Lebaran ketupan merupakan tradisi masyarakat Islam dalam bentuk sebuah tasyakuran, dan lebaran ketupat di laksanakan setelah seminggu hari raya Idul fitri
Keberadaan hari raya ketupat salah satu hajat besar bagi umat Islam, sehingga di saat lebaran ketupat terdapat hajatan besar di tengah-tengah kehidupan masyarakat kampung.
Pada waktu jam pagi tiba masyarakat kampung sudah mulai berbondong-bondong memenuhi masjid, mushola maupun tempat lainya yang di jadikan tempat hajatan ketupat.
Sebuah tradisi hajatan ketupat biasanya masyarakat berkumpul membawa ketupat, serta membawa sayuran dan air minum sebagai pelengkap hajatan ketupat di dalam kehidupan masyarakat kampung, dan biasanya juga di sediakan berbagai lauk pauk, berupa opor ayam, sayur tahu, tempe, lodeh dan sejenisnya dalam merangka acara makan ketupat bersama dan inilah bentuk ashabiyah di tengah-tengan kehidupan masyarakat kampung.
Budaya kupatan merupakan salah satu sarana dalam mempererat tali silaturahim , agar terjalin kebersamaan ditengah-tengah keberagaman masyarakat kampung, peristiwa inilah yang menjadi kebiasan masyarakat kampung, dan juga di jadikan sebagai sarana temu saudara, tetangga dan lain sebagainya.
Bapak Kyai setelah selesai membaca do’a, masyarakat yang berkumpul dalam acara hajatan ketupat, mulailah menyantap hidangan yang telah di sediakan dengan sederet ketupat dan aneka warna lauk pauk, sungguh ini merupakan tradisi yang penuh hikmah dan berkah.
Pada waktu makan ketupat bersama, terkadang ada suasana gaduh dan sorak ramai penuh canda, dan hajatan ketupat sudah menjadi ajang pertemuan masyarakat kampung dalam membina kekerabatan dan kekeluargaan.
Keberadaan hari raya ketupat salah satu hajat besar bagi umat Islam, sehingga di saat lebaran ketupat terdapat hajatan besar di tengah-tengah kehidupan masyarakat kampung.
Pada waktu jam pagi tiba masyarakat kampung sudah mulai berbondong-bondong memenuhi masjid, mushola maupun tempat lainya yang di jadikan tempat hajatan ketupat.
Sebuah tradisi hajatan ketupat biasanya masyarakat berkumpul membawa ketupat, serta membawa sayuran dan air minum sebagai pelengkap hajatan ketupat di dalam kehidupan masyarakat kampung, dan biasanya juga di sediakan berbagai lauk pauk, berupa opor ayam, sayur tahu, tempe, lodeh dan sejenisnya dalam merangka acara makan ketupat bersama dan inilah bentuk ashabiyah di tengah-tengan kehidupan masyarakat kampung.
Budaya kupatan merupakan salah satu sarana dalam mempererat tali silaturahim , agar terjalin kebersamaan ditengah-tengah keberagaman masyarakat kampung, peristiwa inilah yang menjadi kebiasan masyarakat kampung, dan juga di jadikan sebagai sarana temu saudara, tetangga dan lain sebagainya.
Bapak Kyai setelah selesai membaca do’a, masyarakat yang berkumpul dalam acara hajatan ketupat, mulailah menyantap hidangan yang telah di sediakan dengan sederet ketupat dan aneka warna lauk pauk, sungguh ini merupakan tradisi yang penuh hikmah dan berkah.
Pada waktu makan ketupat bersama, terkadang ada suasana gaduh dan sorak ramai penuh canda, dan hajatan ketupat sudah menjadi ajang pertemuan masyarakat kampung dalam membina kekerabatan dan kekeluargaan.
Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)...........