayakan bagi kelangsungan anak-anak didik, untuk menuju ke-jenjang masa depan selanjutnya. Maka tidak ada kata lain, selain dunia pendidikan, untuk terus berupaya membangun dari dalam terlebih dahulu, supaya dunia pendidikan dapat menjadi sebagai suri tauladan bagi para anak-anak didik.

Dunia pendidikan yang jauh dari hati nurani, tak lepas dari sebuah pendidikan yang hanya mengejar keuntungan semata, bahkan lebih cenderung dengan mengedepankan pola kapitalis saat melaksanakan sebuah tatanan pendidikan, tentu pendidikan dengan model seperti ini, sangat mencederai sebuah bangunan pendidikan secara universal. 

Pendidikan telah kehilangan hati nurani di tengah-tengah realita kehidupan masyarakat, ketika di saat ada anak didik yang tidak mampu membayar biaya pendidikan, tetapi pendidikan sebagai lembaga pendidik malah mengeluarkan anak didik dari sebuah sekolah atau sebuah perguruan tinggi. Sehingga secara tidak langsung anak didik yang tidak mampu membayar di dunia pendidikan harus menyandang sebagai pelajar yang putus sekolah, tentu peristiwa ini merupakan sebuah tamparan keras bagi dunia pendidikan sebagai lembaga pendidik yang sudah seharusnya mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan, bukan hanya sebatas mengejar materi semata.

Dengan kejadian ada anak didik yang dikeluarkan dari dunia pendidikan, gara-gara tidak mampu membayar biaya pendidikan, berarti sama dengan pendidikan telah kehilangan hati nurani sebagai tempat mendidik para anak didik.

Permasalahan tentang dunia pendidikan yang sudah kehilangan hati nurani tak dapat dianggap remeh begitu saja, apalagi dianggap enteng di dalam tatanan di dunia pendidikan, tetapi permasalahan dunia pendidikan yang telah mengeluarkan anak didik yang tidak mampu membayar iuran pendidikan, termasuk salah satu sebuah bukti besar, bahwa solusi kebijakan dari dunia pendidikan telah mengarah menuju sebuah pendidikan dengan bentuk kapitalisme.

Kapitalisme pendidikan merupakan sebuah pendidikan yang hanya mengejar keuntungan materi semata, tanpa melihat dari sisi kemanusiaan, seperti: kasus pada anak didik yang dikeluarkan dari sekolah gara-gara tidak dapat membayar biaya pendidikan, padahal pendidikan tidak seharusnya mengejar nilai-nilai keuntungan materi semata, tetapi nilai-nilai kemanusiaan juga harus menjadi perhitungan bagi dunia pendidikan.

Lebih jauh lagi, ada sebuah kasus anak didik yang telat membayar iuran pendidikan, dan ternyata anak didik tersebut, telah di keluarkan dari lembaga dunia pendidikan, berarti model pendidikan dalam bentuk seperti ini, benar-benar telah membangun sebuah tatanan pendidikan dengan mengedepankan dalam bentuk materi semata, tetapi tidak melihat dari sudut pandang nilai-nilai kemanusiaan. Maka melihat dari peristiwa ini, sudah seharusnya pendidikan dengan bentuk sebagai lembaga pendidik, untuk kembali sebagai tempat lembaga pendidik yang berbasis masyarakat dengan mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan, bukan hanya sebatas mengejar keuntungan dari nilai-nilai materi belaka.

Pendidikan telah kehilangan hati nurani di saat ada anak didik yang telat membayar atau ada anak didik yang tidak mampu membayar, tetapi pendidikan sebagai lembaga pendidik, untuk mengajarkan tentang sebuah nilai-nilai kebaikan, malah mengeluarkan anak didik tersebut, berarti dunia pendidikan sama dengan telah terjebak dalam kesesatan materi semata.

Sebenarnya, pendidikan sebagai lembaga pendidik di saat menghadapi kasus dari anak didik yang telat membayar iuran atau kasus dari anak didik yang tidak mampu membayar uang pendidikan. Maka sudah menjadi kewajiban dari dunia pendidikan sebagai lembaga pendidik, untuk mencari solusi yang tepat dengan cara memberikan sebuah tenggang waktu atau bahkan lebih berani memberikan beasiswa kepada anak didik yang tidak mampu membayar di sebuah lembaga pendidikan, tetapi bukan malah langsung mengeluarkan kebijakan tanpa kompromi dari anak-anak didik yang telat membayar iuran atau yang tidak mampu membayar iuran.

Dunia pendidikan sebagai pintu gerbang membangun sebuah moral bangsa, tetapi kalau pendidikan hanya mengedepankan sebuah nilai-nilai keuntungan materi semata, berarti sebuah dunia pendidikan dengan bentuk seperti ini, telah benar-benar kehilangan hati nurani sebagai lembaga pendidik yang diharapkan mampu menjadi pintu gerbang membangun dari segala aspek kehidupan masyarakat luas.

Ketika masyarakat luas dihadapkan dengan dunia pendidikan dengan peristiwa diatas, bahwa di saat ada sejumlah anak didik yang telat membayar iuran maupun ada sejumlah anak didik yang tidak mampu membayar pendidikan, tetapi pendidikan sebagai lembaga pendidik malah mengeluarkan anak didik tanpa di sertai kebijakan yang arif dan bijaksana, berarti model pendidikan seperti ini, dapat dikatakan sebuah tatanan pendidikan dengan istilah: "pendidikan sesat". Karena pendidikan dengan mengambil sebuah tatanan kebijakan seperti ini, berarti sama dengan tatanan pendidikan yang tidak punya hati nurani, tetapi  tatanan pendidikan yang lebih mengedepankan dalam bentuk materi semata.

Semoga Allah SWT memberikan kekuatan kepada para anak didik, untuk terus belajar menuju lebih baik, supaya kedepan mampu membenahi dunia pendidikan yang sudah kehilangan segumpal hati nurani, Amin.....

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)........

Sunday, 6 January 2013

Membangun Politik Islam



Politik Islam mengedepankan tentang kejujuran dalam meletakkan pondasi berbagai strategi, untuk menciptakan masyarakat yang sesuai dengan tuntunan ajaran agama Islam, supaya tercipta masyarakat yang berpegang tegung pada firman dan sabda. Karena firman dan sabda merupakan sebuah sumber tatanan kehidupan, untuk di jadikan sebagai cara pandang bagi keberlangsungan di tengah-tengah realita kehidupan masyarakat.

Membangun politik Islam membutuhkan strategi yang arif dan bijaksana, supaya ajaran Islam dengan berbagai ajarannya dapat di terima di tengah-tengah realita kehidupan masyarakat dengan cara sebaik-baiknya, apalagi mengingat segala kehidupan tak lepas dari sebuah pondasi dasar, supaya masyarakat luas tidak terjebak dalam kehidupan yang penuh dengan kemunkaran, maka Islam sebagai tuntunan berdiri di garis depan, untuk berupaya menciptakan sebuah masyarakat yang jauh dari perbuatan tercela, agar dapat di gantikan dengan sifat yang baik dan benar.

Kehidupan masyarakat yang penuh dengan berbagai dilema, baik dari permasalahan ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, keamanan, dan berbagai permasalahan lainnya. Semua tak lepas disebabkan dari permasalahan masyarakat yang jauh dari tuntunan ajaran agama Islam. Sehingga berangkat dari sinilah masyarakat perlu di beri sebuah masukan tentang ajaran Islam yang penuh dengan perdamaian, ketenteraman, agar masyarakat di dalam kehidupannya mendapatkan sebuah inspirasi positif saat menjalankan berbagai aktivitas sehari-harinya.

Keberadaan politik dengan bentuk tipu daya, bahkan politik tak jarang berbentuk menghalalkan segala cara. Sehingga  bentuk politik jauh dari sifat amanah, jujur, dan jauh dari berbagai bentuk positif lainnya. Mengingat bentuk politik yang terjadi saat ini, penuh dengan intrik dengan tujuan sebatas menjatuhkan lawan politik. Berangkat dari sinilah politik yang di hasilkan hanya sebatas mengejar kehidupan duniawi belaka, tentu dengan tujuan tak lepas dari sebuah kekuasaan, tetapi bukan sebuah politik yang mendidik menuju perilaku yang baik dan mencerdaskan.

Politik Islam dengan melihat kerancuan di tengah-tengah realita kehidupan perpolitikan saat ini, maka politik Islam berupaya membangun politik yang penuh dengan sopan santun, dan jauh dari sifat tercela, supaya di tengah-tengah realita kehidupan masyarakat tercipta sebuah bangsa dan negara yang aman, damai, tenteram, dan di berkahi Allah SWT.

Membangun politik Islam merupakan sebuah keniscayaan yang tidak dapat di tawar-tawar lagi, untuk memperbaiki berbagai aspek kehidupan masyarakat saat ini, terutama masalah akhlak yang semakin tergerus arus zaman, apalagi mengingat kerusakan sebuah bangsa tak lepas dari akhlak yang rusak, tetapi begitu juga, apabila terjadi sebuah kemajuan bangsa, tentu semua tak lepas pula dari akhlak masyarakat yang baik. Inilah yang harus menjadi perhatian segenap umat muslim, bahwa politik Islam mengedepankan perilaku yang jujur, amanah, di segala tindakan dalam berpolitik.

Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan berkah kepada para politisi Islam, supaya mampu membangun bangsa yang adil, aman, tenteram, dan damai di tengah-tengah realita kehidupan masyarakat luas, Amiin....

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)....